Rabu, 30 Maret 2011

Electroconvulsive Therapy (kejut listrik)

Electroconvulsive therapy (ECT) adalah salah satu metode dalam psikiatri untuk menangani pasien dengan penyakit-penyakit tertentu yang berhubungan dengan mental atau gejala emosional. alat ECT ini lebih besar dibanding kotak sepatu namun dapat memberi kejutan listrik ratusan volt dalam waktu yang di tentukan. Secara tidak langsung Terapi ini sangat tidak berprikemanusiaan karena pasien setelah diberi terapi ini menjadi koma sesaat dan berada di antara hidup dan mati. Jika di pikirkan terapi ini memiliki resiko yang sangat besar. ECT dianggap sebagai pengobatan pada pasien depresi berat, dan obat yang diberikan tidak berpengaruh pada pasien misalkan di saat pasien sudah diluar kendali, tidak makan dan minum atau pada saat pasien ingin bunuh diri. ECT juga digunakan sebagai pengobatan untuk scuzofrenia dan mani, tapi sekarang itu hanya kadang-kadang. 

Sejarah
ECT telah digunakan selama lebih dari 70 tahun, namun tetap salah satu perawatan paling kontroversial yang digunakan dalam psikiatri Meskipun psikiater paling mendukung penggunaannya, tetapi masih banyak orang yang tidak setuju dengan terapi ini.
Pada awal abad ke 16 alat kejut ini telah dipergunakan oleh orang-orang yang mengalami gangguan jiwa. Pada 1785, penggunaan terapi induksi kejang didokumentasikan di London Medical Journal. Terapi kejang diperkenalkan pada tahun 1934 oleh ahli saraf Hungaria Ladislas J. Meduna yang, keliru percaya bahwa skizofrenia dan epilepsi adalah gangguan antagonistic.  Dalam waktu tiga tahun terapi kejang Metrazol telah digunakan di seluruh dunia. Pada tahun 1937, pertemuan internasional pertama pada terapi kejang diselenggarakan di Swiss oleh psikiater Muller Swiss. Proses diterbitkan di American Journal of Psychiatry dan, dalam waktu tiga tahun, terapi kejang cardiazol telah digunakan di seluruh dunia. Italia Profesor Neuropsychiatry Ugo Cerletti, yang telah menggunakan kejutan listrik untuk menghasilkan kejang pada hewan percobaan, dan rekannya Lucio Bini mengembangkan ide menggunakan listrik sebagai pengganti Metrazol dalam terapi kejang dan, pada tahun 1937, bereksperimen untuk pertama kali pada seseorang. Sherwin B. Nuland, yang membicarakan masalah dengan seorang pengamat tangan pertama pada 1970-an, memberikan deskripsi berikut hasil penggunaan pertama dari ECT pada seseorang. 
Pada awal 1940-an, dalam upaya untuk mengurangi gangguan memori dan kebingungan yang berhubungan dengan pengobatan, dua modifikasi yang diperkenalkan yaitu penggunaan penempatan elektroda sepihak dan penggantian arus sinusoidal dengan pulsa singkat. Butuh waktu bertahun-tahun untuk singkat-pulsa peralatan untuk diadopsi secara luas. Beberapa waktu  ECT tidak di gunakan psikiater.
Pada 1940-an dan awal 1950-an ECT biasanya diberikan dalam bentuk "dimodifikasi", tanpa relaksan otot, dan penyitaan yang menghasilkan kejang skala penuh. Sebuah komplikasi yang jarang tetapi serius dari ECT tidak dimodifikasi adalah fraktur atau dislokasi tulang panjang. Pada tahun 1940-an psikiater mulai bereksperimen dengan curare, racun Selatan melumpuhkan otot-Amerika, dalam rangka memodifikasi kejang. Pengenalan suxamethonium (succinylcholine), sintetis alternatif yang lebih aman untuk curare, pada tahun 1951 menyebabkan penggunaan lebih luas dari ECT "dimodifikasi". Bius short-acting biasanya diberikan di samping relaksan otot dalam rangka luang pasien rasa sesak napas mengerikan yang dapat dialami dengan relaksan otot.

Pertumbuhan stabil penggunaan anti depresan bersama dengan penggambaran negatif ECT di media massa menyebabkan penurunan ditandai dalam penggunaan ECT selama tahun 1950 hingga 1970-an. The Surgeon General menyatakan ada masalah dengan terapi kejut listrik di tahun-tahun awal sebelum anestesi secara rutin diberikan dan, sekarang praktek-praktek kuno berkontribusi penggambaran negatif ECT di media populer. The New York Times menggambarkan persepsi negatif publik terhadap ECT sebagai terutama disebabkan oleh satu film,”For Big Nurse in One Flew Over the Cuckoo's Nest
Pada tahun 1976, Dr Blatchley menunjukkan efektivitas arus konstan ECT nya, perangkat pulsa singkat. Perangkat ini akhirnya digantikan perangkat sebelumnya karena pengurangan efek samping kognitif, meskipun beberapa klinik ECT di AS masih menggunakan perangkat sinus-gelombang.Tahun 1970-an melihat publikasi dari Psikiatri pertama tugas laporan Asosiasi Amerika berlaku pada terapi electroconvulsive (yang harus diikuti oleh laporan lebih lanjut pada tahun 1990 dan 2001). Laporan ini mendukung penggunaan ECT dalam pengobatan depresi. dekade juga melihat kritik dari ECT. Khusus kritikus menunjuk kekurangan seperti dicatat efek samping, prosedur yang digunakan sebagai bentuk pelecehan, dan aplikasi tidak merata ECT. Penggunaan ECT menurun sampai tahun 1980-an, "ketika digunakan mulai meningkat di tengah meningkatnya kesadaran akan manfaat dan efektivitas biaya untuk mengobati depresi berat". Pada tahun 1985 Institut Kesehatan Mental Nasional dan National Institutes of Health mengadakan konferensi pengembangan konsensus tentang ECT dan menyimpulkan bahwa, ECT sementara adalah pengobatan yang paling kontroversial di psikiatri dan memiliki efek samping yang signifikan, itu telah terbukti efektif untuk berbagai sempit gangguan kejiwaan parah. Karena reaksi yang telah dijelaskan sebelumnya, lembaga-lembaga nasional ditinjau praktek-praktek masa lalu dan standar baru ditetapkan.
Pada tahun 1978, The American Psychiatric Association merilis laporan tugas pertama berlaku di mana standar baru untuk persetujuan diperkenalkan dan penggunaan penempatan elektroda sepihak direkomendasikan. Tahun 1985 NIMH Konsensus Konferensi menegaskan peran terapi ECT dalam keadaan tertentu. Asosiasi Psikiater Amerika merilis laporan tugas kedua berlaku pada tahun 1990 di mana rincian khusus mengenai pengiriman, pendidikan, dan pelatihan ECT didokumentasikan. Akhirnya pada tahun 2001 Asosiasi Psikiater Amerika merilis laporan tugas terbaru gaya. Laporan ini menekankan pentingnya informed consent, dan peran diperluas bahwa prosedur telah dalam kedokteran modern.
Proses
  • Pasien dibaringkan di sebuah ranjang dan diikat dengan tujuan saat pasien dikejutkan dengan listrik tidak menimbulkan cereda fisik. Lidah pasien di beri penyangga adar pasien tidak mengigit lidahnya sendiri. 
  • ada sekitar 6 sampai 12 perawat, untuk keamanan pasien.
  • ECT di pasangkan di kepala dan ditur voltnya, sesuai dengan kebutuhan.
  • Pasien akan mendapat kejutan listrik selama beberapa detik, namun efeknya akan berlangsung lama (sekitar satu sampai dua jam), tubuh pasien akan mengalami kejang beberapa kali (efek listrik yang masih ada di tubuhnya)

 Resiko dan Efek samping
  • ECT tidak lebih berbahaya dari pada operasi kecil di bawah anestesi umum, yang memiliki tingkat kematian sekitar 1 dalam 10.000.
  • Ini dilakukan di bawah asuhan konsultan atau spesialis anestesi, yang mengelola anestesi umum dan memantau pasien selama prosedur.
  • Pasien akan kehilangan memori jangka pendeknya, namun pasien bisa mengingat kembali beberapa waktu kemuadian.
  • Beberapa orang menderita sakit kepala dan nyeri otot langsung setelah perlakuan dan ini merespon dengan baik untuk obat penghilang rasa sakit umum, seperti parasetamol.
  • Jumlah listrik diterapkan pada kulit kepala dan jumlah yang lebih rendah yang mencapai otak terlalu kecil untuk menyebabkan kerusakan otak abadi.
  • American Psychiatric Association, telah menyimpulkan bahwa tidak ada bukti bahwa ECT menyebabkan kerusakan otak struktural.
  • Kejang ditimbulkan oleh kejutan listrik penyebab utama kematian neuron .
  • Orang yang menderita epilepsi dan telah sesuai spontan (dalam kondisi yang jauh lebih sedikit hati-hati dikendalikan) tidak mengalami kerusakan otak berlangsung kecuali sesuai yang berkepanjangan. 

Persetujuan
  • Hanya dokter yang bisa hanya memutuskan untuk memberikan ECT pada pasien.
  •  Setiap pasien, yang cukup baik, akan memiliki prosedur yang dijelaskan kepada mereka dan akan diminta untuk memberikan persetujuan tertulis (izin) untuk pengobatan.
  • Persetujuan ini dapat ditarik setiap saat dan pengobatan akan dihentikan.
  • Pasien yang dianggap terlalu sakit untuk memberikan persetujuan masih akan memiliki prosedur yang dijelaskan kepada mereka, tetapi dokter independen yang ditunjuk khusus (yang tidak bekerja dengan dokter yang merawat pasien) akan diminta untuk memberikan pendapat. Jika ia menganggap ECT pengobatan yang paling tepat ini dokter kedua secara efektif akan memberikan persetujuan atas nama pasien.
  • Setiap orang mempertimbangkan ECT harus membicarakan hal ini dengan psikiater mereka, yang dapat menjawab pertanyaan spesifik mereka. 

Anonim.  http://en.wikipedia.org/wiki/Electroconvulsive_therapy. 31 maret 2011
Anonim. http://www.medhelp.org/lib/ect.htm . 31 maret 2011
Anonim. http://www.mdf.org.uk/?o=56908. 31 maret 2011
Mulholland Ciaran. http://www.netdoctor.co.uk/diseases/depression/electroconvulsivetherapy_000605.htm .
            31 maret 2011



Konsep Sehat

Jika kita bicara tentang kesehatan maka kita langsung terhubung dengan kata sakit, banyak orang yang mengartikan Sehat berati tidak Sakit, namun Sehat itu adalah suatu  hal yang relatif, serta kedudukannya dinamis dan bersifat individual. Secara umum sehat ada lah kondisi dimana jasmani, rohani serta lingkungan berada dalam kondisi baik (sempurna) dan tidak memiliki gangguan. Sehat bukan merupakan suatu kondisi tetapi merupakan penyesesuaian,sehat juga bukan merupakan suatu keadaan tapi merupakan proses. Proses sebagai adaptasi individu terhadap dengan lingkungan fisik maupun sosial.
Ada beberapa definisi lain, diantaranya :

  • Definisi Menurut WHO (1947)
      “Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan”.
 Dari definisi tersebut “sehat” mempunyui karakteristik yang dapat meningkatkan konsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle. 1994):
1. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.
2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal.
3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.

  • Definisi UU No.23,1992 tentang Kesehatan
“ Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan”.

  • Definisi Sehat Dalam Bidang Medis
Sehat merupakan gangguan dalam fungsi tubuh yang menghasilkan berkurangnya suatu kapasitas.

  • Definisi Sehat Dalam Bidang atau Perwatan
o  Menurut Pender (1982)
“Perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain (Aktualisasi). Perilaku yang sesuai dengan tujuan, perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesesuaian diperlukan untuk mempertahankan stabilitas dan integritas struktural”.
o  Menurut Paune (1983)
“ Fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri (self care Resouces) yang menjamin tindakanuntuk perawatan diri (self care Aktions) secara adekual”.
Self care Resoureces : mencangkup pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Self care Aktions : Perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlukan untuk memperoleh, mempertahan kan dan menigkatkan fungsi psicososial dan piritual.
  • Definisi Sehat Menurut
Gambaran seseorang tentang penyakit sangatlah bervariasi. Banyak faktor yang mempengaruhi pandangan seseorang tentang sakit seperti dari status perkembangan, pengaruh social dan budaya, pengalaman masalalu, bahkan harapan seseorang tentang dirinya sendiri,

  •   Definisi sakit yang menyimpangan dari status sehat.
o   Menurut Pemons (1972)
“Sakit merupakan gangguan dalam fungsi normal individu sebagai tatalitas termasuk keadaan organisme sebagai siste biologis dan penyesuaian sosialnya”.
o   Menurut Bauman (1965)
Seseoang menggunakan3 kriteria untuk menentukan kesehatannya:
1. Adanya gejala : Naiknya temperatur, nyeri.
2. Persepsi tentang bagaimana mereka merasakan : baik, buruk, sakitda tidak sakit.
3.Kemampuan untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari : bekerja , sekolah.
  • Dalam Pengertian yang Luas
“sehat merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektual, spiritual dan penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik, social, dan ekonomi) dalam mempertahankan kesehatannya”.

         Secara naluriah manusia akan menghindari rasa sakit, salah satunya dengan cara hidup sehat.  Jika bicara tentang hidup sehat maka banyak sekali artikel yang membahas tentang “hidup sehat”. Mungkin sebagian orang akan bosan karena setiap artikel mengenai hidup sehat memiliki isi yang tidak jauh berbeda. Makan makanan yang bergizi,olahraga teratur, serta banyak berdoa adalah dasar dari hidup sehat. Untuk melengkapi tulisan ini, saya akan membahas tentang beberapa cara hidup sehat.

         Makan dengan bijak!!
Makan. Jangan terlalu banyak. Konsumsi banyak sayur, buah dan biji.” Denagn kata-kata ini Michael Pollan merangkum kiat diet yang sederhana namun sudah lama ter uji. Kiat-kiat tersebut diantaranya :
  • Konsumsi makanan segar
Utamakan makanan alami seperti makanan sehat dan segar yang telah dinikmati orang selama ribuan tahun dari pada makanan-makanan modern. Makanan-makanan jaman dahulu memang lebih sehat dan lebih baik. Makanan kaleng komersial dan makanan siap saji di restoran biasanya mengandung kadar gula, garam, dan lemak yang tinggi, yang sangat berkaitan erat dengan penyakit jantung, stroke, kenker, dan kenyakit kronis lainnya. Cara memasak juga harus diperhatikan, makanan yang dikukus lebih baik dari pada makanan yang digoreng. Upayakan lebih banyak menggunakan rempah dan bumbu untuk mengurangi garam. Pastikan agar daging dimasak sampai matang, dan jangan pernah menyantap makanan yang basi, selain rasanya yang tidak enak makanan basi akan membuat pencernaan menjadi tidak baik.
  • Jangan makan terlalu banyak
         Ada pepatah “makanlah selagi lapar dan berhentilah sebelum kenyang”. Pepatah ini mungkin bermakna ganda, secara religi diartikan kita tidak boleh serakah dan secara fisik terlalu banyak makan memang bukanlah hal yang baik. Organisasi kesehatan dunia melaporkan adanya peningkatan yang membahayakan di seluruh dunia dalam jumlah orang yang mengalami kegemukan dan menderita obesitas. Mungkin masalah obesitas bukan lagi hal tabu dan tidak layak untuk dibicarakan.  Orang Dari banyak fakta obesitas memang menimbulkan banyak penyakit seperti darah tinggi, jantung dan diabetes yang dengan cepat mengurangi jumlah penduduk. Bukan hanya itu, secara langsung orang yang menderita obesitas akan mengalami banyak masalah seperti, kesulitan bergerak, berpakayan, mengikat tali sepatu, dan tidak jarang menjadi pusat perhatian (dalam arti negatif).
  • Konsumsi hasil pertanian
Hidangan yang seimbang terdiri dari beragam buah, dan biji-bijian ketimbang danging dan pati. Satu atau dua kali seminggu, makanlah ikan sebagai ganti dari danging. Kurangi makanan olahan seperti pasta atau roti putih, yang kandungan gizinya sabahian besar sudah hilang. Disini bimbingan orang tua sangat berperan dalam menjaga keseh atan anak-anaknya. Orang tua bisa mulai dengan member kacang-kacanagn dan buah-buahan serta sayuran segar yang sudah dicuci bersih untuk kudapan.
  • Minum banyak air
        Orang dewasa maupun anak-anak setiap hari perlu meminum cukup air. Minumlah lebih banyak lagi pada cuaca panas atau sewaktu melakukan pekerjaan fisik dan olah raga yang berat. Cairan yang cukup dapat membantu pencernaan, membuang racun dalam tubuh, membuat kulit lebih sehat, dan mengurangi berat badan. Minum banyak air bukan berati minum-minuman yang diberi pemanis atau minuman beralkohol. Minum-minuman yang bersoda bisa menambah berat badan 6,8 kilo dalam satu tahun, bila soda dikonsumsi secara permanen bisa mempercepat osteoporosis dan pengapukan tulang. Di beberapa Negara, air bersih sulit sekali didapat, dan mahal. Namun minum air mutlak perlu. Air yang tercemar perlu dimasak atau diproses secara kimiawi.
         Perhatikan Kebutuhan Dasar Tubuh
Pada dasarnya tidak ada orang yang membenci tubuhnya sendiri. Mangambil langkah dasar untuk mengurus diri bisa membuat kita jauh lebih sehat.
  • Cukup tidur
Tuntutan berbagai kegiatan dalam kehidupan moderen telah banyak menyita waktu terutama untuk tidur. Padahal tidur mutlak perlu untuk kesehatanyang baik. Penelitian menunjukan bahwa selama tidur, tubuh dan otak kita memperbaiki diri, yang bermanfaat untuk daya ingat dan suasana hati. Dengan tidur kita dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mengurangi resiko terkena infeksi, diabetes, stoke, penyakit jantung, kanker, obesitas, depresi, dan mungkin penyakit Alzemer. Kebanyakan orang dewasa membutuhkan tujuh hingga delapan jam tidur setiap malam supaya bisa tampil dan beraktivitas seprima mungkin. Remaja yang kurang tidur lebih mudah mangalami problem psikologis. Tidur juga sangat penting sewaktu kita sakit, tetapi apa kita harus menunggu sakit dulu baru bisa meluangkan waktu untuk tidur.
  • Periksa ke dokter
Pada jaman sekarang banyak sekali virus serta penyakit yang tersebar, ada baiknya sesekali kita memeriksa kesehatan. Ada pepatah yang mengatakan “lebih baik mencegah dari pada mengobati”.
  • Jaga kesehatan gigi
Segala sesuatunya berawal dari mulut. Apapun yang kita makan akan masuk melalui mulut dan kemudian dicerna, karena hal tersebut kesehatan gigi perlu dijaga. Dalam gigi pun banyak syaraf-syaraf yang berhubungan dengan otak. Oleh sebab itu saat gigi kita terasa sakit terkagang kepala kitapun tersa pusing.

         Tetaplah Aktif 
       Andaikan garak badan adalah pil, itu akan menjadi obat yang paling luas diserap didunia. Diantara semua hal yang dapat kita lakukan untuk kesehatan kita, tidak ada yang lebih bermanfaat dari pada gerak badan.
Berjalan kaki adalah gerak badan yang bernamfaat bagi orang dari segala usia, selain itu berjalan kaki adalah salah satu olah raga termurah bahkan tidak perlu mengeluarkan uang. Joging, berjalan cepat, bersepeda dan ikut olahraga secara aktif dapat membuat jantung kita berdetak lebih cepat dan membuat kita berkeriangat, hal ini bisa meningkatkan ketahanan tubuh dan mencegah seranagn jantung dan stroke. Jika olah raga dilakukan secara benar dan teratur maka akan mengurangi berat badan kita.

         Kesehatan rohani
Kemudian cara menjaga kesehatan rohani dapat dilakuakan dengan beberapa cara, misalnya dengan memotifasi diri dan kelarga. Setiap orang yang cerdik akan bertindak denganpengetahuan.
  •  Terus belajar
Berbagai lembaga pemeritahan dan swasta di banyak negara menyediakan banyak program dan literatur pendidikan tentang topik kesehatan. Selama manusia hiduppun manusia selalu belajar. Seringkali terdengar hidup ini adalah proses belajar. Tidak ada kata terlambat untuk belajar, dengan belajar kita dapat memiliki pengartahuan yang banyak dan  kita dapat memanfaatkan pengetahuan tersebut untuk hal-hal positif.
  • Memperdalam belajar Agama
Agama merupaka ilmu tertinggi yang mencakup segala aspek. Dengan memper dalam ilmu agama kita dapat mendapat ketenangan jiwa, karena pada dasarnya semua agama mengajarkan kita pada kebaikan.

Dalam banyak pengertiannya saya berusaha menyimpulkan, kesehatan itu mencakup dua unsur yaitu, kesehatan jasmani dan rohani. Kesehatan jasmani dan rohani sangatlah penting, keduanya tidak dapat dipisahkan. Jika salah satu diantaranya mengalai gangguan maka timbulah kata ‘sakit’. Kesehatan jasmani mempergaruhi kesehatan rohani, begitu pun kesehatan rohani mempengaruhi kesehatan jasmami. Misalnya saja, seseorang mangalami stress berati kesehatan jasmainya sedang terganggu (sakit), dan mambuat orang tersebut menjadi pusing, demam dan lain sebagainya. Atau seseorang yang mengidap penyakit kronis atau gangguan jasmani, maka bisa saja akan menggagu pikiran orang tersebut bisa menimbulkan depresi atau rohaninya terguncang.

Sumber   :
Tabloid rohani Sadarlah!. Lima kiat Untuk lebih sehat, halaman1-8. Maret 2011

Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental

Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental
Psikologi kesehatan mental berkembang persat sesuadah perang dunia ke-II, perhatian masyarakat mengenai kesehatan jiwa semakin bertambah pada masa itu. Walaupun jauh sebelum perang dunia ke-II kesehatan mental bukan hal yang baru bagi peradaban manusia. Pepatah Yunani tentang mens sana in confore sano merupakan satu indikasi bahwa masyarakat di zaman sebelum masehi pun sudah memperhatikan betapa pentingnya aspek kesehatan mental.
Yang tercatat dalam sejarah ilmu, khususnya di bidang kesehatan mental, kita dapat memahami bahwa gangguan mental itu telah terjadi sejak awal peradaban manusia dan sekaligus telah ada upaya-upaya mengatasinya sejalan dengan peradaban. Untuk lebih lanjutnya, berikut dikemukakan secara singkat tentang sejarah perkembangan kesehatan mental.
Perkembangannya
Seperti juga psikologi yang mempelajari hidup kejiwaan manusia, dan memiliki usia sejak adanya manusia di dunia, maka masalah kesehatan jiwa itupun telah ada sejak beribu-ribu tahun yang lalu dalam bentuk pengetahuan yang sederhana.
  • Masa Pra-Ilmiah
Beratus-ratus tahun yang lalu orang menduga bahwa penyebab penyakit mental adalah syaitan-syaitan, roh-roh jahat dan dosa-dosa. Oleh karena itu para penderita penyakit mental mulai diasingkan dan dimasukkan dalam penjara-penjara di bawah tanah atau dihukum dan diikat erat-erat dengan rantai besi yang berat dan kuat. Hal ini dilakukan untuk mencegah kemungkinan buruk yang terjadi, seperti amukan atau pun roh-roh yang memasuki orang lain di sekitarnya. Kemudian lambat laun ada usaha-usaha kemanusiaan yang mengadakan perbaikan dalam  menanggulangi orang-orang yang terganggu mentalnya ini.
Philippe Pinel di Perancis dan William Tuke dari Inggris adalah salah satu contoh orang yang berjasa dalam mengatasi dan menanggulangi orang-orang yang terkena penyakit mental. Masa-masa Pinel dan Tuke ini selanjutnya dikenal dengan masa pra-ilmiah karena hanya usaha dan praksis yang mereka lakukan tanpa adanya teori-teori yang dikemukakan.
  •   Masa Ilmiah
Pada masa ini berbagai teori mengenai kesehatan mental dikemukakan. Masa ini berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan alam di Eropa.
Dorothea Dix merupakan seorang pionir wanita dalam usaha-usaha kemanusiaan berasal dari Amerika. Ia berusaha menyembuhkan dan memelihara para penderita penyakit mental dan orang-orang gila. Sangat banyak jasanya dalam memperluas dan memperbaiki kondisi dari 32 rumah sakit jiwa di seluruh negara Amerika bahkan sampai ke Eropa. Atas jasa-jasa besarnya inilah Dix dapat disebut sebagai tokoh besar pada abad ke-19.
Tokoh lain yang banyak pula memberikan jasanya pada ranah kesehatan mental adalah Clifford Whittingham Beers (1876-1943). Beers pernah sakit mental dan dirawat selama dua tahun dalam beberapa rumah sakit jiwa. Ia mengalami sendiri betapa kejam dan kerasnya perlakuan serta cara penyembuhan atau pengobatan dalam asylum-asylum tersebut. Sering ia didera dengan pukulan-pukulan, dan menerima hinaan-hinaan yang menyakitkan hati dari perawat-perawat yang kejam. Dan banyak lagi perlakuan-perlakuan kejam yang tidak berperi kemanusiaan dialaminya dalam rumah sakit jiwa tersebut. Setelah dirawat selama dua tahun, beruntung Beers bisa sembuh.
Di dalam bukunya ”A Mind That Found It self”, Beers tidak hanya melontarkan tuduhan-tuduhan terhadap tindakan-tindakan kejam dan tidak berperi kemanusiaan dalam asylum-asylum tadi, tapi juga menyarankan program-program perbaikan yang definitif pada cara pemeliharaan dan cara penyembuhannya. Pengalaman pribadinya itu meyakinkan Beers bahwa penyakit mental itu dapat dicegah dan pada banyak peristiwa dapat disembuhkan pula. Oleh keyakinan ini ia kemudian menyusun satu program nasional, yang berisikan:
  1. Perbaikan dalam metode pemeliharaan dan penyembuhan para penderita mental.
  2. Kampanye memberikan informasi-informasi agar orang mau bersikap lebih inteligen dan lebih human atau berperikemanusiaan terhadap para penderita penyakit emosi dan mental.
  3. Memperbanyak riset untuk menyelidiki sebab-musabab timbulnya penyakit mental dan mengembangkan terapi penyembuhannya.
  4. Memperbesar usaha-usaha edukatif dan penerangan guna mencegah timbulnya penyakit mental dan gangguan-gangguan emosi.
William James dan Adolf Meyer, para psikolog be$sar, sangat terkesan oleh uraian Beers tersebut. Maka akhirnya Adolf Meyer-lah yang menyarankan agar ”Mental Hygiene” dipopulerkan sebagai satu gerakan kemanusiaan yang baru. Dan pada tahun 1908 terbentuklah organisasi Connectitude Society for Mental Hygiene. Lalu pada tahun 1909 berdirilah The National Committee for Mental Hygiene, dimana Beers sendiri duduk di dalamnya hingga akhir hayatnya.

Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental di Indonesia  
Pada zaman kolonial sebelumnya ada Rumah Sakit Jiwa (RSJ), pasien ditampung di Rumah Sakit Umum (RSU), hanya yg mengalami gangguan Jiwa berat. Berdiri beberapa Rumah Sakit jiwa yang tersebar di wilayah Indonesia dan hanya satu jenis RSJ yaitu RSJ punya pemerintah, diantaranya:
·          1882 : RSJ pertama di Indonesia
·          1902 : RSJ Lawang
·         1923 : RSJ Magelang
·         1927 : RSJ Sabang diRS ini jauh dari perkotaan
Perawat pasien bersifat isolasi & penjagaan (custodial care)
  • Stigma
  • Keluarga menjauhkan diri dari pasien
1.         Sejak tahun 1910 – mulai dicoba hindari costodial care ( penjagaan ketat) & restraints (pengikatan )
2.         Mulai tahun 1930 – dimulai terapi kerja seperti menggarap lahan pertanian.
3.         Selama Perang Dunia II & pendudukan Jepang – upaya kesehatan jiwa tidak begitu berkembang
4.         Proklamasi – perkembangan baru
5.         Oktober 1947 pemerintah membentuk Jawatan Urusan Penyakit Jiwa ( belum bekerja dengan baik
6.         Tahun 1950 pemerintah memperingatkan Jawatan Urusan Penyakit Jiwa – meningkatkan penyelenggaraan pelayanan7Tahun 1966
7.          PUPJ Direktorat Kesehatan Jiwa
8.         UU Kesehatan Jiwa No.3 thn 1966 ditetapkan oleh pemerintah
9.         Adanya Badan Koordinasi Rehabilitasi Penderita Penyakit Jiwa ( BKR-PPJ) Dengan instansi diluar bidang kesehatan
10.     Tahun 1973 – PPDGJ I yg diterbitkan tahun 1975 ada integrasi dgn puskesmas
Sejak tahun 1970an : pihak swastapun mulai memikirkan masalah kesehatan jiwa

Ilmu kedokteran Jiwa berkembang
·          Adanya sub spesialisasi seperti kedokteran jiwa masyarakat, Psikiatri Klinik, kedokteran Jiwa Usila dan Kedokteran Jiwa Kehakiman
·         Setiap sub Direktorat dipimpin oleh 4 kepala seksi
Program Kes. Jiwa Nasional dibagi dalma 3 sub Program yang diputuskan pada masyarakat dengan prioritas pada  Heath Promotion


Sub Prgoram Perbaikan Pelayanan :
  • Fokus Psychiatic – medical – Care
  • Penekanan pada curative service ( treatment) dan rehabilitasi
Sub Program untuk pengembangan sistem
      Fokus pada peningkatan IPTEK, Continuing education, research administrasi dan manajemen, mental health information

Sub Program untuk establishment community mental health :
  • Diseminasi Ilmu
  •  Fasilitasi RSJ swasta – perijinan
  •  Stimulasi konstruksi RSJ swasta
  •  Kerja sama dgn luarg negeri : ASEAN, ASOD, COD, WHO dan AUSAID etc

Sumber :
         21 maret 2011



Kepribadian Sehat (menurut teori Psikoanalisa dan Behavioristik)


Kepribadian Sehat
Apa itu kepribadian sehat? Manurut Gordon W. Allport (Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey, 2005) “kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu sebagai sistem psiko-fisik yang menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya”. Sedangkan sehat adalah suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektual, spiritual dan penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik, social, dan ekonomi) dalam mempertahankan kesehatannya.jadi kepribadian sehat adalah organisasi dinamis dalam diri individu yang dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal dan eksternal.
Dalam psikologi kepribadian dikenal berbagai macam mazab serta teori-teori tentang kepribadian. Namun ada tiga teori tentang keribadian sehat yaitu Psikoanalisa, Behavioristik, dan Humanistik.

Psikoanalisa
Sigmund Freud adalah bapak psikoanalisis dilahirkan di Moravia,tanggal 6 mei 1856 dan meninggal di London tanggal 23 september 1939. Hampir selama 80 tahun Freud tinggal di Wina dan baru meninggalkan kota ketika Nazi menaklukan Austria.
Dari anggapan Freud bahwa kesadaran hanyalah sebagian kecil dari pada seluruh kehidupan psikis. Freud memisahkan psyche itu sebagai gunung es ditengah lautan, yang ada diatas permukaan laut itu manggambarkan kesadaran, sedangkan yang dibawah permukaan air laut mengambarkan ketidak sadaran. Didalam kesadaran-kasadaran terdapat ketakutan-ketakutan dasar yang mendorong pribadi.
Pokok-pokok teori freud
Teori Freud mengenai kepribadian dapat diiktisarkan dalam rangka struktur, dinamikan dan perkembangan kepribadian. Stuktur kepribadian tersebut mencakup tiga aspek yaitu:
  1. Das Es (the id), yaitu aspek Biologis
  2. Das Ich (the ego), yaitu aspek psikologis
  3. Das Ueber Ich (the super ego), yaitu aspek sosiologis
The Id  merupakan sistem kepribadian yang asli dan merupakan sumber energi utama bagi hidup manusia. Id merupakan rahim tempat ego dan superego berkembang. Freud menyebut id “kenyataan psikis yang sebenarnya”, karena id mempresentasikan dunia batin pengalaman subjektif dan tidak mengenal kenyataan objektif. Id terdiri dari dorongan-dorongan biologis dasar seperti kebutuhan makan, minum, seks, dan agresifitas. Dorong in menghi dibawa sejak lahir.
Dalam Id terdapat dua jenis energi yang saling bertentangan dan sangat mempengaruhi kehidupan individu, yaitu insting kehidupan dan insting mati. Dorongan-dorongan dalam Id selalu ingin dipuaskan, dan dalam pemuasannya Id selalu berupaya menghindari pengalaman-pengalaman yang tidak menyenangkan (prinsip kesenangan atau Pleasure Principle). Kecemasan realita adalah rasa takut akan bahaya yang datang dari dunia luar dan derajat kecemasan semacam itu sangat tergantung kepada ancaman nyata. Untuk menghilangkan ketidak enakan dan mencapai kenikmatan itu The Id mempunyai dua proses yaitu:
  1. Refleks dan reaksi-reaksi otomatis, seperti misalnya bersin, berkedip dan sebagainya
  2. Proses primer misalnya orang lapar membayangkan makan.
Namun jelas dengan cara ini kebutuhan akan makan tidak dapat terpenuhi karena itu dibutuhkan ego.
The Ego merupakan energi yang mendorong untuk mengikuti prinsip kenyataan. Ego menjalankan fungsi pengendalian agar upaya pemuasan dorongan Id itu realistis atau sesuai dengan kenyataan. Misalnya orang yang lapar harus mencari, menemukan, dan memakan makanan sampai tegangan karena merasa lapar dapat dihilangkan.
Dalam fungsinya ego berpegang dalam prinsip kenyataan adau realitas dan bereaksi pada proses sekunder. Terkadang ego juga dipandang sebagai aspek eksekutif
 kepribadian, karena ego mengatur jalan-jalan yang ditempuh, memilih kebutuhan-kebutuhan  yang dapat dipenuhi serta cara-cara memenuhinya., dapat juga memilih obyek yang dapat memenuhi kebutuhan.
The Superego Sistem kepribadian ketiga dan yang terakhir dikembangkan adalah superego. Superego adalah gambaran kesadaran akan nilai-nilai dan moral masyarakat yang ditanamkan oleh adapt istiadat, agama, orangtua, guru, dan orang lain kepada anak. Karena itu pada dasrnya superego adalah hati nurani seseorang yang menilai benar atau salahnya tindakan seseorang. Itu berarti superego mewakili nilai-nilai ideal dan selalu berorientasi pada kesempurnaan.
Freud juga membagi aktivitas mental individu dalam beberapa tingkatan berdasarkan sejauh mana individu menyadari gejala-gejala psikis yang timbul, yaitu :
1). Tingkat sadar atau kesadaran (conscious level)Pada tingkat ini aktivitas mental dapat disadari setiap saat seperti berpikir, persepsi, dan lain-lain.
2). Tingkat prasadar (preconscious level)Pada tingkat ini aktivitas mental dan gejala-gejala psikis yang timbul bias disadari hanya apabila individu memperhatikannya, misalnya memori, pengetahuan-pengetahuan yang telah dipelajari, dan lain-lain.
3). Tingkat tidak disadari (unconscious level)Pada tingkat ini aktivitas mental dan gejala-gejala psikis tidak disadari oleh individu. Gejala-gejala ini muncul misalnya dalam dorongan-dorongan immoral, pengalaman-pengalaman yang memalukan, harapan-harapan yang irasional, dorongan-dorongan seksual yang tidak sesuai dengan norma masyarakat, dan lain-lain.
Kepribadian yang baik menurut psikoanalisis adalah jika individu bergerak menurut pola perkembangan yang ilmiah. Belajar mengatasi tekanan dan kecemasan, serta keseimbangan antara kinerja super ego terhadap id dan ego.

Behavioristik
Behaviorisme merupakan sebuah aliran dalam psikologi yang didirikan oleh J.B. Watson. Sama halnya dengan psikoanalisis, behaviorisme juga merupakan aliran yang revolusioner, kuat dan berpengaruh serta memiliki akar sejarah yang cukup dalam. Selain Watson ada beberapa orang yang dipandang sebagai tokoh behaviorsime, diantaranya adalah Ivan Pavlov, E.L. Thorndika, B.F. Skinner, dll. Namun demikian bila orang berbicara kepribadian atas dasar orientasi behevioristik maka nama yang senantiasa disebut adalah Skinner mengingat dia adalah tokoh behaviorisme yang paling produktif dalam mengemukakan gagasan dan penelitian, paling berpengaruh, serta paling berani dan tegas dalam menjawab tantangan dan kritik-kritik atas behaviorisme
Teori behavioristik adalah proses belajar serta peranan lingkungan yang merupakan kondisi langsung belajar dalam menjelaskan perilaku dan semua bentuk tingkah laku manusia. Pavlov, Skinner, dan Watson dalam berbagai eksperimen mencoba menunjukkan betapa besarnya pengaruh lingkungan terhadap tingkah laku. Semua tingkah laku termasuk tingkah laku yang tidak dikehendaki, menurut mereka, diperoleh melalui belajar dari lingkungan.
  •     Clasical conditioning (Pavlov)
Ivan Petrovich Pavlov dilahirkan di Rjasan, Rusia pada tanggal 18 September 1849, dan wafat di Leningrad pada tanggal 27 Februari 1936. Pada awalnya Pavlov bukanlah sarjana psikologi, Ia adalah seorang dokter spesialis bidang fisiologi. Eksperimen Pavlov di bidang psikologi dimulai ketika ia melakukan studi tentang pencernaan anjing. Dalam percobaan tersebut, ia menemukan bahwa subyek penelitiannya akan mengeluarkan air liur ketika melihat makanan. Selanjutnya ia mengembangkan dan mengeksplorasi penemuannya dengan mengembangkan studi perilaku (behavior study) yang dikondisikan, yang kemudian dikenal dengan Classical Conditioning.
Empat komponen dasar yang membangun Teori Condisioning Pavlov, yaitu:
1.      unconditioned stimulus (UCS)
2.      unconditioned response (UCR),
3.      conditioned stimulus (CS), dan
4.      conditioned response (CR).
Masing-masing komponen di atas bisa diidentifikasi dari percobaan Pavlov terhadap anjing. Awalnya Pavlov meletakkan daging dihadapan anjing. Seketika anjing mengeluarkan air liurnya. Dalam konteks komponen kondisioning, daging tadi adalah unconditioned stimulus (UCS) dan keluarnya air liur karena daging itu adalah unconditioned response (UCR). Selanjutnya, Pavlov menghadirkan stimulus baru berupa lampu yang dinyalakan beberapa saat sebelum ia memperlihatkan daging pada anjing. Hal ini dilakukan berulang-ulang, hingga pada akhirnya, hanya dengan menyalakan lampu tanpa diikuti dengan memperlihatkan daging, anjing itu mengeluarkan air liurnya. Nyala lampu, sebelum dipasangkan dengan daging disebut neutral stimuli, tapi setelah berpasangan dengan daging disebut conditioned stimuli. Sedangkan keluarnya air liur oleh CR disebut conditioned response. Proses untuk membuat anjing memperoleh CS disebut conditioning stimulus.
Teori ini bisa membentuk pribadi yang sehat misalnya saja seseorang akan berbuat baik(CR) ketika melihat orang lain kesusahan(CS) karena teringat pada kebaikan orang tuanya(UCS).
  •      Operan Conditioning
 Skinner berminat pada analisis eksperimental atas tingkah laku. Skinner melakukan penelitian pada tikus atau burung merpati. Di samping itu, Skinner juga menerapkan prinsip-prinsip pengkondisian operan (operant conditioning) pada penelitiannya. Dlam eksperimennya Skinner selalu menggunakan sebuah kotak sehingga sering kali dijuluki  Skinner Box.
            Skinner percaya bahwa kepribadian akan dapat diketahui dari perkembangan perilaku manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya secara kontinu. Bagi Skinner semua perilaku manusia ditentukan secara sadar atau tidak.
Skinner membuat tiga asumsi dasar, yaitu:
1.      Perilaku itu terjadi menurut hukum tertentu (behavior is lawful).
Walaupun mengakui bahwa perilaku manusia adalah organisme yang berperasaan dan berpikir, namun Skinner tidak mencari penyebab perilaku di dalam jiwa manusia dan menolak alasan-alasan penjelasan dengan mengendalikan keadaan pikiran (mind) atau motif-motif internal. 
2.      Perilaku dapat diramalkan (behavior can be predicted).
Perilaku manusia (kepribadiannya) menurut Skinner ditentukan oleh kejadian-kejadian di masa lalu dan sekarang dalam dunia objektif dimana individu tersebut mengambil bagian.
3.      Perilaku manusia sapat dikontrol (behavior can be controlled).
Perilaku dapat dijelaskan hanya berkenaan dengan kejadian atau situas-situasi antaseden yang dapat diamati. Bahwa kondisi sosial dan fisik di lingkungan sangat penting dalam menentukan perilaku.
 Namun perlu di sadari bahwa kelemahan dari Behavioristik adalah dalam teori clasical conditioning, manusia disamakan dengan “hewan” dan dalan operan conditioning manusia dianggap sebahagai “robot” yang dapat dikondisikan sehingga manusia dapat di program. Dalam teori-teori ini manusia dianggap sebagai satu kesatuan yang sama. Pada kenyataannya manusia adalah mahluk yang unik (Teori Humanistik). Maka untuk mengetahui keseluruhan tentang kepribadian sehat kita tetap perlu mengetahui tentang teori Humanistik

Sumber :
Suryabrata Sumadi, Psikologi Kepribadian. PT Raja Grafindo, Jakarta, 2005
Wardalisa. http://wardalisa.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.0 . 19 maret 2011
 
©Suzanne Woolcott sw3740 Tema diseñado por: compartidisimo