Selasa, 27 Maret 2018

Dikagumi

Postingan ini bukan untuk narsis atau semacamnya. Bukan juga untuk membalas postingan blog lain mengenai diriku.
Tapi lebih sekedar curhat.
Salah satu alasannya aku males nulis diari, karena menulis lebih melelahkan dibanding mengetik.

Pertama-tama aku mau terimakasih pada orang-orang yang sudah mengaku kagum padaku. Dari dulu hingga sekarang.
"Dikagumi" bukan sekali terjadi dalam hidupku.
Beberapa orang secara sengaja atau tidak yang tahu bagaimana perjalanan hidupku selama ini, diantaranya mengatakan "kagum" padaku.
Entah itu kagum karena aku bisa seperti sekarang, atau kagum karena aku bisa bertahan, atau kagum merasa aku menjadi orang yang baik.
Yah walau ada juga yang mengangap itu "biasa aja", atau ada yang mengatakan "masih mending lo, dari pada gua~" ceritanya hidup dia itu paling menyedihkan.

Sejujurnya aku merasa tersanjung dengan kekaguman mereka. Aku merasa itu suatu hal yang positif. Ada orang-orang yang menyukaiku.
Beberapa diantara mereka berkata "jika aku jadi kamu sih aku gak bakal kuat" dan lainnya.
Aku juga gak tahu apa yang membuat aku kuat hingga saat ini. Berdiri disini sendiri.
Tapi kata-kata itu cukup menghiburku. Seperti sebuah prestasi yang aku dapatkan.

Dibanding dikagumi, sebenarnya aku lebih ingin mengagumi.
Semoga suatu hari aku menemukan dan memiliki laki-laki yang aku kagumi.

Bisa melewati kehidupan yang keras, kadang memberikan efek juga pada pandanganku pada orang disekitar. Kadang aku kurang merasa empati pada apa yang dialami orang lain. Padahal mungkin saja yang mereka alami itu serupa atau bahkan lebih menyedihkan dari perjalanan hidupku sendiri.
Kadang perasaan membandingkan diri sendiri dan orang lain itu terus bekerja.
"Ah masalah itu aja sampe segitunya, seharusnya dia bersyukur masih punya keluarga yang begitu"
"emang dasarnya aja manja, baru capek sedikit sakit, kerja sedikit sakit. Aku sakit aja gak ada yang peduli"
Dan terkadang aku berpikir kalau aku tidak sebaik itu untuk dikagumi. Aku memiliki banyak kelemahan dan keburukan, cuma mereka gak tahu aja.

Kadang pula aku berpikir, mereka kagum padaku karena hanya melihat sisi baikku saja. Aku jadi takut ketika melihat sisi jelekku, mereka tidak kagum lagi atau malah menjauhiku.Kadang aku jadi bingung harus bersikap bagaimana.
Padahal apa yang mereka kagumi dariku, bukan berati mambuat diriku harus terus dikagumi.

Sekarang ini aku hanya bersikap sesuai pada kondisi dan tempatku. Terkadang aku ingin juga egois, dan itu aku lakukan.
Selalu ingin di nilai baik dan positif itu memang suatu kebutuhan menurut Maslow [hirarki kebutuhan]. Tapi ketika dianggap baik, aku merasa seperti sedang berbohong. Dalam hati aku berteriak "Aku gak sebaik itu kok, semua orang juga bisa kaya gitu" [kalau mau] Terkadang aku pun jadi bersikap kejam atau jahil pada teman-temanku.
Karena terlalu baik itu sepertinya suatu hal yang aneh, atau suatu hal yang membuat aku terlihat bodoh. [polos atau bodoh itu beda tipis kayanya]

Ada juga orang yang kagum dengan sikap beraniku. Emang aku juga bingung sih, kenapa aku kadang terlalu beranib[nekat]. Mungkin karena aku lelah untuk takut.
Semasa kecil banyak hal yang aku takutkan. Takut untuk menangis karena papaku gak suka, takut ngomong sama orang yang gak dikenal, takut sama papaku, takut gak dimusuhin, dan lainnya.
Aku inget satu kejadian. Saat papaku suruh aku mendaftar ke rumah sakit atau puskemas. Aku takut untuk bicara pada orang asing, walaupun itu petugas, tapi aku lebih takut pada papaku. Jadi aku melawan ketakutanku pada orang asing karena lebih takut pada papaku.
Intinya aku melawan takutku karena ketakutanku yang lebih besar.

hal itu terus berlanjut hingga suatu hari, aku harus menangkap anjing-anjingku untuk diberikan pada orang yang gak aku kenal. Padahal aku begitu sayang pada mereka. [setiap mengingat hal ini membuatku sedih] Karena aku takut papa aku menuruti semua perintahnya. Kemudian aku menyesal dan melawan. Untuk pertama kalinya aku tidak patuh pada papaku, karena aku merasa sedih harus kehilangan.[kehilangan satu-satunya temanku saat itu, teman yang setia menemaniku dirumah] Aku mengunci pintu kamar dan menangis. "Seharusnya aku tidak bersembunyi, seharusnya aku melawan." hingga saat ini, aku merasa menyesal tidak melawan papaku lebih awal. Aku menyesal karena tidak berani mengungkapkan pendapat dan keinginanku. Aku menyesal tidak bisa menahan orang-orang itu mengambil anjingku. Aku merasa menjadi penghianat sejati. Jika waktu bisa diputar, aku ingin kembali kemasa itu. Apapun resiko yang harus aku ambil, aku harus melawan.

Mungkin karena hal-hal ini aku menjadi lebih berani. Berani melewati hidupku yang gelap, berani melawan rasa takutku.
Aku seperti dibentuk menjadi sebuah batu. Batu yang keras untuk melawan dan bertahan hidup.
Atau seperti kepiting yang memiliki cangkang yang keras, dan siap menyapit siapapun yang ingin menyerang.
Mungkin karena hal itu juga, aku ingin melindungi orang-orang yang tidak berdaya. Padahal aku sendiri sepertinya tidak bisa apa-apa.
Aku takut menyesal dan kehilangan lagi.

Aku rasa mungkin jika orang lain mengalami hal ini, akan menjadi seperti diriku yang sekarang. Mungkin kehidupan mereka terlalu santai aja, jadi ngerasa aku terlalu kuat.
Aku hanya beradaptasi, dan belajar untuk bertahan.
Kayanya aku merasa berlum terlalu sukses untuk dikagumi.

Semoga suatu hati aku bisa mengagumi seseorang seperti orang lain mengagumi diriku.

nb: postingan omong kosong


Senin, 26 Maret 2018

Cinta, Suka dan Sayang [definisi dalam konsep teori]

Ternyata, selama aku fakum nulis blog, aku perah curhat sama diariku tetang pemikiran ini. Ini adalah pemikiranku sendiri, tanpa baca teori-teori para ahli Psikologi sebelumnya. Mungkin aku tulis ini berdasarkan pengalamanku sendiri, entah pengalaman yang mana.

Cinta, mungkin adalah perasaan yang lebih dalam dibanding Suka dan Sayang. Atau mungkin paduan dari rasa suka dan sayang. Yang jelas, aku berpikir, ketika aku suka sesuatu belum tentu aku menyayanginya. Ketika aku sayang belum tentu aku suka. Tapi ketika aku suka dan sayang, mungkin namanya itu "cinta".

Jujur aja ada teman-teman yang aku sukai, tapi aku gak terlalu sayang sama mereka. Ada juga yang sayang sih, makanya berteman hingga sekarang tapi aku gak suka-suka banget sama sikapnya. Ada beberapa sikapnya yang kadang gak aku suka, tapi karena aku sayang jadi aku toleransi.
Jadi aku bedain rasa suka dan sayang sebagai dua hal yang berbeda.

Suka itu kita senang melihat atau berada di dekat suatu objek. Mungkin kita merasa nyaman maka kita suka. Terkadang suka rasanya lebih egois karena menuntut. Kadang rasa suka membuat kita ingin memiliki.
Tapi sayang, terasa lebih dalam. Tanpa melihat atau berada didekat objek, kita sudah bisa merasakan sayang. Jika kita menyangani sesuatu kita rela untuk berkorban. Kita tiak menuntu untuk memiliki.

Mungkin dulu aku mikir begini karena ada yang ngomong "Aku sayang kamu, tapi aku gak bisa sama kamu" seolah ngomong "Aku sayang kamu, tapi gak cinta"
Semacem penolakan halus. [trus aku baper dan nulis itu di diari] Saat aku sedang berusaha mengerti aku, memikirkan 3 kata ini.

Lucu juga aku baca tulisanku sendiri [di diari], isinya kaya gini.
Beda Cinta dan Suka
Dihadapan orang yang kau Cintai, Jantungmu akan berdebar lebih cepat
Dihadapan orang yang kau Sukai, Kau akan merasa senang dan gembira
Dihadapan orang yang kau Cintai, Kata-kata yang keluar berasa dari hati
Dihadapan orang yang kau Sukai, Kata-kata yang keluar berasal dari pikiran
Jika orang yang kau Cintai menangis, Kau akan ikut menangis disisinya
Jika orang yang kau sukai menangis, Kau akan menghiburnya
Selain rasa Suka dan Cinta, ada perasaan yang lebih mendalam yaitu, Sayang.
Rasa sayang tidak hilang secepat Cinta,
Rasa sayang tidak pernah berubah,
Perasaan yang dapat membuat engkau berkorban demi orang yang kau sayang
Mau menderita demi kebahagiaan orang yang kau sayangi
Apa bila cinta ingin memiliki, Namun sayang hanya ingin melihat orang yang disayangi bahagia walau harus kehilangan.

Okeh, setelah baca ulang kayanya aku nulis ini karena kasus lain. Apa lagi lihat kata-kata terakhirnya.
OMG

 Okeh, kayanya aku kayanya harus melepas seseorang yang aku sayang untuk kebahagiaanya. Jadi aku sayang sama orang itu?
oke oke...
Ato aku sebenernya cinta?
emmmm~~~
kenapa jadi bingung sendiri.
Ternyata di blog ini aku pernah membahas kosep "Cinta" tapi gak dalem cuma sekedar kata-kata [kosong].

Jadi sekarang aku coba deh aku rangkum dulu apa itu Cinta, Suka dan Sayang menurut pakar. Abis kalo mikirin sendiri jadi bingung sama apa yang sebenernya aku rasain. Maksudnya perasaan ini namanya apa gitu. Trus juga biar jadi lebih paham apa arti ketiga nama itu. Biar gak salah paham lagi.
[Padahal niat mau ngelupain] Semoga gak bikin baper lagi.

Cinta

Gara-gara baca blog orang jadi mau nyanyi "bertahan satu Cinntttaaaa, bertahan satu C.I.N.T.A"
Ayo serius, SERIUS.
Pertama aku bahas dulu definisi Cinta menurut para ahli psikologi. [Sumber]
Bapak James Drever, berjata "Cinta merupakan sebuah perasaan khusus yang mana berkaitan dengan kesenangan yang menyangkut sebuah objek."
Menurut Bapak Ashley Montagu, "Cinta adalah sebuah perasaan memperhatikan, menyukai, menyayangi secara mendalam yang disertai rasa rindu serta hasrat kepada sebuah objek."
Menurut Bapak yang terkenal dengan hirarki kebutuhannya, Abraham Maslow berpendapat "Cinta merupakan proses aktualisasi diri yang mana dapat membuat orangmelahirkan beragam tindakan-tindakan yang kreatif dan produktif."
Katanya, Dengan adanya cinta, maka seseorang akan mendapatkan kebahagiaan jika mampu membahagiakan orang lain yang dicintainya.
Menurut Elaine dan William Waster "Cinta adalah suatu keterlibatan yang dalam serta diasosiakan dengan munculnya rangsangan fisiologis yang begitu kuat serta diiringi perasaan untuk bisa mendambakan pasangan serta keinginan untuk bisa memuaskannya melalui pasangannya tersebut."
mmmmm, Rangsangan fisiologis, dan perasaan.
Menurut Erich Fromm "Cinta adalah sesuatu yang aktif yang mana dapat memecahkan tembok yang menjadi pemisah dari manusia dengan teman-temannya, yang dapat menyatukan seseorang dengan orang lainnya. Menurutnya ada 4 unsur di dalam konsep cinta, yaitu: Care (perhatian), Responbility (tanggung jawab), Respect (hormat), Knowledge (pengetahuan)."
Intinya mungkin perasaan yang dapat mempersatukan manusia walau ada barier.
Menurut Bapak Segitiga Cinta, Stenberg "Cinta merupakan sebuah kisah, yang mana ditulis setia orang."
Kisah tersebut akan merefleksikan dari minta, kepribadian, serta perasaan seseorang kepada sebuah hubungan. Teori Stenberg yang sangat tekenal adalah mengenai segitiga cinta yang mana di dalamnya menjelaskan tentang keintiman, gairah, dan komitmen.

Jadi sih setiap ahli punya pendapat yang beda-beda tapi mirip-mirip.  Intinya Cinta itu adalah suatu perasaan, yang didalamnya ada unsur lain, seperti Sayang, suka, Perhatian, tanggung jawab, rasa hormat, gairah, keintiman dan komitmen.

Selain pendapat ahli diatas ada juga yang berpendapat kalau cinta itu datang tiba-tiba. Ada yang berkata, "Cinta bisa datang dimanapun, kapanpun tanpa alasan.". Mungkin orang ini pernah mengalaminya. Dia berkata Cinta itu berbeda dari sayang atau suka. Mereka adalah kompenon yang berbeda. Intinya sih dia bilang gitu.

Gara-gara orang kaya ini, aku jadi mau percaya kalo Cinta itu memliki arti yang lebih, kaya di drama-drama korea. Seolah Cinta itu gak bisa di logikakan.
Datang tiba-tiba gitu. Masa ada sih perasaan kaya gitu, kalau belum ngalamin aku gak percaya. Tiba-tiba suka sama seseorang yang gak kita kenal tanpa alasan. Tiba-tiba suka aja gitu trus bilangnya cinta.

Sayang

Katanya sayang itu memiliki unsur "peduli". Kata Marini "Apa yang kau sayangi itu ialah apa yang kamu rindukan saat kehilangan, kamu butuhkan, kamu ingat di memori ingatanmu". Berati penambahan unsur memori.

Ternyata, Sayang ii selalu ditambah dengan kata "Kasih" jadi "Kasih Sayang". Mungkin maksudnya "jika kita menyayangi maka kita memberikan". Ada Sayang maka ada Kasih.

Berikut adalah definisi "kasih Sayang" dari para ahli, [entah dari para ahli apa]

Menurut Bapak Jalaludin Rumi, "kasih sayang adalah sumber dari segala hal"
Dunia dan kehidupan adalah hasil dari kasih sayang, Semua tercipta karena adanya kasih sayang. Aku sih masih gak jelas dia ngomong ini dari aspek apa. Masa iya dia mikir batu terbuat dari kasih sayang juga.

Rabiah Al Adawiyah mengatakan, " Kasih sayanga dalah sebuah gambaran kerinduan yang dirasakan."
Emmm agak muter-muter sih keterangannya, yang aku tangkep cuma kalau kasih sayang itu gagal akan menimbulkan luka.

Mahmud Bin Assyirif "Kasih sayang adalah sebuah kerinduan yang tidak berujung, rasa sindu yang tidak tertahankan akan membuat hati berbunga-bunga" ???????
Ahhhh sudah hentikan. Ini bukan definisi yang aku harapkan. Cari di kamus Bahasa Indonesia aja lah. Mungkin mereka semua ahli membuat puisi.
sayang1/sa·yang/ a kasih sayang (kepada); cinta (kepada); kasih (kepada); 2 v sayang akan (kepada); amat suka akan (kepada); mengasihi; mencintai: tiada Ibu yang tidak -- kepada anaknya; 3 n cak kekasih; jantung hatiku: aduhai, --;
menyayang/me·nya·yang/ v menyukai; mencintai;
menyayangi/me·nya·yangi/ v sayang akan (kepada); mengasihi; mencintai: kita harus - segenap makhluk
Jadi? Cinta itu bagian dari Sayang atau Sayang bagian dari Cinta?
Atau Cinta dan sayang itu saling berhubungan?
Jika Cinta maka Sayang. Jika Sayang Maka Cinta?

Ada juga yang ngomong kalau "rasa sayang adalah perkembangan dari rasa suka." 
Sejenis tahaman lanjut dari rasa suka kita akan suatu objek. Tapi kemudian dijelaskan kalau "Perasaan ingin mempertahankan apa yang di dapat.
Aku agak gak setuju.
Bagiku sendiri, ketika sayang yah akan lebih toleransi.
Misalnya, saat aku makan trus Pippo dengan mata yang imut itu menatapku minta share makanan. Karena sayang yah aku bagi dikit, biar dia senang. Tapi aku gak nuntut dia bagi makanan dia lagi ke aku.
Walau rasanya kadang nuntut dia untuk nurut, tapi kalo gak nurut paling cuma kesel dikit, dan tetep sayang.
Kalah dibilang Sayang adalah "perkembangan dari rasa suka" Aku setuju. Suka dulu baru Sayang.

Suka

Agak susah cari definisi suka. Coba cek kamus aja deh
suka /su·ka / a berkeadaan senang (girang)  2 a girang hati; senang hati  3 v mau; sudi; rela:  4 v senang; gemar  5 v menaruh simpati; setuju 6 v menaruh kasih; kasih sayang; cinta 7 a cak mudah sekali ...; kerap kali 
Yang aku ambil point 1 atau 6. Manaruh kasih sayang.
Kata fakta psikologi, "Suka itu cepat datang dan cepat pergi." 
Aku setuju. Kita bisa aja suka sama Indomie goreng, tapi suatu hari kita benci ketika sakit karena indomie goreng. Untung perasaan itu bukan jadi sayang, mungkin kalo jadi sayang tetep suka walau sakit karena indomie goreng.

Para ahli lebih suka membahas mengani Cinta di banding suka.
Menurutku sendiri, rasa suka itu Emosi yang dipengaruhi oleh pengindraan.
Jadi suka adalah salah satu jenis emosi, dan Sayang dan Cinta  itu adalah Perasaan.
Tapi kalo sayang gak nuntut. Emmm jadi galau sayang itu jenis apaan. Perasaan sih kayanya.

Yah secara teori begitu. Siapa tahu ada ahli yang membuat Piramida perasaan ini. Kaya bapak Maslow gitu.

Suka, Sayang kemudian Cinta.
Jadi semacem tingkatan perasaan.
Mungkin nanti dipostingan selanjutnya aku akan bahas lebih dalam mengenai "Cinta"
Karena teorinya cukup populer dan banyak.

Minggu, 25 Maret 2018

Harta karun kehidupanku [The Treasure of My Life]


Aku bikin ini saat SMA
Pagi ini, agak beda dengan biasanya. Setelah kalah 2 kali dalam ranked Epik di Mobile Legend. Aku tiba-tiba pengen bersih-bersih. Beresin beberapa PR kamar yang masih terbengkalai.
Intinya, Aku beresin sebagian Harta-hartaku.
Ternyata 1/4 abad lebih banyak juga barang yang aku punya. Walau hidup sederhana, tapi kok barang ada aja yah. Itu yang aku bingungin.
Masalah utama aku itu, aku sayang membuang barang-barang. Saat ngelihat barang-barang itu, rasanya kenangan itu bergitu berharga untuk dibuang, walau sebagian besar alasanya "siapa tau nanti kepake lagi" atau "suatu hari bakal butuh lagi"

Barang-barang lama itu, kaya Flanel, manik-manik, mantan dompet, hadiah-hadiah pemberian orang, buku-buku diari, atau buku-buku coret-coretan gak jelas. Pokoknya lucu aja pas nemu lagi... Kaya sebuah harta karun.

Gara-gara itu, aku jadi punya ide. Aku mau rapihin semua barang-barangku dan aku jadiin harta karun. Untuk anak-anaku nanti. Ketika mereka ingin tahu siapa aku, bagaimana sejarahku dan bagaimana kehidupan orang tua mereka. Aku membuat mereka mencari dan menemukan harta-hartaku ini.
Barang-barang gak jelas, tapi punya nilai dan arti yang dalam.
Ternyata aku pernah nulis ini

Mungkin harta karunku akan aku sembunyikan di sebuah kamar atau rumah. Entah apa lah itu.
Mungkin bagi orang lain cerita kehidupanku tidak bearti atau tidak bernilai. Tapi aku berharap setidaknya untuk anak atau cucuku nanti ceritaku akan menjadi menarik dan berguna untuk mereka.
Berasa kaya nanem sebuah kapsul waktu, untuk generasi mendatang.

Seperti akan seru.

Mungkin sekarang aku harus mempersiapkan tempatnya dulu. Sejenis kontainer box.
Kalo jaman dulu harta karun terbuat dari kotak kayu, kalau jaman NOW mungkin kudu pake kontainer plastik aja. Yang penting kualitasnya bagus, biar gak gampang rusak atau pecah.
Kelebihannya kalau banjir atau kena air gak merusak dalamnya.

Rencananya aku mau taro semua diari-diariku. Yah dari kecil sih aku cuma bisa curhat sama diari, jadi sekarang udah banyak juga.
Pas baca diari sendiri juga lucu sih. Jadi komentarin diri sendiri kaya komentarin film gitu.
"oh, dulu aku juga udah mendoakan mereka", "ya ampun, ini kan kejadian waktu itu,", "wah. segitu bencinya aku sama dia","dih manusia alay.hahahahha"
Rasanya sejuta kenangan dan cerita ada saat aku buka kembali harta-hartaku.
Mungkin nanti ada 2 atau 3 box. Khusus untuk diari, sisanya untuk barang-barang. Entah berguna atau gak.
Kalaupun suatu hari hilang atau bakal dihancurkan sama orang. Aku harap itu generasi yang ketiga setelahku. Soalnya belum tentu penting buat mereka. Sejarahku suatu hari akan jadi sampah buat seseorang.

Seperti aku yang menemukan Harta karun mamaku di gudang. Sampai sekarang belum aku buang. Tapi aku bingung harus diapakan.
Sebuah koper berisi baju dan foto-foto. Ketika membukanya, aku seperti melihat sebuah kisah. Cerita tetang sebuah kegembiraan yang tersimpan disebuah koper. Kebahagiaan mama saat jalan-jalan keluar negri.
Baju-baju yang dikoper itu pun tidak mungkin aku pakai, seolah terlalu berharga untuk aku kenakan. Selain itu emang bajunya buat musim dingin. Sedangkan disini musimnya gak jelas. [ukurannya juga beda]
Saat melihat koper itu, mama mungkin juga udah gak inget.
Kenang dari sahabat mama
Tapi aku bisa membayangkan, bagaimana perasaan mama saat menyimpan barang-barangnya di koper itu, dan bagaimana perasaannya dulu ketika mengintip kembali koper miliknya.

Dan itu yang ingin aku lakukan.
Suatu saat jika aku akan melakukan perjalan jauh [Pippolicious the Adventure] aku akan meinggalkan semua kenanganku. Meninggalkan harta karunku.
Aku akan pergi membuat petualangan baru. Namun pada satu titik aku akan kembali untuk melihat kenangan-kenanganku.

Kamis, 22 Maret 2018

Mengharagai dan menjaga rasaan wanita

Wanita adalah mahluk yang sensitif, dan sulit dimengerti?
Ya dan Tidak
Sensitif itu relatif, sulit di mengerti tidak juga.
Kalau sayang dan ingin dekat pasti berusaha mengerti. Entah itu dengan cara sharing atau belajar lebih sensitif pada perasaan wanita.
Logikanya gini, "orang pelihara hewan aja kadang ngerti apa perasaan peliharaannya dan apa mau peliharaannya tanpa peliharaan itu ngomong". Masa Pria gak bisa ngerti perasaan wanita, tanpa wanita itu ngomong. Dia mau ngerti apa gak? [mmmmmmm~~~ anggep aja wanita itu "peliharaan" yang harus di sayangi dan di mengerti]

Banyak komedian di StandUp Comedy yang selalu ngomong "wanita itu begini,", "wanita itu begitu,"
Karena mereka laki-laki. Dan mungkin karena depresi mereka jadiin wanita sebagai guyonan, karena mereka gagal paham.

Wanita egois, kadang-kadang. Karena kadang dia ingin dimengerti tanpa bilang apa-apa. Wanita mencari pria yang bisa mengerti dan ingin memenuhi keinginannya.
Laki-laki itu lebih berpikir logic, karena itu sering berusaha melogikakan wanita. "Oh dia marah karena lagi PMS", "Oh Wanita emang gak jelas, suka marah-marah", "Wanita itu selalu begini", "wanita selalu begitu", "Wanita selalu benar"

Yah bisa aja sih di logikakan. Toh psikologi juga melogikakan sikap manusia, jadi gak ada salahnya emang melogikakan sikap wanita.

Seperti yang hampir semua orang tahu, kalau wanita lebih ke feeling dibanding logic. Mereka menanggapi segala sesuatu dengan perasaan dulu baru melogikakannya.
Begitu juga aku sebagai wanita. Mungkin karena itu aku lebih gampang melogikakan perasaan Wanita.

Manfaatnya apa?
Yah Siapa tahu ada pria yang baca dan mengerti, atau berusaha mengerti. Jadi mereka lebih peka terhadap "perasaan wanita" terutama pasangannya. Bisa juga sebagai pedoman untuk merubah sikap, atau lebih berhati-hati dalam bersikap, agar tidak melukai perasaan wanita. 

Apa lagi pasagan yang sudah sah, secara hukum dan agama. Terkadang mungkin mereka jenuh pada pasangannya atau apapun lah itu. Jadi kadang laki-laki justru lupa menghargai perasaan orang terdekatnya [pasangannya]. Walau sebenarnya dia adalah orang yang baik.
Ada kata-kata temenku yang dalem banget.
"Ayah yang baik belum tentu adalah suami yang baik"
Kata-kata ini dalem banget. Menurut aku suami yang baik pertama emang harus menghargai atau setidaknya memikirkan dulu perasaan istrinya. Apapun masalahnya, mau istrinya itu begini, mau istrinya begitu. Alangkah baiknya sih jangan egois. [ngalah maksudnya]

Yah walau banyak juga sih laki-laki yang memandang rendah kaum wanita. Entah berpikir kalau wanita itu hanya tempat "berproduksi" [reproduksi woii], atau wanita cuma tempat melepas napsu [sex] aja, atau berpikir wanita itu budak pembantu murah atau gratisan.

Yah tipe laki-laki kaya gitu sih yang bikin ilfil. Rasanya mau di racunin aja gitu. Kaya berasa dia mahluk paling oke sedunia aja. Cuma punya titit aja belagu. Percuma aja kan jadi laki-laki kalau gak bisa ngapa-ngapain. Apa-apa yang kerjadin Wanita.
Ada banyak contoh kasus yang di alami keluarga. Trus bikin aku sempet nyolot sama keluargaku karena hal kaya gini.
"ngapain punya laki kalo gak bisa ngapa-ngapain","Urus rumah sama anak, cewe[istri] yang kerjain, sampe gak sempet urus diri sendiri. Trus harus banget bantu laki-laki cari nafkah. Ikutan kerja, malem jadi budak sexnya.", "Trus manfaat laki-laki [suami] itu apa? Hidup sendiri juga kaya gitu, cari duid sendiri, apa-apa juga urus sendiri ujung-ujungnya."
Dan di jawab cuma "biar ada yang JAGAIN"
*Curhat

Yah setidaknya, kalau sudah "pake" punya wanita, atau sudah memanfaatkan wanita dan gak bisa bayar yang setimpal. Hargailah dan Jaga perasaan Pasanganmu.
[untuk siapapun itu]

Coba renungkan, apa saja yang sudah diberikan pasanganmu selama ini, dan apa yang sudah kamu berikan. Terutama ingat aja yang baik-baiknya, alasan apa yang membuatmu memilih pasanganmu sekarang.

Trus untuk yang baru PDKT [pendekatan].
Lebih bagus gak usah ikutin trik-trik sinetron, ato FTV. Bikin kesel aja soalnya. Ada beberapa tipe PDKT yang bikin sakit hati wanita.
Misalnya taktik "negging". Menggunakan permainan Psikologis untuk memikat lawan jenis. Contoh gampagnya ketika seorang pria berkata "Kamu cantik, tapi kamu gendut" atau "kamu banyak kekurangan, tapi aku suka terima semua kekurangan kamu"
Ada sih artikel yang nulis, kalo negging itu menunjukan Pria itu cuma "main-main" atau gak serius dengan hubungan. Tapi di artikel lain itu tips buat deketin wania.
Diluar dari niat apapun itu, Negging itu menyakiti perasaan wanita. Apa lagi dengan sengaja. Menjatuhkan mental wanita kemudian membuat seolah "kamu" adalah laki-laki yang bisa menerima wanita itu apa adanya, "kamu" lah satu-satunya laki-laki yang bisa menerima si wanita.
Padahal gak juga kan. Itu nyakitin broo. Itu kejam.

Faktanya adalah itu 50:50 berhasil. Sebagian wanita yang mentalnya lemah akan mudah terayu. Apa lagi dengan kata-kata manis. Biasanya sih wanita mudah terbawa rasa putus asa, jadi mudah dijebak seperti itu. Seolah "dia" adalah laki-laki yang sempurna untuk hidupnya dan gak ada laki-laki lain.
Sebagian lagi akan super sebel dan super benci sama laki-laki itu. Kenapa? dihina bro...
Mungkin coba di balik, "kamu ganteng tapi sayang kamu kere", atau "lo emang kaya, tapi lo bukan pria yang baik" [itu nolak apa negging mba???]
kira-kira apa yang kamu [laki-laki] rasakan? apa di logikakan aja? "oh ya udah, nih cewe gak suka", ato malah di jawab "Uang bisa dicari sama-sama" ini adalah kalimat lain dari "tar kita sama-sama kerja cari duid" trus ujung-ujungnya bilang lagi "wanita kan tugasnya mengurus rumah tangga, urus anak, urus suami".
Loh kok balik lagi ke urusan rumah tangga? [yang nulis kebawa umur kali yak, pengen kawin tapi ga pengen susah]

Balik ke topik, Yang baru mau PDKT sebaiknya tidak menggunakan cara menyakiti wanita.
Trus yang sudah pacaran, yah sama aja. Walau banyak banget guyonan mengenai wanita saat pacaran. Kalau pagi pacaran wanita itu selalu benar, dan egois.
Mungkin juga sebenarnya wanita itu bukan merasa marah, tapi cemas.
Seperti teori yang aku bahas di sebelumnya, kalau ada "PERASAAN" itu biasanya di iringin dengan tuntutan. Perasaan cenderung menuntut sesuatu dari orang lain. Beda dengan emosi yang hanya di lampiaskan.
Intinya semakin besar perasaan wanita, semakin besar juga dia akan menuntu. Menuntutnya kadang gak diutarakan karena bingung [sampeinnya], atau cemas. "Takut aku terlalu posesif", "takut dibilang agresif", "takut kehilangan", "takut ini,", "takut itu,".
Jadi wanita kadang emosian [suka marah-marah]. Maunya laki-laki itu ngerti tanpa kita harus ngomong.

emang wanita nuntut apa sih?
Yah macem-macem. Wanita itu mau laki-laki yang begini begitu, beda-beda.
Paling banyak sih, wanita menuntut laki-laki untuk "setia", karena laki-laki paling gampang kegoda.
trus wanita juga suka nuntut laki-laki untuk pengertian. Kaya menjaga perasaannya atau mengetahui kebutuhan emosinya. Misalnya saat wanita lagi sedih, pasti pengen laki-laki ada disampingnya. Entah sebagai tempat curhat atau cuma sekedar nemenin aja tanpa ngomong apapun.
Ada juga yang nuntut laki-laki untuk lebih toleransi sama kebiasaan-kebiasaan hidupnya atau cara pandangnya.
Gitu lah.


Tips

Tips menghargai dan menjada perasaan wanita.

1. Jangan tunjukan perasaan pada orang lain selain pasangan. 

Apa lagi buat yang udah berkeluarga. Yang baru pacaran juga penting. Walau kadang perasaan itu muncul tiba-tiba, atau hilang tiba-tiba [Pada orang lain]. Tapi untuk menghargai wanita yang super sensitif pada perasaan, lebih baik SIMPAN SENDIRI.
Aku tahu pria juga punya perasaan, tapi kan biasanya mikir pake logikanya dulu. Jadi bisa lah perasaannya dikesampingkan, untuk kebaikan semua orang.

Aku ambil contoh aja, seorang suami tiba-tiba merasa tertarik pada wanita lain selain istrinya.
Jika suami itu mengatakan perasaanya pada wanita lain "aku suka kamu", maka saat itu yang tersakiti adalah 2 wanita. Hal ini sama kaya orang pacaran.
why?
Wanita pertama yang tersakiti adalah Istri. Pada umumnya, wanita gak suka berbagi. Terutama berbagi suami. Orang yang sudah jadi satu-satunya dalam hidupnya kemudian harus dibagi pada orang lain. Kata yang gampang "cemburu". Mau laki-laki berlogika apapun, wanita biasanya pake perasaan dulu kan.
Wanita kedua yang tersakiti adalah orang yang disukai.
why?
Karena sekali lagi, wanita itu merasakan dulu baru berlogika. Ketika ada yang mengatakan "suka" maka perasaanya akan senang [dulu]. Kemudian baru berpikir, logikanya "gak mungkin kan dia  udah ada yang punya".
Itu namanya PHP juga sihItu namanya PHP juga sih.
 Untuk apa seorang mengatakan "suka"  tapi tidak menginginkan apa-apa? Apa hal positif yang bisa di ambil? Pernyataan itu lebih menimbulakan perasaan sakit dibanding sehat.
Dari segi perasaan secara tidak langsung wanita itu disakiti, karena harus mengetahui fakta yang tidak berguna.
Ada juga teori yang mengatakan kalau "saat orang lain mengatakan perasaanya, itu berati memaksa orang lain memikirkan dirinya"

2. Jangan PHP

Kalau belum yakin sama perasaan, jangan berjanji manis. Atau jangan bersikap manis sama wanita, tapi gak niat PDKT atau serius. Wanitakan sangat sensitif. Sebenernya wanita mudah suka dan mudah jatuh cinta pada rayuan atau sikap-sikap manis pria [jatuh itu sakit]. Yah anggep aka wanita itu mudah ke eGeRan. Jadi segala sikap manis pria [yang kaya di drama-drama korea] itu bisa bikin baper. Agak susah sih menyelahkan pria, dalam hal ini. Kadangkan niatnya apa, tahu-tahu perasaan wanitanya apa. Yah itulah, hati-hati aja dalam bersikap sama wanita.
Bisa jadi serba salah. Kecuali kalo emang dipastiin perasaan wanita ini udah jatoh ke siapa. Mungkin jadi lebih mudah bersosialisasi sama wanita, tanpa takut "salah pahami".
Contohnya aja, kaya Friendzone.
Pria baik banget sama wanitanya, apa-apa selalu ditemenin. Trus membuat hati temennya seneng kadang sebel kaya orang pacaran. Mungkin sedikit kontak fisik, kaya elus-elus kepala. Atau sekedar "terlalu" perhatian. Perhatian sama si wanita lebih besar dari perhatiannya sama temen-temen lain. Trus juga membuat si wanita terlalu bergantung sama "dia" dan hal-hal tertentu. Tapi intinya hubungannya cuma sekedar temen. Itu cukup bikin baper Wanita.
tetep aja sih ada wanita yang terlalu enjoy sama hubungan kaya gini. Walau ujung-ujungnya bakal sakit. Ato pura-pura gak sakit, walaupun mikirin juga.
Intinya sih jangan PHP, karena kadang wanita itu gak logic. Suka menjerumuskan diri sendiri ke lautan luka dalam.
Padahal kan logikanya, kalo gak mau sakit yah jangan "jatuh" cinta.

3. Jangan abaikan perasaan wanita.

Terutama pasangan. Saat diabaikan makan wanita akan merasa tersakiti. Mungkin memang sulit mengerti perasaan wanita, tapi jangan diabaikan. Karena kalau diabaikan, wanita merasa tidak dihargai dan tidak dipedulikan. Hal itu cukup menyakitkan. Setidaknya berusaha mengerti atau pura-pura ngerti aja wanita udah senang.
Begitu juga jika ada wanita lain yang suka dengan laki-laki. Tapi laki-laki tidak demikian. Mungkin dari pada mengabaikan, lebih baik mempertegas. Katakan saja "Terima kasih karena sudah menyukaiku seperti itu. Tapi aku harap kamu bisa menyukai orang lain seperti itu juga selain aku." Jadi tolaklah secara halus perasaan wanita. Karena ada perasaan pasti ada tuntutan, entah apa itu. Jika tidak bisa memenuhi tuntutan orang lain, dari pada menghindar lebih baik menolak. Jadi wanita lebih cepat move on, atau gak membiarkan wanita itu terombang-ambing dengan perasaanya sendiri.


Kanapa harus banget sih mengharagai dan menjada perasaan wanita?
Ini jawaban dari sisi logika.
Kalau wanita tersakiti perasaanya, terkadang akan menganggu kondisi emosi bahkan kejiwaannya. Tidak sedikit kasus pembunuhan atau kekerasan karena tersakitinya perasaan seorang wanita.


Sekian itu aja yang mau aku tulis hari ini. Semoga bermanfaat untuk lebih memahami wanita.

Advanture 2017 at Pontianak (Petualangan 2017 di Pontianak)

Yah, akhirnya. Karena aku udah mulai nulis blog lagi jadi aku baru cerita petulanganku di tahun 2017 lalu. Seperti yang sudah aku jelaskan sebelum-sebelumnya [mungkin], kalau setiap tahun, minimal 1 kali aku mau liburan keluar kotaku Depok. Yah setidaknya keluar dari yang namanya Jabodetabek.

Tahun lalu, sebenernya aku hampir gagal menjalankan misi tahunanku. Tapi Takdir berkata lain, sepertinya Tuhanpun mendukung rencanaku.
Jadi tuh tahun kemarin aku defisit banget. Ada pengeluaran dadakan yang gak bisa di hindari. Yah semacem cobaan gitulah. [masa tiba-tiba tembok halaman rubuh, jadi aku keluarin semua tabungan travel untuk benerin tembok] Trus juga akhir tahun lalu aku berencana ingin membuka Kedai Pippolicious, jadi kalau ada sisa uangnya ngalir kesana semua.
Naik Lion Air
Tapi ternyata ada "tante"ku yang danain tiket persawatku ke Pontianak. Intinya aku kepontianak lah tahun kemarin dengan super low budget.
Naik persawat, soalnya gak ada kereta yang bisa nyebrang lautan.
Sejujurnya aku agak ragu ngeposting kisah perjalananku tahun lalu.
Cuma setelah aku merapihkan file-file foto tahun 2017 kemarin, aku lihat banyak hasil jepretan yang bisa jadi review Kota Pontianak.

Pontianak adalah ibu kota Kalimantan Barat. Aku gak terlalu inget sama udara disana, cuma kayanya lebih mending lah dari udara di Jakarta [yang kalo kemana-mana kudu pake masker, kalo gak tar upilnya item]. Polusi sih gak banyak, tapi udara panasnya nyengat.
Kodisi kota ramai, tapi gak padet kaya Jakarta dan Depok. Ramainya tuh kaya Jakarta pas lagi lebaran atau Libur panjang. Jalanan lancar jaya, walau masih ramai.
Berhubung keluargaku banyak yang tinggal disana, jadi aku gak perlu keluarin ongkos nginep, alias numpang nginep aja plus ditraktir [rejeki anak soleha].
Trus juga aku diajak keliling Pontianak sama saudara-saudara.

Kapuas boad
Pertama, menyebrangi sungai kapuas.
Dari bandara aku dijemput Qiu-Qiu (om) pergi ke rumah salah satu Ie-ie (tante) di daerah Sanggau. Dari bandara ke tempat itu cukup jauh sepertinya, mungkin sejenis muter gitu. Aku sih santai-santai aja, tinggal duduk manis di mobil gitu loh.
Trus qiu-qiu ngasih tahu kalo kita ngelewatin sungai Landak. Sungainya gak terlalu lebar, sepertinya anak dari sungai Kapuas yang terkenal besar di Pontianak.
Pas cari di Google ternyata sungai landak punya sejarah yang unik. Tiap lewat aku tanya "mana landaknya?"
Suatu hari ada petani miskin, yang menemukan patung landak emas yang bisa mengabulkan permintaan. Namun patung ini dicuri, karena pencuri itu ingin memohon pada patung itu untuk menolong desanya yang dilanda kekeringan. Akhirnya patung itu mengabulkan permintaannya. Munculah air namun tidak berhenti hingga desa itu tertelan air, dan pencuri itu mati di seret monster landak. Jadilah sungai landak. 
Matoa
Trus setelah sampai di Sanggau aku di suruh coba buah yang gak pernah aku makan dan lihat sebelumnya. Matoa.
Buah ini tekturnya kaya rambutan, tapi ada sedikit aroma duren. Aku gak terlalu inget rasanya, tapi aku nulis itu di Instragramku.

Balik ke kotanya, Pontianak aku disuguhin sesajen yang super banyak dari keluargaku. Katanya qiu-qiu spesial yang masakin. Ada Sayur yang jarang aku temui di Jakarta, dan aku lupa namanya. Siang itu terasa panas terik.
Qiu-qiu
Sisa hari itu Ie-ie ajak ke Mall. Aku sih ngerasa ie-ieku ini kangen sama Jakarta yang banyak Mallnya, apa emang dia doyan banget jalan-jalan ke mall. Itu aku di Pontianak diajak ke Mall terus. [mungkin sekitar 2-3kali aku pergi ke Mega Mall doang]
Di pontianak ada 3 Mall, pertama Ayani Mega Mall.
Mall ini terbilang paling gede, dan gak berasa di pontianak kalo masuk kedalamnya. Disana ada supermarket besar dan toko-toko elit.
Pasar tradisional Pontianak
Trus besokannya diajak lagi ke Mall Matahari. Mall itu sih sepi banget, mungkin rame di hari-hari tertentu. Eskalator jarang yang di nyalain, trus udaranya agak panas, ACnya males di nyalain kali. Banyak juga kios-kios yang kosong. Habis ke Mall Matahari, beranjak ke Kaisar Supermarket. Gak terlalu jauh sih. Kita Naik Go Car. Yah enaknya Go Car udah banyak di Pontianak. Kaisar murni cuma supermarket sih bukan Mall. Kayanya yang dimaksud mall ketiga itu Mall Ramayana. Cuma aku gak kesana, dan males juga. heheheheh
Oh ya, malamnya sebenernya ie-ie traktir sekeluarga makan di restoran kepiting gitu. Tapi gak tahu dimana lokasinya, karena udah malem juga, dan aku cuma ikut aja. Kaya ikan yang terbawa arus.
Sesajen heboh

Pagi hari sebelum berangkat kerja Qiu-qiu ajak jalan-jalan ke alun-alun Sungai kapuas. Kerena masih pagi yang cuma liat air [yah lah namanya juga sungai] dan menikmati terpaan angin yang kencang. Qiu-qiu juga kasih tahu aku kalau mau nyebrang sungai bisa pakai jembatan atau pakai kapal. Ada kapal yang megangkut kendaraan. 5000rupiah per motor dan 15.000 rupiah per mobil. Aku rasa sih kalo malem disana ramai
Abis dari sana diajak kepasar. Pasarnya sama kaya pasar tradisional lain kok. Banyak sayur mayur dan daging-daging. Enaknya sih ada toko kopi, yang jual kopi kiloan. Aku agak lupa, kayanya qiu-qiu jajanin aku martabak di pasar itu. [berasa kaya anak bocah]
Kwe Cap 1/2 porsi
Emang pas di Pontianak itu qiu-qiu yang paling doyan jajanin aku. Beliin aku banyak kuliner yang jarang aku temui di Jakarta ataupun Depok. Cuma sebenarnya aku pernah nyoba juga. Cuma emang jarang aja yang jual di Jakarta. Namanya juga makanan daerah.
Pertama aku cobain Kwe Cap Veteran. Qiu-qiu beliin aku buat sarapan pagi. 1 porsi isisnya banyak banget. Kwe cap ini terdiri dari Kuah, Bulet panjang yang terbuat dari tepung beras [kalau di korea namanya toppoki], dan kulit babi. Jelas sekali makanan ini gak halal.
Choi Pan
Aku cuma sanggup makan setengah porsi, karena pagi itu popo juga sodorin Choi pan home made. Nah kalo Choi Pan ini mending, karena terbuat dari tepung beras dan isinya itu biasanya bengkoang tumis. Dirumah aku juga suka buat dulu. Jadi tahu lah rasanya. Kalo di Jepang itu mungkin namanya Gyoza.

Siangnya aku ngabur kerumah sodara di Pontianak yang lain. Sepupu disana ada yang baru lahiran, gak enak aja kalo gak mampir sambil kasih bingkisan. Yah, sekalian mampir aku di ajak makan gitu. Pertama di ajak makan bakso gepeng, rekomen papi. Ternyata biasa aja sih. Trus sepupu ngajakin lagi makan di Gajah mada. Makan nasi uduk Borobudur. Buset borobudur sampe Pontianak loh. Hehehehhe.
Ternyata yang direkomen sama sepupu aku jauh lebih enak. Jadi aku makan lagi.  Setelah makan bakso aku makan nasi Uduk + Ayam. Dan Aku rekomendasikan Nasi uduk ini buat para wisatawan. Enak banget, Ayamnya empukk sampe gampang banget di koyak pake sendok.
Ayamnya ada kremes-kremesnya  gitu.

Baru menjelang sore aku balik kerumah popo, dan kita anterin si ie-ie pulang ke Sanggau. Yang nganterin rombongan gitu, jadi berjamaah. Baliknya kita makan bubur ikan yang katanya enak. Tapi ternyata emang ada yang salah sih. Kayanya sih itu sup ikan campur nasi. Nasinya belum jadi bubur. Secara keseluruhan kaya sup ikan, sup campur ikan dan sayur-sayuran. Sejujurnya sih, sop ikan itu rasanya biasa-biasa aja. Yang bikin enak saat-saat makan bareng keluarga disana. Kan Jarang-jarang makan bareng.
bubur Sup ikan 
Oh ya, kalo ke Pontianak jangan lupa cobain Bakmi kepitingnya. Rekomen banget buat yang pecinta mie. Bakmi kepiting sih komposisinya halal, tapi tanya lagi sama yang jual. Perasaan aku isinya kepiting paling di tambah bakso ikan dan daging-dangingan yang lain.
Resto Bakmi kepiting
Qiu-qiu juga beliin aku bakmi kepiting. Yang bikin perasaan aku gak enak. heheheheh [takut gendut mendadak]

Yang menarik selain kuliner adalah Gereja. Di Pontianak ternyata banyak gereja, mungkin mayoritas penduduknya Kristen. Ada juga sih Mesjidnya [gede banget], tapi ada gereja Katedral yang super gede. Itu yah yang bikin bengong bangunannya. Desain clasik dengan banyak patung-patung artistik. Sayang banget kalo gak foto-foto disana. Gila, berasa kaya diluar negri loh. Kalo di foto kayanya biasa-biasa aja [apa lagi ada muka gue, yang bikin pemandangan tambah buyar], tapi tuh aslinya bikin cengok deh.
Rumah Betang
Trus spot foto-foto free lain adalah rumah Betang. Yang rame buat kumpul-kumpul ato sekedar duduk-duduk di pontianak. Masuknya free, paling kalo ada yang mintain duid parkir kasih aja 2ribu. Rumah Betang adalah rumah tradisional suku Dayak, Suku asli kalimantan.
Ciri Khas rumah ini adalah tinggi. Aslinya tangga berupa sebatang Kayu Ulin raksaksa. Kalau mau uji nyali silahkan naik kerumah Betang menggunakan tangga ini. Kalau gak berani disediakan tangga yang lebih ergonomis di belakangnya.
Santai di Bandara Supadio
Foto-foto sambil lihat matahari terbenam, rasanya pengen jorokin orang dari atas rumah betang [eh].

Sayangnya sih kemarin aku gak sempet ke katulistiwa. Itu udah kaya icon kota Pontianak sebenernya. Cuma karena waktu singkat jadi cuma muter-muter mall doang. hehehehhe
Semoga next time bisa jalan-jalan ketempat yang bagus lain di Pontianak.
And last, pulangnya aku dari bandara Supadio yang luar biasa menuju  Bandara Soekarno Hatta yang biasa aja.
Gila ruang tunggu bandara gede banget, bahakan ada kursi malas bos yang super nyaman. Rasanya pinggang tuh gak mau lepas dari bangku malas bos itu. Itu bandara paling berkesan.


Tampang anak yg gak sempet mandi

Kwe cap 1/4 porsi






Sayur asing


Pintu apa gerbang?



Ini bukan kapal Titanic
















Desain ala orang Dayak

Sadness

Lagi-lagi bikin postingan galau. Kayanya isi blog ini banyakan galaunya deh.
Kali ini aku nulis ini dengan pertimbangan "aku mau kunci si Sadness di blog ini"
tapi
Aku gak bisa cerita kesedihanku sendiri. Gimana bisa bikin orang ngerti dengan aku gak cerita?
Udah kaya elf yang kalo ngomong muter-muter.

Aku bingung sih
Kenapa sekarang-sekarang ini sering merasa sedih, dan gampag sedih. Gampang mengasihani diri sendiri, menyalahkan diri sendiri dan lainnya?
Padahal sebelumnya aku agak cuek sih, berusaha biasa aja sama apa yang aku alami.

WARNING!!!

STOP BACA SAMPE SINI, KALAU GAK MAU BINGUNG

Aku gak suka nangis, tapi ada saatnya dimana aku gak bisa nahan nangis. Aku nangis ditempat umum, dan di lihat orang asing. Aku bersyukur orang asing itu gak tanya apa-apa. Dia pura-pura gak liat atau gak tahu apa-apa.
Kenapa tiba-tiba aku mikirin saat-saat itu? Saat-saat aku melepas emosiku (sadness) didepan orang asing dan ditempat asing.
Mungkin karena orang asing itu gak kenal sama aku, gak tahu siapa aku dan gak mau tahu. Jadi aku bebas, seolah nangis di kamar sendiri. Orang lain gak bakal rugi apa-apa atau berefek apa-apa.

Rasanya emang lebih baik menyembunyikan emosi sendiri pada orang-orang terdekat kita. Dekat?
Bukan. Orang-orang yang aku pikir lebih baik dia gak tahu apa-apa tetang diriku.
Orang-orang yang bikin aku gak mau terbuka sama mereka.

Sekarang pikiranku kacau kesana kesini kayanya. Ngomongin Sadness jadi inget beberapa kisah sedih. Dan kembali mengasihani diri sendiri.

Analisisku sendiri.
Dulu aku nangis di tempat asing itu, karena aku mengasihani diriku sendiri. Menyalahkan nasip dan sebagainya. "Andai begini", "Andai begitu","beruntungnya dia,", "Walau dia hidup seperti itu, setidaknya dia begitu", "Jika aku jadi dirinya," "Atau jika aku tidak begini"
menyalahkan dan mengadai-andai hal-hal yang sudah terjadi dan tidak bisa aku rubah.
Menangis membuat ku semakin kuat?
Aku ragu sih. Aku gak yakin juga.
Setelah nangis aku kembali menggunakan topeng, bersikap ceria seperti biasanya. Seolah sudah membuang sadness itu bersama air mata.
Tapi kok rasanya sadness itu masih ada. Sadness itu ada dalam memoryku di tempat itu. Melihat pemandangan itu, meninggalkan tempat itu. Membuatku sedih.
"Mungkin penilaianku pada tempat itu terlalu tinggi. Tempat itu bisa jadi tempat yang membuat aku sedih dan tidak bahagia. Tempat itu bisa jadi bukan tempat untuk aku terteduh dan berlindung.
Jadi lebih baik aku gak terlalu sedih."

Aku disini, dari dulu hingga saat ini. Tetap berdiri disini. Bertahan berdiri disini.
Aku berdiri disini untuk melangkah maju. Namun arah mana yang akan aku tuju?
Kebelakang? Depan? Kiri? Kanan?
Lingkungan sekitarku seolah berusaha mengarahkan langkahku ketika aku bingung.
Aku butuh petunjuk arah.

Aku tidak tahu pasti apa yang aku cari, dan tidak tahu pasti arah mana yang tepat. hanya berjalan mengikuti arus. Berusaha mencari petunjuk jalan.
Kadang saat menemukan petunjuk itu aku pun masih bingung. Karena petunjuknya gak jelas.

Ketika aku buka blog ini, maka aku mule melodramatis.

Ada satu kesedihan hidupku yang aku kunci di blog ini [dulu], namun ada kesedihan lain yang belum aku kunci.
Aku berpikir cara lain untuk mengunci kesedihanku itu.
Aku merasa seperti sebuah buku teka-teki. YAng ketika dibaca orang akan bingung isinya. Kalau penasaran akan menyelesaikan misinya dan tahu, namun jika bingung dan malas yah akan mencacimaki buku itu.

Aku tahu tulisanku kali ini berantakan muter-muter dan gak jelas. Tapi itulah kondisi pikiranku saat ini.
Saat-saat aku harus mengubur perasaan-perasaanku. Saat-saat aku harus hidup lebih tegar, Saat-saat aku benar-benar sendiri menghadapi perasaanku.

Dulu, aku pernah menutup mataku, telingaku, dan hatiku. Aku tahu namun aku gak mau tahu.[tapi mau tempe, WT*]
Apa aku bisa mengulainya?
Aku butuh "HeadPhone" untuk menutup telingaku
Aku butuh "Musik" untuk menutup Emosi dan perasaanku
Aku butuh "Drama Korea" Untuk mengalihkan pikiranku
Aku butuh "Running man" untuk membuatku tertawa

emmmmm.....


Kenapa ya aku gak mengalihkannya dengan hal yang berguna gitu.. kaya Pippolucious.
hehehhe
Kocak ini anak...

Aku masih kekanak-kanakan walau umurku bukan anak-anak lagi.
Orang dewasa akan mengalihkan hal-hal negatif ke hal-hal positif kan? bukan hal-hal negatif lain.

Yah solusi itu yang membuat aku bertahan dulu. Jadi aku pikir sih bagus untuk melakukan hal yang sama.
Kadang pengen saranya Dugem, mabok-mabokan kaya di drama-drama korea.
[pliss, abaikan saja aku]

ngomongin "dulu" dan "dugem", Kemarin aku nginep di rumah Niken.
Aku tahu beberapa rahasia yang dia sembunyikan dariku selama ini. Kita saling sharing, apa yang kita rasakan saat itu.
Dan aku tahu aku salah.
Aku pernah salah

Tapi aku juga bingung. Mereka merasa begitu, padahal aku gak merasa begitu, tapi mereka takut melukai perasaanku.
Aku senang sekaligus sedih. [happiness n sadnees]
Senang karena ternyata mereka begitu baik. Terlalu baik memikirkan diriku sata itu. Saat-saat aku gak memikirkan perasaan mereka. Saat-saat aku pernah egois dan arogan.
Mereka tetap bertahan. Walau didekatku itu menyakitkan. [mungkin]
Aku sedih karena pernah membuat mereka seperti itu.
hah..

Semua terjadi beberapa tahun lalu, dan entah kenapa mereka masih tetap disini bersamaku.
emmm sebagian diri mereka disini untuk mendengarku.

mendengarkan dan peduli pada teman yang buruk.

Aku jadi berpikir, kapan aku pernah baik sama mereka.
hehehhe
Kayanya aku nyusahin  mereka aja.

Semoga setelah ini aku akan lebih bisa deket sama mereka.
Dulu aku ngerasa di asingkan sama mereka, tapi mereka berpikir lain. Mereka ga nyaman karena aku terlalu dekat sama orang lain.
Yah sih, persahabatan kita ternyata rumit juga. Mungkin ini namanya ujian persahabatan. Sejauh mana aku mentoleransi sikap mereka dan mereka mentoleransi sikap aku.
Yang jelas, kalau aku masih mau bersahabat sama mereka aku harus memposisikan diriku.
Walau berbeda suku. berbeda agama. Mereka selalu ada untuk mendengarku. Melakukan yang terbaik yang mereka bisa untukku. Walau aku gak pernah minta.

Aku mau minta maaf keteman-teman yang pernah aku abaikan dan sakiti.
Dan mau terimakasih sama mereka yang mempertahankan hubungan sampai saat ini.

Lompat dari satu sadness ke sadness yang lain.
Setidaknya ada satu Sadness yang teratasi sekarang.
Tinggal sadness yang lain.. yang butuh petunjuk arah...

Rasanya teman, keluarga dan diri sendiri itu ad sisi sadnessnya.
Terkadang ada bagusnya kita nunjukin sisi Sadness kita. Kaya Animasi "Inside out"
Intinya kan kalau sebenernya kita gak perlu menekan sisi Sadness kita, karena terkadang sisi sadness kita yang bisa menyelesaikan masalah.

Dalam diri kita kan bukan hanya Joy, atau Anger, atau Disgust atau Fear, tapi juga ada Sadness
Tinggal emosi dominan apa yang kita mau tunjukin.
sekarang ini,
Dalam kehidupan sehari-hari emosi demonan yang mau aku tunjukin Joy,
kadang Anger kalo lagi hadapin masalah,
Kadang juga Fear dan Disgust kalau ketemu orang asing..
Kadang Sadness kaya gini yang aku tulis di blog.

Aku juga ngerasa terlalu sering nunjukin sadness dan anger aku kesahabat-sahabatku.. jadi aku tulis aja di blog ini...

tadinya sempet mikir "gak usah ngeposting" laman ini, karena isinya yang SUMPAH [SAMPAH] gak jelas.
tapi lebih baik sadness ini aku tunjukin. Sebagai bagian dari diriku yang lain.
Walau mungkin malu-maluin bagi orang lain atau gak jelas. atau gak penting.

tapi buatku Sadness ini ternyata penting.. karena Sadness aku ingin berubah. Kembali menjadi Joy bukan Joy yang sekedar personality (topeng), Tapi Real Joy in my mind and my self. 

btw, kok warna Joy and Anger jadi tema warna Pippolicious yak?
Red and Yellow = Orange [vitamin C dong ya]
Thas's me
wkwkwkkwkwkw

Tambahan,
Aku pernah ngurung Sadness di blog, di gambar-gambar, di sebuah lagu, di sebuah foto dan mungkin juga ditempat-tempat tertentu. Kok kasian juga ya si[ka] sadness... hahhahahaha
Kayanya aku bully banget



Nb: Fear aku rada-rada lemot

Jumat, 16 Maret 2018

Teori Emosi dan penerapannya dalam hidup

Terkadang kenyataan itu tidak sama dengan apa yang kita inginkan.
"Kecewa", "Marah", dan "Sedih" itulah emosi yang kita rasakan sebagai manusia. Emosi bisa dirasakan oleh manusia dan hewan. Tumbuhan mungkin bisa mengalami emosi, namun tidak mudah dilihat. (teoriku sendiri)
Dalam penerapannya, aku sendiri bisa merasakan ketika Pippo (anjingku), marah, sedih, tidak nyaman, senang, ataupun takut.


Kenapa tiba-tiba aku ingin membahas mengenai emosi? 


Aku ingin menghubungkan apa yang aku rasakan (emosi) dengan teori-teori psikologi yang ada.
Seperti yang dilakukan oleh pelangganku. Dia ingin melogikakan perasaan emosi yang dia rasakan dengan membuat teori emosinya sendiri.
Berbeda denganku, aku ingin tahu dulu teori-teori emosi yang dipikirkan pendahuluku yang lebih senior. Baru aku mengambil kesimpulan dan melakukan "Menejemen Emosi". (mengendalikan emosi)

Karena Manusia mempunyai "Akal Budi", jadi sebagai manusia seharusnya aku bisa mengendalikan emosiku sendiri. Tidak seperti hewan yang tidak bisa mengendalikan emosinya. Pengendalian emosi sepertinya cukup populer. Nanti akan aku bahas juga.

Emosi apa yang ingin aku kendalikan?

Rasa Suka atau Cinta.
Kalau pada umumnya, orang mengendalikan rasa Marah atau Takut karena menghasilkan efek negatif pada dirinya maupun lingkungan. Aku pun begitu. Aku ingin mengendalikan Rasa "Suka"ku untuk menghindari efek negatif yang akan terjadi pada diriku.
Perasaan itu timbul begitu saja. Namun tidak demikian. Aku mulai mengingat-ngingat dan mencari tahu kenapa perasaan itu bisa muncul. Ternyata ada stimulus yang terus menerus datang kemudian membuat aku merasa nyaman, timbulah rasa "suka". Tanpa aku sadari stimulus ini melekat dalam alam bawah sadar. (dan belum bisa sepenuhnya hilang) 



Ketika ada "berrier", aku menerimanya secara rasional. Tanpa menyadari perasaan suka yang sudah tertanam. Perasaan itu tertanam di alam bawah sadar. Efek negatifnya, sekarang adalah aku kesulitan menerima stimulus lain karena dialam bawah sadar  masih ada rasa "Suka" pada stimulus pertama. Jadi untuk menerima stimulus lain, mungkin terlebih dahulu aku mengurangi rasa yang ada. 

Ini sih yang aku pikirin sekarang.
[sumpah bahasannya kok jadi berat gini]


Sebenernya aku aja yang menyampaikannya dengan bahasa yang berat. Masalah sebenernya simple kok.
Contohnya gini aja, Aku suka sama seseorang, tapi orang itu gak suka sama aku. Lalu apa yang terjadi?
Ketika aku suka, aku mengharapkan orang tersebut juga memiliki perasaan yang sama. Namun ketika hal yang aku inginkan tidak terjadi, maka perasaan yang mungkin muncul adalah Marah? Kecewa? Sedih?
Untuk mengendalikan emosi-emosi negatif itu, maka aku harus melakukan menejemen emosi. Disini, mungkin kemampuan pengendalian emosiku (EQ) diasah.


Pertama, aku sudah mencoba dengan cara memasukan logika yang rasional. Misalnya "aku gak mungkin membuat semua orang suka padaku.", "mungkin aku bukan tipe atau orang yang dia suka", "Mungkin dia bukan orang yang terbaik untuk diriku.", dan seterusnya. Pernyataan-pertaan ini untuk meredam emosi-emosi negatif yang terjadi (Marah, Sedih atau Kecewa). Namun belum tentu bisa meredam emosi positif yang terjadi di awal yaitu, "Suka".


Terkadang, yang sering aku temui di lingkungan sekitarku. Untuk meredam rasa "Suka", orang-orang akan mengalihkan rasa sukanya. Entah itu mengalihkan dengan kegiatan lain, atau ke objek lain.
Hal itu mungkin sudah aku lakukan. Aku mengurangi Stimulus yang menumbulkan rasa suka, dan megalihkannya ke hal-hal lain. Namun aku belum menemukan objek lain.



Entah kenapa, sekarang-sekarang ini sulit rasanya merasa "bahagia" atau "gembira". Aku Cemas kalau ini berhubungan dengan Emosi yang belum hilang itu. Atau tidak ada hal atau stimulus lain yang membuat aku benar-benar bahagia.

Aku jadi mikir,

Perasaan manusia itu luas dan dalam. Seperti lautan yang tidak habis untuk dijelajahi.
Kehidupan manusia itu singkat, namun harus mengendalikan dan menguasai semua emosinya yang begitu luas dan dalam.
 [tiba-tiba puitis]
Maka dari itu topik ini sangat penting dan ingin aku bahas.



Sampe aku pending dulu nulis review film di blog sebelah. Mungkin efek wanita PMS. [curhat]



Lebih serius membahas Topik. Aku sudahi pembukaan di atas. [yang di atas itu prolog atau pendahuluan aja. Isinya yang lebih berbobot di bawah ini.]



Emosi

Emosi merupakan sebuah frasa yang berasal dari bahasa latin "emovere" yang artinya bergerak menjauh, tambahan huruf “e” disini adalah untuk memberi kesan arti bergerak menjauh. Hal ini menunjukan bahwa dalam emosi, ada sebuah kecenderungan dalam mengambil tindakan. [sumber]  klik disini untuk tahu aku dapet infonya dari mana.

Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu. Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian. [Sumber] Fungsi psikis manusia yang meliputi penilaian, pemikiran, tanggapan dan kehendak merupakan ranah afektif dimana emosi berada. 

Bapak Daniel Goleman, sebagai pakar psikologi yang mendalami ilmu kecerdasan emosional. Beliau menyatakan bahwa emosi adalah hal yang rumit, kemudian membuat identifikasi emosi menjadi: Rasa Marah (kebencian, tersinggung, permusuhan dan tindakan kekerasan).
  1. Rasa Sedih (kesepian, depresi, kasihan terhadap diri, putus asa dan melankolis).
  2. Rasa Takut (kecemasan, kekhawatiran, fobia, rasa panik dan gugup).
  3. Rasa Nikmat (kesenangan, kepuasan dan perasaan bahagia).
  4. Rasa Cinta (kebaikan hati, kedekatan, kasih sayang, kepercayaan dan kasmaran).
  5. Rasa Terkejut (ketakjuban dan rasa terpesona).
  6. Rasa Jengkel (rasa kehinaan, rasa muak dan tidak suka).
  7. Rasa Malu (perasaan bersalah, menyesal dan kesal hati).



Teori (proses terjadiya emosi)
Banyak pakar psikologi yang mengutarakan pendapatnya mengenai Emosi. Dari yang menghubungkan waktu terjadinya emosi dan efek fisiologis yang terjadi. Hingga pakar yang menghubungakn emosi dengan kognitif.



Aku baca sebuah artikel di blog orang lain [Sumberyang menceritakan tokoh-tokoh ini bergulat pendapat mengenai Emosi. Aku tulisin aja kesimpulannya. 



Anggep aja aku lagi nulis ringkasan dari materi yang dikasih dosen.
Bapak Carl Lange dari Denmark mengatakan "Emosi identik dengan perubahan-perubahan dalam sistem peradaran darah"
Kemudia Bapak William James dari Amerika Serikat, setuju dan mengatakan "Emosi adalah hasil persepsi sesseorang terhadap perubahan-perubaha yang terjadi pada tubuh sebagai respon terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari luar"

Intinya kedua bapak ini sepakat kalau "Aspek persepsi terhadap respon fisiologis yang terjadi ketika ada rangsangan datang sebagai pemicu emosi.  Perubahan fisiologis itu diterjemahkan menjadi emosi."

Rangsangan - Persepsi - Respon Fisiologis - Emosi

[kira-kira begini urutan menurut kedua bapak ini]

Kemudian ada yang kontra dengan pendapat mereka. 
Bapak W. B. Cannon dan Philip Bard berpendapat  "Persepsi terhadap obyek yang dapat menimbulkan emosi diproses secara simultan oleh dua instansi yakni sistem syaraf otonom dan cerebal cortex.

Intinya bapak-bapak ini mau ngomong kalau "emosi dengan perubahan fisiologis terjadi secara bersamaan."
 Rangsangan - Persepsi - Respon Fisiologis + Emosi

Kemudian ada Bapak Atkinson, yang berpikiran netral mengatakan kalau teori mereka cuma perbedaan waktu aja.
 "Pengalaman sadar kita tentang emosi melibatkan integrasi informasi tentang keadaan fisiologi tubuh dan informasi tentang situasi yang membangkitkan emosi. Kedua macam informasi itu cenderung berkesinambungan dalam waktu, dan integrasinya menentukan intensitas serta sifat keadaan emosional yang kita rasakan. Dalam kerangka konseptual ini, perbedaan waktu yang dibuat oleh teori James-Lange dan Cannon-Bard tidak terlalu berarti."

Kalau dalam bahasa gaol itu kaya gini "Waktu terjadi emosi itu gak penting".

Kemudian ada Bapak Stanley Schachter dan Jerome Singer membuat sebuah teori yang disebut "two-factor theory of emotion". 
Yang menyebutkan "Emosi merupakan fungsi interaksi antara faktor kognitif dan keadaan keterbangkitan fisiologis."

Prosesnya begini:
Stimulus - Perubahan fisiologis - Persepsi dan Interpretasi dari informasi dan pengalaman
- Emosi Subyektif

Teori ini di kritik lagi sama Bapak Atkinson, 
"Pengalaman emosional tidak sesederhana yang dinyatakan oleh teori Schachter. Interpretasi emosional merupakan fungsi yang rumit dari pengalaman masa lampau dan situasi hidup masa ini. Faktor kognitif mempengaruhi emosi, tetapi tidak benar bila disimpulkan bahwa hanya faktor ini yang menentukan emosi yang dialami."

Bahasa gaolnya tuh "emosi itu ga segampang yang lo pikirin"

Bapak Richard S. Lazarus, mencoba melengkapi teori Schachter-Singer. Dengan menambahkan unsur penilaian Kedapam proses Emosi. Jadi Hasil Penilaian dan Evaluasi berpengaruh besar pada emosi. 


kira-kira begini:
Stimulus - Persepsi dan Interpretasi Pengalaman - Evaluasi dan Appraisal (penilaian) -  Emosi -Reappraisal (penilaian ulang) - Emosi (berubah)
Plis kalo salah jangan marah-marah ya.
Sejujurnya aku juga bingung sama proses aslinya teori ini. Tapi intinya itu lebih ditekankan pada proses penilaian. Dan penilaian itu bisa berubah. 
"Pengalaman menunjukkan bahwa penilaian tidak selamanya benar atau keliru. Penilaian (appraisal) dan reappraisal sangat tergantung pada realitas lingkungan dan faktor-faktor kepribadian."
Jadi gak terlalu sederhana seperti yang di harapkan bapak Atkinson. 

Ada tokoh-tokoh lain menghubungakn Emosi dengan banyak item (variable) lain. Diantaranya,

R.W. Leeper (aku gak tau dia laki-laki atau perempuan) berkata "emosi sebagai rangkaian dari motivasi. Emosi dan motif adalah sama, dalam arti emosi merupakan bagian dari motif-motif (doronga-dorongan)."S.S. Tomkins mengatakan "Emosi merupakan energi bagi dorongan-dorongan yang selalu muncul bersama"
Intinya emosi berpengaruh atau dipengaruhi oleh motivasi.
Mungkin ada Bab atau Sub Bab khusus disalah satu buku yang menjelaskan teori ini lebih terperinci.
Teori ini juga berkaitan dengan "Kecerdasan Emosi" yang mau aku bahas nanti.

Kemudian, ada lagi Teori Proses-Berlawanan.
Bapak Ridhard Solomon berpendapat, "Otak manusia berfungsi memicu emosi berlawanan yang akan selalu muncul dalam satu rentetan peristiwa". Emosi ini dimanakan emosi primer dan emosi sekunder. Menurut beliau emosi bisa naik dan turun, Otaklah yang terus-menerus berfungsi memelihara keseimbangan atau menjaga kondisi ekuilibrium itu.
Jadi tuh intinya, kaya ada 1 masalah tapi ada 2 emosi yang kita rasakan. Emosi ini saling bertentangan tapi ada salah satu yang lebih di unggulkan.

Aku kasih contoh, makan gorengan pake cabe rawit. Sebelum makan muncul emosi "takut" pedas, kemudian dia makan dan merasakan "senang" sudah bisa makan gorengan dengan cabe rawit. (entah dia senang karena bangga bisa makan cabe atau senang ternyata cabenya ga pedes.) Terjadi 2 emosi pada 1 stimulus. Takut = emosi Primer, Senang = Emosi Sekunder.
Suatu hari Emosi Primernya akan berkurang atau bertambah karena emosi sekunder.

Dalam Artikel itu, ada satu lagi teori yang dibahas, yaitu teori dimensi. Dan aku baca berulang-ulang gak ngerti sama isinya. Jadi kita skip aja ya.

Teori Kecerdasan Emosi (EQ)

Kanapa aku bahas ini?

Ternyata saking pentingnya emosi manusia itu, hingga mempengaruhi kecerdasan seseorang. NOOOOOO.
Emosi memiliki kategori kecerdasan sendiri. Berbeda jauh dengan Kecerdasan Intelektual (IQ). Seseorang yang memiliki kecerdasan Intelektual yang tinggi, misalnya pandai menangkap stimulus dan cepat meresponnya, atau kemampuan memory yang baik. Belum tentu orang tersebut memiliki kecerdasan emosi yang baik.

Ternyata dalam banyak penelitan Psikologi, kemampuan mengendalikan emosi seseorang menjadi salah satu faktor penentu kesuksesan. Jadi dalam berbagai hal, Kecerdasan Emosi sangat dibutuhkan.

Sejujurnya, teori-teori kecerdasan emosi lebih mudah dicari. 
Aku cuma bahas sedikit aja karena aku baru menyadari, bukan kecerdasan emosi yang menjadi masalah utamaku sekarang. (setelah baca beberapa artikel dan memahami beberapa hal)

Tokoh yang paling terkenal dalam teori ini adalah Bapak Daniel Goleman. Bahkan dia membahas mengenai Emosi dan Kecerdasan Emosi dalam 1 buku. 
Dalam teorinya, Kecerdasan emosi memiliki 5 unsur atau aspek penentu tingkat kecerdasan emosi seseorang. (untuk yang lagi nulis skripsi tentang Emosi, mungkin unsur-unsur ini yang dipake sebagai tolak ukur)

1. Kasadaran Diri
Kalah bahasa ilmiahnya itu Metakognisi, yaitu kesadaran seseorang akan emosinya sendiri. Bagi Bapak Goldeman, "Kesadaran diri adalah mengetahui apa yang dirasakan pada suatu stimulus, dan menggunakannya untuk memandu pengambilan keputusan, memiliki tolak ukur yang realistis atas kemampuan diri, dan memiliki kepercayaan diri yang kuat"
Ciri-cirinya,
  • Sadar tentang kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahannya.
  • Menyempatkan diri untuk merenung, belajar dari pengalaman.
  • Terbuka terhadap umpan balik yang tulus, bersedia menerima perspektif baru, mau terus belajar dan mengembangkan diri sendiri.
  • Mampu menunjukkan rasa humor dan bersedia memandang diri sendiri dengan perspektif yang luas dengan pandai menangani kesedihan 
Oke, kalau dilihat dari ciri-cirinya, aku cukup memiliki kesadaran dari.

2. Pengaturan Diri
        Pengaturan diri adalah pengelolaan impuls dan perasaan yang menekan. Dalam kata Yunani kuno, kemampuan ini disebut sophrosyne, “hati-hati dan cerdas dalam mengatur kehidupan, keseimbangan, dan kebijaksanaan yang terkendali”. 
aspek-aspek pengaturan diri:
  • Pengendalian diri, yaitu mengelola dan menjaga agar emosi dan impuls yang merusak tetap terkendali.
  • Inovasi, yaitu bersikap terbuka terhadap gagasan-gagasan dan pendekatan-pendekatan baru, serta informasi terkini. 
  • Adaptabilitas, yaitu keluwesan dalam menanggapi perubahan dan tantangan
  • Kehati-hatian, yaitu dapat diandalkan dan bertanggung jawab dalam memenuhi kewajiban.
  • Dapat dipercaya dan kehati-hatian yaitu memelihara norma kejujuran dan integritas
Kayanya disini ada beberapa aspek yang gak masuk di aku, salah satu kehati-hatian. Akutuh orangnya ceroboh. Aku sadar itu kok.

3. Motivasi
    Motivasi yaitu menggunakan hasrat yang paling dalam untuk menggerakkan dan menuntun  menuju sasaran, membantu untuk mengambil inisiatif untuk bertindak secara efektif, dan untuk bertahan menghadapi kegagalan atau frustasi.
Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan adalah hal yang sangat penting yang berkaitan dengan memberi perhatian, memotivasi diri sendiri, menguasai diri sendiri, dan berkreasi.


Dengan adanya unsur motivasi, menabah deretan pentingnya "kecerdasan emosi".

Pada dasarnya ada empat kemampuan motivasi yang harus dimiliki: 
  • Dorongan prestasi, yaitu dorongan untuk meningkatkan atau memenuhi standar keunggulan.
  • Komitmen, yaitu menyelaraskan diri dengan sasaran kelompok atau lembaga.
  • Inisiatif (initiative), yaitu kesiapan untuk memanfaatkan kesempatan.
  • Optimisme, yaitu kegigihan dalam memperjuangkan sasaran kendati ada halangan dan kegagalan
         Mungkin aku gak terlalu punya dorongan prestasi, karena kurangnya rasa percara diri. Tapi sekarang aku bikin suatu tujuan yang membutuhkan komitmen. Emang gak berhubungan sama kasus yang lagi aku bahas, tapi mungkin bisa menolong. Inisiatif punya, contohnya aku memanfaatkan blog untuk mencapai tujuanku. Yang sekarang sedang proses juga. Masalahnya Optimisme. Antara Yakin gak yakin aku sama tujuanku, tapi aku bersikap pasrah aja. Yang penting sudah mencoba dan berusaha. Aku gak mau nanti jadi kecewa, marah atau gak bahagia karena terlalu optimis. (seperti mencari alasan karena adanya rasa takut)

4. Empati
     Empati adalah memahami perasaan dan masalah orang lain dan berfikir dengan sudut pandang mereka, menghargai perbedaan perasaan orang mengenai berbagai hal. Empati dapat dipahami sebagai kemampuan mengindera perasaan dan perspektif orang lain. Karena empati menekankan pentingnya mengindera perasaan dari perspektif orang lain sebagai dasar untuk  membangun hubungan interpersonal yang sehat.
Kemampuan memahami cara-cara komunikasi yang sementara ini dibangun di atas kecakapan-kecakapan yang lebih mendasar, khususnya kesadaran diri (self awareness)  dan kendali diri (self control)Seseorang semakin mengetahui emosi sendiri, maka ia akan semakin terampil membaca emosi orang. 

     Namun ada kalanya seseorang tidak memiliki kemampuan  berempati, seperti orang yang melakukan kejahatan-kejahatan sadis, dan penderita eleksitimia (ketidakmampuan mengungkapkan emosi).
Menurut Bapak Goleman, ada lima kemampuan empati, yaitu
  • Memahami orang lain, yaitu mengindera perasaan-perasaan orang lain, serta mewujudkan minat-minat aktif terhadap kepentingan-kepentingan mereka.
  • Mengembangkan orang lain yaitu, mengindera kebutuhan orang lain untuk berkembang dan meningkatkan kemampuan mereka.
  • Orientasi pelayanan, yaitu mengantisipasi, mengakui, dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan pelanggan.
  • Memanfaatkan keragaman, yaitu menumbuhkan kesempatan (peluang) melalui perga agak ulan dengan bermacam-macam orang.
  • Kesadaran politik, yaitu mampu membaca kecenderungan sosial dan politik yang sedang berkembang. 
Ahhh.... Aku selalu berusaha memahami orang lain untuk mempermudah toleransi dan menekan emosi negatif. Jadi tekniknya menempatkan diri sendiri di posisi orang lain, dan mencari tahu mengapa orang tersebut berprilaku. Untuk mengembangkan orang lain sih aku gak punya kepercayaan diri ya. Memanfaatkan keragaman, ini juga agak susah. Apa lagi persepsi negatif dari diriku dan lingkungan sekitarku. Memang negaraku kaya, sangat beranekaragam suku bangsa. Tapi justru keanekaragaman menjadi ajang diskriminasi. Jadi untuk memanfaatkan keragaman, agak sulit.
Kesadaran politi? maksudnya sadar kalau politik itu kotor? atau kesadaran bahwa politik sudah menajdi bisnis?
(sinis)


5. Keterampilan sosial 
Keterampilan sosial (social skills), adalah kemampuan untuk menangani emosi dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain dan dengan cermat membaca situasi dan jaringan sosial, berinteraksi dengan lancar, menggunakan keterampilan untuk mempengaruhi dan memimpin, bermusyawarah, menyelesaikan perselisihan untuk bekerjasama dalam tim.
Kesadaran sosial juga didasarkan pada kemampuan perasaan sendiri, sehingga mampu menyetarakan dirinya terhadap bagaimana orang lain beraksi. 
beberapa kecakapan keterampilan sosisal, dianataranya:
  • Pengaruh, yaitu terampil menggunakan perangkat persuasi secara efektif.
  • Komunikasi, yaitu mendengarkan serta terbuka dan mengirimkan pesan serta meyakinkan.
  • Manajemen konflik, yaitu merundingkan dan menyelesaikan ketidaksepakatan.
  • Kepemimpinan, yaitu mengilhami dan membimbing individu atau kelompok.
  • Katalisator perubahan, yaitu mengawali atau mengelola perubahan.
  • Membangun hubungan, yaitu menumbuhkan hubungan yang bermanfaat.
  • Kolaborasi dan kooperasi, yaitu kerja sama dengan orang lain demi tujuan bersama.
  • Kemampuan tim, yaitu menciptakan sinergi kelompok dalam memperjuangkan tujuan bersama.
Ini yang sulit. Menyatukan banyak pemikiran itu memang susah. apa lagi dihadapkan oleh ego yang kuat. Kebanyakan orang lebih suka didengar ketimbang mendengar pendapat. Tapi yang bisa meredam itu semua adalah kesamaan tujuan. Jika memiliki tujuan yang jelas, maka masing-masing individu bisa meredam ego mereka dan lebih bertoleransi.
Menyamakan tujuan pun memiliki tantangan tersendiri, karena terkadang beda orang beda tujuan.



Perasaan VS Emosi

     Setelah membaca beberapa artikel, Aku memahami satu hal. "Emosi" dan "Perasaan" adalah variable yang berbeda.
Kedua variable ini bisa saling mempengaruhi, dan mirip-mirip. 

Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh pengetahuannya dinilai sebagai keadaan positif dan negatif seperti perasaan senang dan tidak senang.
Perasaan merupakan pernyataan jiwa, yang sedikit banyak bersifat subjektif. Perasaan tidak bergantung kepada perangsang dan alat-alat indra, seperti halnya emosi. Dalam psikologis, perasaan mempunyai fungsi menilai, yaitu penilaian terhadap sesuatu hal.
Contohnya seperti merasa senang ketika berada bersama teman-teman. Walaupun teman-temanku tidak cantik atau tidak ganteng.

Perasaan selalu bersifat subjektif karena ada unsur penilaian tadi biasanya menimbulkan suatu kehendak dalam kesadaran seseorang individu. 
Kehendak itu bisa positif artinya individu tersebut ingin mendapatkan hal yang dirasakannya suatu yang memberikan kenikmatan kepadanya, atau juga bisa negatif artinya ia hendak menghindari hal yang dirasakannya sebagai hal yang akan membawa perasaan tidak nikmat kepadanya.

Benang merahnya disini:  Ketika perasaan menimbulkan kehendak, dan mempengaruhi emosi. Disisi ini Kecerdasan Emosi perlukan. 

Karena Tidak ada namanya "manajemen perasaan" atau "kecerdasan perasaan"
Emosi bisa kita atur, namun perasana lebih sulit di kendalikan.
Mungkin untuk mengendalikan perasaan, terlebih dahuli kita harus bisa mengendalikan emosi.

Banyak juga tokoh-tokoh yang menggolongkan perasaan. Diantaranya: [sumber]

Bapak Max Scheler membagi perasaan menjadi empat golongan perasaan.
  • Perasaan pengindraan, seperti rasa panas, dingin dan sakit.
  • Perasaan vital, seperti rasa lesu, segar.
  • Perasaan psikis, seperti rasa senang, sedih.
  • Perasaan pribadi, seperti perasaan terasing.

Bapak W. Stren menggolongkan perasaan berdasarkan waktu:
  • Perasaan yang bersangkutan dengan masa kini, misalnya perasaan senang yang diperlihatkan masa sekarang dalam hubungan dengan ransangan-ransangan yang dialami pada waktu sekarang juga.
  • Perasaan yang bersangkutan dengan masa lampau, misalnya perasaan senang pada waktu sekarang yang ditimbulkan oleh suatu peristiwa di masa lampau.
  • Perasaan yang bersangkutan dengan masa yang akan datang, misalnya perasaan senang sehubungan dengan peristiwa-peristiwa yang akan datang.

Bapak Agus Sujanto, menggolongkan perasaan menjadi 2 golongan:
  • Golongan Eukoloi (orang yang selalu merasa senang, gembira dan optimis)
  • Golongan Diskoloi (orang yang selalu merasa tidak senang, murung dan pesimis)

Drs. Agus Sujanto membagi rumpun perasaan sebagai berikut:
  • Perasaan rendah (biologis) seperti: perasaan keinderaan (sensoris), Perasaan vital (kehidupan), Perasaan tanggapan, Perasaan instink.
  • Perasaan luhur (rohani) seperti: Perasaan keindahan, Perasaan intelek, Perasaan kesusilaan, Perasaan keTuhanan, Perasaan diri, Perasaan simpati, dan Perasaan sosial.


Ada tips-tipa mengendalikan perasaan: [Sumber]
1. Meresapi perasaan, 
  • Sadari bahwa perasaan adalah validasi dari pergumulan internal kita.
  • Atur napas dalam-dalam. 
  • Kenali perasaan.
  • Identifikasikan perasaan itu.
  • Terima perasaan tersebut
2. Memproses Perasaan
  • Tuliskan apa yang dirasakan selama 15 menit.
  • Cermati segala pikiran negatif dan semua polanya.
  • Tuliskan respons seakan-akan Anda menulis untuk sahabat karib.
  • Baca respons Anda.

3. Memproses Perasaan Bersama Orang yang Dipercaya
  • Cari orang yang tepercaya dan enak diajak bicara. 
  • Beri tahu orang itu tentang perasaan Anda. 
  • Minta opini orang tepercaya itu mengenai permasalahan Anda. 
4. Menangani Sumber Perasaan

  • Atasi pikiran negatif.
  • Pikirkan segala hal yang bisa dilakukan untuk mengubah keadaan.

5. Lakukan perbaikan.
  • Buka lembaran baru kehidupan.
  • Temui terapis. 
oke, proses ini aku sudah lakukan hingga yang ke 3. Aku lagi melakukan yang ke 2 sambil mencari tahu cara untuk melakukan yang nomer 4. Untuk proses terakhir, sepertinya itu yang ingin aku lakukan.

"Buka lembara baru kehidupan"


nb: nulis segitu panjang, sampe 2 hari. Solusinya cuma 1 kalimat. 1  kalimat yang belum aku kerjain.
 
©Suzanne Woolcott sw3740 Tema diseñado por: compartidisimo