Kamis, 24 Mei 2018

KARMA yang aku percaya

Sekarang ini, di Indonesia. Tepatnya daerah pulau Jawa dan sekitarnya, sedang heboh-hebohnya dengan satu acara realitys how mengenai Karma.
Sebenernya sih bukan itu inti yang mau aku bahas. Melainkan makna"KARMA" dan pandangan aku mengenai hal tersebut.

Kalau di cari definisi karma menurut Wikipedia adalah
Karma (bahasa Sanskertaकर्म Tentang suara ini Karma.ogg ), karma, (Karman ;"bertindak, tindakan, kinerja"[1]); (Pali:kamma) adalah konsep "aksi" atau "perbuatan" yang dalam agama Hindu dipahami sebagai sesuatu yang menyebabkan seluruh siklus kausalitas (yaitu, siklus yang disebut "samsara"). Konsep ini berasal dari India kuno dan dijaga kelestariannya di filsafat HinduJainSikh dan Buddhisme.

Sejujurnya, jauh sebelum adanya acara itu, aku sudah percaya karma. Itu juga alasan kenapa KTP aku bertuliskan Budha sebagai agama yang aku anut.
Aku percaya, sekecil apapun perbuatan kita, apapun itu, baik atau buruk pasti ada balasannya. Aku gak terlalu percaya sama namanya "pengampunan". Tepatnya, aku gak suka sama orang yang istilahnya udah keGe'eran atau kePe'dean kalau seluruh dosa-dosanya udah dihapus dengan 1 kali tangisan atau 1 tetes darah atau apapun itu.
Why????
Karena aku berlogika (opini sendiri), kalau orang atau seorang manusia udah keGe'eran atau kePe'dean kalau perbuatan jahatnya sudah di "tebus" atau di "hapus"maka kemungkinan dia bisa mengulangi atau berbuat kejahatan yang lain. Dengan pikiran "ah~~~ nanti juga dosa-dosaku bakal dihapus kalau aku rajin berdoa, rajin ketempat ibadah... rajin ber amal...dan bla-bla-bla"
Yah balik lagi, orang itu beda-beda... yang paling jelek orang yang begitu. Orang yang mencari alasan untuk membenarkan perbuatan jahatnya, atau membuat hati nuraninya hilang.

Contohnya gini, ada seorang pencuri. Dia mencuri untuk perjalanan ibadah yang terbilang cukup mahal. Sehingga dia merampok sebuah rumah. Dengan pikiran dosa-dosanya akan terhapus jika dia melakukan perjalanan ibadah tersebut.
Dalam kasus ini, orang ini merasa benar setelah melakukan kejahatan, karena dia berpikir kalau kejahatan yang dia lakukan untuk ibadah atau kebaikan.

Berbeda dengan orang yang mempercayai Karma. Aku dan segelintir orang mempercayai bahwa ketika kita membuang makanan sedikit saja, maka kita akan mendapat balasannya. Misalnya, jika kita membuang 1 sendok nasi, maka dimasa depan  kita akan kehilangan nasi (rejeki) kita sebanyak 1 sendok juga. Jika kita memberi 1 sendok makan pada orang yang membutuhkan, maka rejeki kita akan bertambah 1 sendok makan.

Aku lupa pernah baca dimana, tapi intinya Sang Budha berkata "manusia boleh tidak percaya kepadaNya (ajaran Budha), tapi harus pecaya akan karma"

Dari sana aku percaya "apa yang kita tanam maka itu yang akan kita tuai"

Lah trus kenapa ada orang yang dari lahir nasipnya udah jelek??? Bayi kan gak punya dosa apa-apa??

Dalam ajaran agama Budha juga ada konsep "reinkarnasi". Nasip buruk seseorang itu, bisa jadi karena kehidupan masa lalunya yang jahat. Di kehidupan sekarang itu adalah neraka atau balasan atas dosa-dosanya. Bisa juga jadi sarana untuk merubah karma buruk menjadi karma baik.

Sebenarnya juga aku belum terlalu mempelajari ajaran agamaku sendiri, tapi dasar-dasar itu yang aku percaya.

Dari dasar-dasar itu, aku belajar untuk pasrah dan menerima segala masalah atau kesialan yang terjadi dihidupku.
Segala macam ikatan dan jodoh itu adalah paduan harmoni karma baik dan buruk kita di dunia.

Konsep yang lebih dalam lagi untuk ajaran agama itu adalah "kesempurnaan". Jelas aku belum bisa dan belum ngerti. Terutama lepas dari nafsu duniawi.

Walau aku menganut 1 agama, tapi aku suka semua ajaran kebaikan dari setiap agama. Misalnya, aku suka bagaimana ketulusan dan kesungguh-sungguhan orang kristen dalam beribadah. Aku bisa merasakan aura mereka dan niat mereka dalam beribadah. Bukan hanya meminta dan meminta tapi juga menyembah dan memuji Tuhan.
Aku suka ajaran agama yang selalu mengingatkan kita untuk berdoa (sehari 5 waktu), supaya kita tidak lupa pada sang pencipta. Aku suka kewajiban berbuat baik yang harus dilaksanakan dalam agama Islam. Salah satunya seperti menutup aurat. Secara logika menutup aurat itu memang perlu, untuk menghindari pikiran kotor manusia (bisikan setan).
Menutup aurat membuat wanita memiliki nilai yang tinggi, tidak seperti barang murah yang di diskon karena telah dipegang-pegang atau di buka kemasannya.

Dan ajaran Budha yang paling banyak aku suka. Bukan karena patung-patung atau hio-hio wangi itu. Tapi karena ajaran kebaikannya.


Alasan kenapa Roy Kiyoshi (Indigo di realityshow Karma) selalu bersikap ramah, mengajarkan karma baik, selalu bersumbangsih, menghormati orang tua, selalu tersenyum, dan bersyukur adalah karena ajaran kebaikan yang telah dia pelajari dari agama Budha.

Jujur aku iri.
Aku ingin seperti dia.
Bukan, bukan jadi anak indigo.

Aku ingin bisa tersenyum dan ramah seperti dia.
Seperti tante-tante yang ikut bersumbangsih bersama yayasan Tzu chi.

Senyum dan sikap si Roy mengingatkan aku pada ajaran-ajaran Master Chen Yen.
yang harus selalu tersenyum  dan bersikap ramah kepada siapapun dan memiliki hati yang tenang.
Damai.
Lepas dari ke galauan dan kerisauan.

Yap, emang belakangan ini aku lupa sama ajaran-ajaran itu. Tepatnya aku belum bisa melaksanakannya.
Aku masih memiliki dendam, pikiran jahat, rasa iri dan penyesalan. Sikapku juga gak bagus.
Yah aku cuma bisa pasarah akan karma buruk yang telah aku tanam.

Oh ya, aku sih nonton acara Karma itu baru 1 minggu, tapi sejak nonton bikin aku semakin bersyukur. Ternyata penderitaan hidup aku gak ada apa-apanya dibanding orang lain.
Karena Roy, aku jadi ingat untuk menebar bernih kebaikan untuk semua orang. Bukan cuma berbuat baik disaat aku mau saja, tapi kapanpun, dengan siapaun dan dimanapun.

Satu perkataan Master yang aku inget cuma "Jangan menyiksa diri sendiri dengan kesalahan orang lain" dalam 1 kalimat itu mengartikan banyak hal. Kita dianjurkan untuk melepas dendam. Dendam itu adalah menyiksa diri sendiri. Kita menjadi tidak tetang, benci, dan jahat karena dendam. Kita diajarkan untuk melepas, merelakan dan pasrah. Yah kalau dendam yang ada dalam diri kita hanya keburukan, dan itu sama aja menyiksa diri sendiri.
Sekarang aku ingin berusaha menjalani karma burukku dengan lapang dada dan menanamkan karma baik.
*berusahan bijak

Yah sedikit aku mau curhat mengenai Roy Kiyoshi. Emmm dari hasil Stalking aku di sosmed, you tobe dan lainnya. Sepertinya nama Aslinya bukan Kiyoshi, tapi Roy Kurniawan.
Emmm
Sejujurnya, banyak banget pertanyaan aku mengenai sosok ini.
Sosok 1 ini bikin kepo sih. Aku gak kepo masalah percintaan atau masalah-masalah pribadi yang kaya gitu.. aku pengen tahu kenapa "Kiyoshi"???
emmm dalam bahasa Jepang きよし Kiyoshi Artinya "Salju". Apa dari bahasa Jepang nama itu diambil?
Jika Ya, kenapa Salju?
Apa dia suka salju?

Kalau dia anak normal, kira-kira cita-cita dia apa ya?
atau dia bakal jadi apa kalau jadi anak normal?
Trus dia suka ngoleksi boneka-boneka yang memiliki jiwa, jujur aku penasaran sama cerita "temen-temen"nya Roy. Kayanya ceritanya menyedihkan banget.
Aku pengen tahu, kalau suatu saat Roy meninggal, itu boneka bakal di apain?
Kan ada jiwanya, bakal repot kan kalo gak ada yang kontrol. Sedangkan yang bisa kontrol cuma Roy.

trus liat Roy yang bisa liat masa depan, aku jadi inget sama Mama Lauren. Dia pernah meramalkan, bakal ada yang menggantikan dia tapi belum muncul (masih belum mau "keluar"). Kalo gak salah dia bilang kalau penggantinya bakal lebih besar powernya dari Mama Lauren. Apa orang yang dimaksud Mama Lauren itu Roy?

Trus katanya dia bisa lihat masa depan sendiri, dia sudah lihat siapa pasangan hidup dia. Emmm
Aku pengen tanyain ini dan di jawab langsung sih sama Roynya. Tapi yah sulit, karena dia lagi sibuk.

Aku berasumsi sendiri, menduga-duga sendiri kalau dia  (Roy) ikut acara karma, atau menjadi paranormal di acara itu untuk berumbangsih. Mengamalkan kelebihannya untuk membantu orang-orang, bukan sekedar karena uang, dan popularitas.

Cuma liat Roy yang semakin terkenal dan stasiun televisi itu mulai lebay, Roy disuruh tampil di acara ini dan itu. Asumsiku agak sedikit hilang, semoga Roy gak beneran cuma incer popularitas, tapi beneran mau bantu orang dengan tulus.
Aku juga agak cemas sih. Yang aku tahu, orang-orang yang memiliki kelebihan kaya Roy, fisiknya bakal kekuras. Kaya capek, atau sakit-sakitan gitu. Aku takut suatu saat nanti, kalau dia terlalu banyak pake kelebihannya, fisiknya gak kuat. Apa lagi dia terlalu forsir buat acara-acara televisi yang gak jelas. Jadi Artis biasa aja kayanya capek, ini artis yang kelebihannya selalu di pake, buat "barang" dagangan televisi.
*bahasa kasarnya

Yang jelas aku suka Roy bukan karena fisiknya aja, aku suka sama pemikiran dan perbuatan-perbuatan dia. Menurutku dia cocok di jadiin idola sih. Dibanding artis-artis dadakan yang bekas narapidana gak jelas.  
*agak menyinggung

Wahhhh blom apa-apa udah lupa mau menghindari karma buruk... 
hehehehhe

Oke postingan ini mau disudahi saja, sebelum aku mule nyinyir artis-artis lain...

 
©Suzanne Woolcott sw3740 Tema diseñado por: compartidisimo