Kisah selanjutnya, adalah kisah cinta temanku juga. (karena aku sendiri ga punya kisah cinta yang bagus) Aku cuma bisa ceritain kisah-kisah temenku yang berjuangan demi Cinta hingga akhir.
Entah apa yang mereka rasakan, tapi pikiran mereka adalah hidup bersama orang yang mereka cintai.
Kalau kisah sebelumnya bercerita tetang perjuangan Sun untuk mendapatkan Jo, sekarang perjuagan sepasang kekasih yang berusaha mempertahankan hubungan mereka.
Kesamaan dari kisah ini adalah mereka sama-sama temen SMAku.
Aku bahkan jauh-jauh ke Semarang untuk jadi saksi pernikahan mereka.
Teman ini cukup dekat denganku, namun terkadang aku tidak bisa benar-benar mengerti apa yang dia rasakan. Jujur.
Dia mulai pacaran sejak SMA, diawali dengan tiba-tiba dia cuekin aku. Setiap jam istirahat dia cuma nyender dibalkon sambil nelepon seseorang. Jelas rasanya Bete, tiba-tiba di cuekin sama sahabat sendiri. Seolah seperti dihianati, ternyata dia memiliki gebetan baru yang dikenal melalui sosmed. Orang tersebut tinggal cukup jauh sehingga hubungan mereka diawali dengan Long Distance Reletionship. Tapi sebelum mulai pacaran, ternyata mereka sudah harus menempuh ujian dari orang tua temenku.
Sebut saja Temenku "Gri". Orang tua Gri baru merestui Gri untuk pacaran jika si Cowo "Bob" datang menemui orang tua Gri yang tinggal di Jakarta. Sedangkan Bob adalah orang Semarang. Tanpa banyak cincong Bob dengan keberanian datang pertama kali ke Jakarta sendirian untuk meminta restu orang tua Gri. Sempet nyasar pas di Jakarta, akhirnya Orang tua Gri setuju karena salut dengan perjuangan dan ketulusan anak itu.
Hingga setahun mereka pacaran Bob hanya beberapa kali datang ke Jakarta saat libur kuliahnya. Aku sedikit cerita tetang first kiss mereka saat Bob hendak pulang ke Semarang, saking sedihnya mau di tinggal lagi, tanpa sadar mereka ciuman.
Yah singkat cerita setelah Bob gak lagi kuliah, dia memutuskan untuk tinggal di Jakarta, agar dekat dengan Gri dan lebih mudah mencari uang. Dia juga tinggal serumah dengan Gri karena di Jakarta dia sama sekali tidak memiliki kerabat atau kenalan. Mungkin juga untuk menghemat biasa kos. Bob tinggal di Jakarta cukup lama. Mungkin sekitar 4 atau 5 tahun hingga Gri lulus kuliah.
Selama tinggal di rumah Gri, Bob mulai menyesuaikan diri, awalnya dia adalah laki-laki yang kaku. Jarang berekspresi mungkin karena dia berasal dari jurusan IT yang hanya berhubungan dengan komputer. Tapi sejak mengenal Gri dia menjadi lebih lembut dan berekspresi.
Bisa dibilang karakter Gri dan Bob ini sangat bertolak belakang. Gri cewe yang super bawel dan berani, emosional dan ceplas-ceplos. Gri itu sangat solidaritas walau agak kurang peka sama perasaan orang lain. Kalau Bob yah itu, marah gak marah ekspresinya sama.
Saat Bob kesel atau marah dia tetep kalem, cuma menyampaikan kata-kata yang cukup tajem.
Yah, dibalik semua itu mereka saling mencintai.
Yang aku gak ngerti sih, apa yang mereka suka dari pasangan mereka. Yang aku tahu, kalau dari sisi Gri, dia suka Bob karena dia tipe cowo yang gak macem-macem kaya kebanyakan cowo jaman Now. begitu juga Bob. Gri beda sama cewe jaman Now yang cenderung murahan dan matre.
Alasan yang lebih dalam hanya mereka dan Tuhan yang tahu.
Setelah Gri lulus kuliah, karena masalah keluarga akhirnya Gri kerja di kota Semarang dan tinggal bersama orang tua Bob.
Alasan mereka belum meresmikan hubungan mereka (nikah) adalah karena faktor ekonomi dan kesiapan mental Gri. Gri masih harus bekerja menopang kebutuhan keluarga sambil menabung untuk biaya pernikahan mereka. Gri juga punya target untuk membeli sebuah rumah untuk masa depannya. Ada alasan khusus dia harus memiliki rumah sendiri.
Hubungan mereka terus awet hinggal 8 tahun. Mereka sama-sama berjuang untuk membeli rumah dan biaya pernikahan. Karena mereka tidak bisa memberatkan orang tua untuk biaya pernikahan mereka. Mereka harus berjuang sendiri ditengah sindiran dan desakan orang-orang sekitar.
Gri selalu tutup telinga mendengarkan komentar orang lain mengenai hubugan mereka yang belum resmi. Kecurigaan orang dan sindiran orang saat dia tinggal bersama pacarnya. Belum lagi desakan keluarga agar mereka segera menikah.
Sempat keluarga besar, seperti kakek dan paman Gri menyuruhnya putus dan mencari laki-laki lain. Karena hubungan mereka tidak resmi-resmi.
Hambatan hubungan mereka bukan hanya itu aja, untuk naik kejenjang yang lebih tinggi, Gri harus pindah agama, karena agama mereka berbeda. Walau keyakinan Gri tetap sama tapi demi menikah dengan Bob dia mengganti status agama di KTPNya.
Pernikahan merekapun terjadi setelah banyak rintangan yang mereka hadapi.
Yang bikin aku terharu saat melihat mereka saling ada untuk pasangan mereka. Saat Gri harus menghadapi masalah keluarga yang rumit Bob ada disampingnya dan melindunginya. Menjadi tempat untuk bersandar. Gri juga selalu setia di samping Bob yang memiliki banyak kekurangan.
Walau karakter mereka berbeda, namun mereka saling melengkapi.
Mereka berjuang bersama, menagis bersama, tertawa bersama. Bahkan saat tinggal bersama mereka masih menjunjung norma yang ada. Yah percaya gak percaya terserah, tapi mereka gak ngapa-ngapain saat tinggal bersama.
Kali ini cerita ini berkhir di pernikahan, karena masalah mereka cuma untuk meresmikan hubungan. Secara feel, mereka udah gak ada keraguan lagi. Selama 8 tahun mereka pacaran dan hidup bersama. Toleransi pada sikap dan pemikiran masing-masing udah mereka alami sebelumnya. Kehidupan setelah dan sebelum pernikahan itu sama aja katanya. Cuma beda status aja. Target mereka tetep sama. Setelah menikah mereka mencicil rumah. Dan sekarang lagi program bikin anak.
Entah ujian apa lagi yang bakal mereka hadapi, tapi gue selalu berharap mereka bisa melewati segala rintangan bersama.
Mereka best couple banget. Sukses menemukan cinta sejati mereka dikehidupan ini.
Belakangan ini ada temen SMA aku juga yang punya kisah yang sama. Cuma pacarannya lebih lama. kira-kira pacaran udah 10tahun, pas di SMA dulu. Dan baru-baru ini mereka menikah. Kesamaan lain adalah sama-sama beda agama.
Perbedaan keyakinan tidak menghalangi Cinta mereka.
So Sweet.