Rabu, 30 Maret 2011

Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental

Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental
Psikologi kesehatan mental berkembang persat sesuadah perang dunia ke-II, perhatian masyarakat mengenai kesehatan jiwa semakin bertambah pada masa itu. Walaupun jauh sebelum perang dunia ke-II kesehatan mental bukan hal yang baru bagi peradaban manusia. Pepatah Yunani tentang mens sana in confore sano merupakan satu indikasi bahwa masyarakat di zaman sebelum masehi pun sudah memperhatikan betapa pentingnya aspek kesehatan mental.
Yang tercatat dalam sejarah ilmu, khususnya di bidang kesehatan mental, kita dapat memahami bahwa gangguan mental itu telah terjadi sejak awal peradaban manusia dan sekaligus telah ada upaya-upaya mengatasinya sejalan dengan peradaban. Untuk lebih lanjutnya, berikut dikemukakan secara singkat tentang sejarah perkembangan kesehatan mental.
Perkembangannya
Seperti juga psikologi yang mempelajari hidup kejiwaan manusia, dan memiliki usia sejak adanya manusia di dunia, maka masalah kesehatan jiwa itupun telah ada sejak beribu-ribu tahun yang lalu dalam bentuk pengetahuan yang sederhana.
  • Masa Pra-Ilmiah
Beratus-ratus tahun yang lalu orang menduga bahwa penyebab penyakit mental adalah syaitan-syaitan, roh-roh jahat dan dosa-dosa. Oleh karena itu para penderita penyakit mental mulai diasingkan dan dimasukkan dalam penjara-penjara di bawah tanah atau dihukum dan diikat erat-erat dengan rantai besi yang berat dan kuat. Hal ini dilakukan untuk mencegah kemungkinan buruk yang terjadi, seperti amukan atau pun roh-roh yang memasuki orang lain di sekitarnya. Kemudian lambat laun ada usaha-usaha kemanusiaan yang mengadakan perbaikan dalam  menanggulangi orang-orang yang terganggu mentalnya ini.
Philippe Pinel di Perancis dan William Tuke dari Inggris adalah salah satu contoh orang yang berjasa dalam mengatasi dan menanggulangi orang-orang yang terkena penyakit mental. Masa-masa Pinel dan Tuke ini selanjutnya dikenal dengan masa pra-ilmiah karena hanya usaha dan praksis yang mereka lakukan tanpa adanya teori-teori yang dikemukakan.
  •   Masa Ilmiah
Pada masa ini berbagai teori mengenai kesehatan mental dikemukakan. Masa ini berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan alam di Eropa.
Dorothea Dix merupakan seorang pionir wanita dalam usaha-usaha kemanusiaan berasal dari Amerika. Ia berusaha menyembuhkan dan memelihara para penderita penyakit mental dan orang-orang gila. Sangat banyak jasanya dalam memperluas dan memperbaiki kondisi dari 32 rumah sakit jiwa di seluruh negara Amerika bahkan sampai ke Eropa. Atas jasa-jasa besarnya inilah Dix dapat disebut sebagai tokoh besar pada abad ke-19.
Tokoh lain yang banyak pula memberikan jasanya pada ranah kesehatan mental adalah Clifford Whittingham Beers (1876-1943). Beers pernah sakit mental dan dirawat selama dua tahun dalam beberapa rumah sakit jiwa. Ia mengalami sendiri betapa kejam dan kerasnya perlakuan serta cara penyembuhan atau pengobatan dalam asylum-asylum tersebut. Sering ia didera dengan pukulan-pukulan, dan menerima hinaan-hinaan yang menyakitkan hati dari perawat-perawat yang kejam. Dan banyak lagi perlakuan-perlakuan kejam yang tidak berperi kemanusiaan dialaminya dalam rumah sakit jiwa tersebut. Setelah dirawat selama dua tahun, beruntung Beers bisa sembuh.
Di dalam bukunya ”A Mind That Found It self”, Beers tidak hanya melontarkan tuduhan-tuduhan terhadap tindakan-tindakan kejam dan tidak berperi kemanusiaan dalam asylum-asylum tadi, tapi juga menyarankan program-program perbaikan yang definitif pada cara pemeliharaan dan cara penyembuhannya. Pengalaman pribadinya itu meyakinkan Beers bahwa penyakit mental itu dapat dicegah dan pada banyak peristiwa dapat disembuhkan pula. Oleh keyakinan ini ia kemudian menyusun satu program nasional, yang berisikan:
  1. Perbaikan dalam metode pemeliharaan dan penyembuhan para penderita mental.
  2. Kampanye memberikan informasi-informasi agar orang mau bersikap lebih inteligen dan lebih human atau berperikemanusiaan terhadap para penderita penyakit emosi dan mental.
  3. Memperbanyak riset untuk menyelidiki sebab-musabab timbulnya penyakit mental dan mengembangkan terapi penyembuhannya.
  4. Memperbesar usaha-usaha edukatif dan penerangan guna mencegah timbulnya penyakit mental dan gangguan-gangguan emosi.
William James dan Adolf Meyer, para psikolog be$sar, sangat terkesan oleh uraian Beers tersebut. Maka akhirnya Adolf Meyer-lah yang menyarankan agar ”Mental Hygiene” dipopulerkan sebagai satu gerakan kemanusiaan yang baru. Dan pada tahun 1908 terbentuklah organisasi Connectitude Society for Mental Hygiene. Lalu pada tahun 1909 berdirilah The National Committee for Mental Hygiene, dimana Beers sendiri duduk di dalamnya hingga akhir hayatnya.

Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental di Indonesia  
Pada zaman kolonial sebelumnya ada Rumah Sakit Jiwa (RSJ), pasien ditampung di Rumah Sakit Umum (RSU), hanya yg mengalami gangguan Jiwa berat. Berdiri beberapa Rumah Sakit jiwa yang tersebar di wilayah Indonesia dan hanya satu jenis RSJ yaitu RSJ punya pemerintah, diantaranya:
·          1882 : RSJ pertama di Indonesia
·          1902 : RSJ Lawang
·         1923 : RSJ Magelang
·         1927 : RSJ Sabang diRS ini jauh dari perkotaan
Perawat pasien bersifat isolasi & penjagaan (custodial care)
  • Stigma
  • Keluarga menjauhkan diri dari pasien
1.         Sejak tahun 1910 – mulai dicoba hindari costodial care ( penjagaan ketat) & restraints (pengikatan )
2.         Mulai tahun 1930 – dimulai terapi kerja seperti menggarap lahan pertanian.
3.         Selama Perang Dunia II & pendudukan Jepang – upaya kesehatan jiwa tidak begitu berkembang
4.         Proklamasi – perkembangan baru
5.         Oktober 1947 pemerintah membentuk Jawatan Urusan Penyakit Jiwa ( belum bekerja dengan baik
6.         Tahun 1950 pemerintah memperingatkan Jawatan Urusan Penyakit Jiwa – meningkatkan penyelenggaraan pelayanan7Tahun 1966
7.          PUPJ Direktorat Kesehatan Jiwa
8.         UU Kesehatan Jiwa No.3 thn 1966 ditetapkan oleh pemerintah
9.         Adanya Badan Koordinasi Rehabilitasi Penderita Penyakit Jiwa ( BKR-PPJ) Dengan instansi diluar bidang kesehatan
10.     Tahun 1973 – PPDGJ I yg diterbitkan tahun 1975 ada integrasi dgn puskesmas
Sejak tahun 1970an : pihak swastapun mulai memikirkan masalah kesehatan jiwa

Ilmu kedokteran Jiwa berkembang
·          Adanya sub spesialisasi seperti kedokteran jiwa masyarakat, Psikiatri Klinik, kedokteran Jiwa Usila dan Kedokteran Jiwa Kehakiman
·         Setiap sub Direktorat dipimpin oleh 4 kepala seksi
Program Kes. Jiwa Nasional dibagi dalma 3 sub Program yang diputuskan pada masyarakat dengan prioritas pada  Heath Promotion


Sub Prgoram Perbaikan Pelayanan :
  • Fokus Psychiatic – medical – Care
  • Penekanan pada curative service ( treatment) dan rehabilitasi
Sub Program untuk pengembangan sistem
      Fokus pada peningkatan IPTEK, Continuing education, research administrasi dan manajemen, mental health information

Sub Program untuk establishment community mental health :
  • Diseminasi Ilmu
  •  Fasilitasi RSJ swasta – perijinan
  •  Stimulasi konstruksi RSJ swasta
  •  Kerja sama dgn luarg negeri : ASEAN, ASOD, COD, WHO dan AUSAID etc

Sumber :
         21 maret 2011



0 celoteh:

 
©Suzanne Woolcott sw3740 Tema diseñado por: compartidisimo