Minggu, 08 April 2012

Terapi Adlerian


Pengenalan
Bersama dengan Freud dan Jung, Alfred Adler adalah salah satu kontributor utama dalam perkembangan terapi dengan pendekatan psikodinamik. Setelah bekerja sama selama 8 sampai sepuluh tahun, mereka berpisah , dengan Freud menyebutnya sebagai penghianat yang telah meninggalkannya. Adler menempati posisi sebagai ketua Vienna Psychoanalytic Society pada tahun 1911 dan mendirikan Society for Individual Psychology pada 1912. Freud lalu menyatakan pendapat bahwa mendukung konsep Adlerian dan tetap menjadi psikoanalist yang baik adalah sesuatu yang tidak mungkin. Kemudian, beberapa psikoanisis lain juga keluar dari cara pandang Freud yang ortodoks. Para revisionis konsep Freudian ini, termasuk Karen Horney, Erich Fromm, dan Harry Stack Sullivan, setuju bahwa faktor sosial dan budaya sangat mempengaruhi pembentukan kepribadian. Walaupun ketiga terapis ini biasanya disebut neo-Freudian, akan lebih tepat, seperti yang telah disarankan oleh Hans Ansbacher (1979), untuk menyebut mereka sebagai neo-Adlerian, karena mereka telah menyimpang dari cara pandang biological dan deterministic Freud ke cara pandang sifat manusia secara social-psychological dan teological (berpusat pada tujuan) milik Adler.
            Adler menekankan kebersatuan kepribadian, alih-alih beranggapan bahwa manusia hanya dapat dimengerti sebagai mahkluk yang teritegrasi dan lengkap. Cara pandang ini juga mendukung sifat tujuan akan perilaku, penekanan pada kemana kita ingin pergi daripada dari mana mereka datang. Adler melihat manusia sebagi makluk yang mencipta dan diciptakan kehidupan mereka, orang-orang mengembangkan gaya hidup yang unik yang tidak hanya menyatakan gerakan kearah yang dituju serta ekspresi dari tujuan yang telah mereka pilih masing-masing. Bisa dikatakan, kalau kita menciptakan pribadi baru dari pada menerima bahwa kepribadian kita terbentuk dari pengalaman masa kecil.
Konsep Kunci
            Pandangan terhadap sifat dasar manusia
Adler meninggalkan teori dasar Freud karena menurutnya Freud memiliki pandangan yang sangat sempit saat ia menentukan determinasi sifat biologi dan insting. Adler percaya bahwa sebuah kehidupan mulai membentuk pandangannya akan kehidupan pada enam tahun pertamanya. Fokus Adler ada pada bagaimana persepsi seseorang tentang masa lalunya serta bagaimana interpretasi seseorang tentang kejadian dimasa lalu mempengaruhi orang tersebut.
Teori Adler fokus pada perasaan inferior, yang ia anggap sebagai sesuatu yang normal bagi manusia dan merupakan sumber pencapaian semua usaha manusia. Alih-alih dipandang sebagai tanda-tanda kelemahan atau penyimpangan, perasaan inferioritas dapat menjadi sumber kreativitas. Perasaan ini memotivasi kita untuk mencapai keahlian, sukses (superioritas), dan prestasi.
Menurut persepsi Adlerian, perilaku manusia tidak hanya ditentukan dari keturunan dan lingkungan. Manusia memiliki kapasitas untuk menginterpretsi, mempengaruhi, dan menciptakan even. Adler menegaskan bahwa genetik dan keturunan tidaklah sepenting pilihan kita tentang apa yang akan kita lakukan dengan kemampuan dan keterbatasan yang kita miliki.
Adlerian fokus pada mendidik ulang sorang individual dan mengubah tatanan masyarakat. Adler adalah orang yang memulai pendekatan subjektif di psikologi yang fokus pada determinan internal dari perilaku seperti nilai yang dianut, kepercayaan, sikap, tujuan, ketertarikan, dan persepsi individual akan realitas.ia adalah pioneer pendekatan holistik, sosial, berorientasi pada tujuan, memiliki susunan yang teratur (systemic), dan humanistik. Adler juga menjadi terapis sistemik pertama yang berpendapat bahwa pemahaman orang-orang akan sistem dimana mereka hidup adalah sesuatu yang penting.
Persepsi Realitas yang Subjektif
                        Adlerian mencoba untuk melihat dunia dari sudut pandang subjektif klien, sesuatu yang dianggap fenomenologikal. Pendekatan ini fenomenologikal karena pandangan ini memperhatikan cara individu memandang dunia mereka. Realitas subjektif ini meliputi persepsi, pikiran, perasaan, nilai-nilai, kepercayaan, keyakinan, dan kesimpulan seseorang. Perilaku dimengerti dari perspektif yang subjektif ini. Menurut pandangan Adlerian, realitas objektif tidaklah sepenting bagaiman kita menginterpretasi realitas dan arti yang kita dapatkan dari pengalaman kita.
Kesatuan dan Pola Kepribadian Manusia
                        Adler menamakan pendekatannya sebagai Individual Psychology dan menekankan pemahaman tentang seseorang secara keseluruhan, bagaiman dimensi-dimensi seseorang merupakan komponen yang saling berhubungan, dan bagaimana komponen-komponen ini distukan oleh pergerakan individu kearah tujuan hidup. Kita adalah mahluk sosial, kreatif, dan dapat mengambil keputusan yang dilakukan dengan suatu tujuan dan tidak dapat sepenuhnya diketahui diluar koteks yang tidak memilki arti dalam hidup kita (Sherman & Dinkmeyer, 1987).

PERILAKU SEBAGAI SESUATU YANG BEGUNA DAN BERORIENTASI PADA TUJUAN Individual Psychology mengasumsikan bahwa perilaku manusia memiliki satu kegunaan. Orang-orang menentukan berbagai tujuan mereka sendiri, dan perilaku bersatu dalam konteks tujuan-tujuan ini. Konsep perilaku yang memilki tujuan ini bisa jadi merupakan dasar teori Adler.
Pandangan Adler dipengaruhi oleh filsuf Hans Vaihinger (1965), yang sadar bahwa sering kali orang-orang hidup dalam fiksi atau pandangan bagaimana dunia ideal. Banyak Adlerian menggunakan istilah fictional finalism untuk menunjuk pada central goal imaginer yang membimbing perilaku seseorang. Adler kemudian berhenti menggunakan istilah ini dan menggantinya dengan ”guiding self-ideal” (diri ideal yang membimbing perilaku seseorang) dan ”goal of perfection” (tujuan untuk mencapai kesempurnaan), yang Adler anggap bertanggung jawab atas keinginan kita untuk mencapai superioritas dan kesempurnaan (Watts & Holden, 1994).

BERUSAHA UNTUK MENCAPAI SIGNIFIKANSI DAN SUPERIORITAS Adler menekankan bahwa berusaha untuk mencapai kesempurnaan dan mengatasi ketercatasan dengan mencari keahlian ada pada semua orang (Ansbacher & Ansbacher, 1979). Demi memahami perilaku manusia, penting untuk memahami teori-teori tentang inferioritas dan kompensasi dasar. Sejak kita muda, kita menyadari bahwa kita lemah di dalam berbagai hal, yamg kemudian dikarkterisasikan dengan perasaan inferioritas. Inferioritas ini bukanlah hal negatif dalam hidup. Adler menyatakan saat kita merasa inferior, kita ditarik oleh usaha untuk mencapai superioritas. Adler menjelaskan, tujuan untuk sukses menarik orang untuk bergerak kearah pencapaian dan memungkinkan mereka untuk mengalahkan rintangan-rintangan. Tujuan untuk menjadi superior bermanfaat bagi perkembangan komunitas manusia. Tetapi, harus dimengerti kalau “superioritas” yang digunakan oleh Adler tidak berarti superior dibandingkan dengan orang lain. Tetapi lebih kepada pergerakan dari posisi yang lebih rendah ke posisi yang lebih tinggi.
GAYA HIDUP kepercayaan atau asumsi utama seseorang membimbing setiap gerakan seseorang selama hidup dan mengatur realitasnya, memberikan arti pada kejadian dalam hidup mereka. Adler menyebutnya pergerakan kehidupan dan gaya hidup individu. Gaya hidup meliputi menghubungkan tema dan aturan interaksi yang menyatukan semua tindakan kita. Gaya hidup sering digambarkan sebagai persepsi kita mengenai diri, orang lain, dan dunia. Hal ini juga meliputi karakteristik cara berpikir, peranan, rasakan, jalani, dan usaha kearah tujuan jangka panjang individu (Mosak & Maniacci, 2008).
Adler memandang kita sebagai aktor, pencipta, dan artis. Dalam mengusahakan tujuan yang memiliki arti bagi kita, kita mengembangkan cara hidup yang unik (Ansbacher, 1974). Konsep ini menjelaskan kenapa kenapa semua perilaku kita saling cocok satu sama lain untuk memberikan kekonsistenan dalam tindakan kita.
Dalam mencapai superioritas, Adlerian percaya masing-masing dari kita mengembangkan faset kepribadian yang unik, cara hidup diri kita sendiri. Semua yang kita lakukan terpengaruhi dengan gaya hidup yang unik ini. Pengalaman didalam keluarga hubungan antara saudara menyumbangkan banyak hal pada perkembangan pandangan, pikiran, perasaan, dan perilaku. Pengalaman sendiri bukanlah faktor yang menentukan, tetapi lebih pada bagaimana kita menginterpretsikan berbagai kejadian yang membentuk kepribadian. Interpretasi yang salah dapat menyebabkan kesimpulan yang slah pada logika kita, yang kemudian akan mempengaruhi perilaku dimasa sekarang. Saat kita menyadari pola dan keberlangsungan hidup kita, kita berada dalam posisi untuk mengubah asumsi-asumsi yang salah dan membuat perubahan-perubahan dasar. Kita dapat membingkai kemabali pengalaman masa kecil dan secara sadar menciptakan gaya hidup yang baru.
Kepentingan Sosial (Social Interest) dan Merasa Menjadi Bagian Komunitas (Community Feeling)
Kepentingan sosial (social interest) dan merasa menjadi bagian komunitas (community feeling), Gemeischafisgefuhl, mungkin merupakan konsep Adler yang paling signifikan dan khas (Ansbacher, 1992). Istilah ini digunakan untuk menggambarkan kesadaran bahwa sesorang merupakan bagian dari komitas manusia dan sikap individual dalam menghadapi dunia sosial.
            Psikologi Individual bersandar pada kepercayaan utama bahwa kebahagiaan dan kesuksesan kita sangat berhubungan dengan keterhubungan sosial ini. Karena kita berada didalam masyarakat, manusia tidak dapat dipahami dari sisi yang terisolasi dari konteks sosial tersebut. Kita, utamanya, dimotivasi dengan keinginan untuk menjadi bagian dari sesuatu.
Adler mengajarkan kita untuk menguasai tiga tugas universal: membangun persahabatan (tugas sosial), membangun hubungan yang intim (tugas cinta-pernikahan), dan menyumbang pada masyarakat (tugas peranan). Setiap tugas ini memerlukan perkembangan kapasitas psikologis untuk persahabatan dan  keberadaan, untuk kontribusi dan penghargaan diri, dan untuk kooperasi (Bitter, 2006). Tugas dasar kehidupan ini sangat penting bagi kehidupan manusia, bila salah satu atau lebih tugas ini mengalami disfungsi, hal ini bisa dijadikan indikator gangguan psikologis. (American Psychiatric Association, 2000).
Urutan Lahir dan Hubungan Persaudaraan
            Keunikan pendekatan Adlerian adalah karena pendekatan ini memperhatikan hubungan persaudaraan dan posisi kelahiran pada suatu keluarga. Ururtan kelahiran bukanlah teori deterministik, tetapi teori ini memang meningkatkan kemungkinan individu untuk memiliki pengalaman tertentu. Adler (1931/1958) memperhatikan seringnya orang bertanya-tanya mengapa anak yang berasal dari keluarga yang sama sering kali sangat berbeda, ia menerangkan adalah salah untuk beranggapan anak-anak yang berasal dari keluarga yang sama akan dibentuk didalam lingkungan yang sama. Adler mengidentifikasi lima posisi psikologis yang sering digunakan dalam memandang kehidupan anak.
  1. Anak Tertua. Biasanya anak tertua menirima banyak perhatian, dan selama ia menjadi anak satu-satunya, biasanya ia akan dimanjakan dengan dijadikan sebagai pusat perhatian. Biasanya ia akan menjadi anak yang dapat diandalkan, ulet, serta berusaha untuk terus menjadi yang terdepan. Saat saudaranya dilahirkan, ia akan merasa kehilangan tempat yang ia sukai. Ia tidak lagi unik atau spesial. Ia mungkin akan cepat percaya kalau si pendatang baru (si pengganggu) akan mencuri kasih sayang yang terbiasa ia terima.
  2. Anak kedua. Dari pertama ia dilahirkan, ia berbagi perhatian bersama anak lain. Biasanya anak kedua bersikap seakan-akan ia berada dalam sebuah perlombaan dimana ia dilatih untuk mengalahkan kakaknya. Persaingan diantara kedua anak pertama ini biasanya mempengaruhi kehidupan mereka dimasa depan. Anak yang lebih muda akan mengembangkan kemampuan untuk melihat titik kelemahan sang kakak agar dapat meraih prestasi dan pujian dimana sang kakak telah gagal sebelumnya. Jika satu berbakat disatu area, yang satu lagi akan mengembangkan kemampuan di area yang berbeda. Biasanya kepribadian anak kedua sangat bertentangan dengan anak pertama.
  3. Anak tengah biasanya akan merasa terhimpit. Anak ini mungkin akan meyakini ketidakadilan hidup dan akan merasa dicurangi. Anak ini mungkin akan mengasihani dirinya sendiri dan akan menjadi anak yang bermasalah. Tetapi, khususnya dikeluarga yang dikarakterisasi dengan konflik, anak ketiga mungkin akan menjadi penengah. Jika terdapat empat anak pada satu keluarga, anak kedua sering merasa seperti anak tengah dan anak ketiga akan berkepribadian lebih santai, lebih sosial, dan mungkin akan mengambil sisi anak pertama.
  4. Anak termuda akan selalu menjadi ’bayi’ dalam keluarga, sehingga biasanya lebih dimanjakan. Ia memiliki peranan sendiri dalam keluarga karena saudara-saudaranya telah mendahuluinya. Mereka mungkin akan berkembang dengan cara yan berbeda dari yang lain.
  5. Anak semata wayangmemiliki masalahnya sendiri. Walaupun ia akan memiliki beberapa karakteristik yang sama dengan anak pertama, ia mungkin tidak akan belajar untuk berbagi dengan anak-anak lain. Ia akan belajar untuk menghadapi orang dewasa dengan lebih baik. Sering kali anak satu-satunya menjadi anak yang dimanjakan dan akan tergantung pada salah satu atau kedua orang tuanya. Ia mungkin akan selalu menginginkan perhatian utama, dan jika posisinya tertantang, ia akan merasa hal tersebut sangat tidak adil.
Proses Terapeutik
          Tujuan Terapi
Konseling Adlerian bersandar pada pengaturan klien dan konselor yang kolaboratif. Secara umum, proses terapeutik meliputi pembentukan hubungan yang saling menghormati; investigasi psikologis menyeluruh atau assesment gaya hidup; dan menemukan tujuan dan asumsi yang salah. Setelahnya kan diikuti dengan pendidikan kembali agar klien dapat bergerak kearah sisi hidup yang berguna.
Adlerian tidak melihat kliennya sebagai orang sakit dan membutuhkan penyembuhan. Mereka lebih menyukai model kepribadian daripada model penyakit.
Tahap 3 : Mendorong Pemahaman Diri dan Wawasan.
Dalam fase ketiga, terapis alderian menjelaskan pemikirannya sebagai sarana untuk meningkatkan pemahaman diri dan wawasan. Mosak dan Maniacci (2008) mendefinisikan wawasan sebagai “pemahaman yang dilakukan dalam tindakan konstruktif”. Ketika adlerians berbicara tentang wawasan, mereka mengacu pada pemahaman tentang motivasi yang beroperasi dalam kehidupan klien. pemahaman diri hanya mungkin jika memiliki tujuan tersembunyi dan perilaku yang dilakukan secara sadar. adlerians menganggap wawasan sebagai bentuk khusus dari sadar yang memfasilitasipemahaman yang bermakna dalam hubungan terapeutik dan bertindak sebagai dasar untuk perubahan. Wawasan adalah alat untuk mencapai tujuan, dan tidak ada suatu tujuan itu sendiri. Orang dapat membuat perubahan yang cepat dan signifikan tanpa wawasan banyak.
Tahap 4 : Reorientasi dan Pendidikan Ulang
Tahap terakir, proses terapi adalah fase tindakan berorientasi yang dikenal sebagai reorientasi dan pendidikan ulang: menempatkan wawasan ke dalam praktek. Klien didorong dan ditantang untuk mengembangkan keberanian untuk mengambil risiko dan membuat perubahan dalam hidup mereka
PERUBAHAN DAN PENCARIAN UNTUK KEMUNGKINAN BARU
            Selama fase orientasi konseling, klien membuat keputusan dan memodifikasi tujuan mereka. Mereka didorong untuk bertindak seolah-olah mereka sebagai orang yang mereka inginkan, yang dapat berfungsi untuk menantang asumsi keterbatasan diri. Klien diminta untuk menangkap diri mereka dalam proses pengulangan pola-pola lama yang telah menyebabkan perilaku tidak efektif. Komitmen adalah bagian dasar dari reorientasi. Jika klien mengharapkan perubahan, mereka harus berkeinginan untuk menyusun tugas-tugas untuk diri mereka dalam kehidupan tiap harinya dan melakukan sesuatu yang spesifik tentang masalah mereka. Dengan ini, klien menerjemahkan pemahaman baru mereka dalam tindakan yang konkrit.
MEMBUAT SEBUAH PERBEDAAN. Konselor Adlerian berusaha untuk membuat perbedaan dalam kehidupan klien mereka. Perbedaan itu mungkin dimanifestasikan oleh perubahan perilaku atau sikap atau persepsi. Praktisi Adlerian dapat menggunakan berbagai macam teknik lain secara kreatif, selama metode ini secara filosofis konsisten dengan premis teori dasar psikologi Adlerian. (Milliren et al, 2007).
                                   
Area Aplikasi
            Adler adalah perintis upaya pada layanan pencegahan dalam kesehatan mental yang terus mendukung peranan Psikologi individu di sekolah dan keluarga. Karena Psikologi Individual didasarkan pada model pertumbuhan, bukan model medis, itu berlaku untuk bidang bervariasi seperti kehidupan sebagai pedoman anak; konseling orang tua-anak; konseling pasangan; konseling keluarga dan terapi; konseling kelompok dan terapi; konseling individu dengan anak, remaja, dan dewasa; konflik budaya; pemasyarakatan dan rehabilitasi serta konseling; institusi kesehatan mental. Prinsip Adlerian telah banyak diterapkan untuk program penyalahgunaan zat, masalah sosial, untuk memerangi kemiskinan dan kejahatan, masalah lanjut usia, sistem sekolah, agama, dan bisnis.
            APLIKASI UNTUK PENDIDIKAN Adler (1930/ 1978) menganjurkan pelatihan baik guru dan orangtua dalam praktek-praktek yang efektif yang menumbuhkan minat sosial anak dan mengakibatkan rasa kompetensi dan harga diri. Adler memiliki minat dalam menerapkan ide-idenya untuk pendidikan, terutama dalam menemukan cara untuk memperbaiki gaya hidup yang salah dari anak-anak sekolah. Dia memulai proses untuk bekerja dengan siswa dalam kelompok dan untuk mendidik orang tua dan guru. Dengan menyediakan cara untuk mencegah dan memperbaiki kesalahan dasar anak bagi guru, ia berusaha untuk mempromosikan kepentingan sosial dan kesehatan mental.
APLIKASI UNTUK PENDIDIKAN ORANG TUA. Pendidikan orang tua berusaha untuk meningkatkan hubungan antara orangtua dan anak dengan mempromosikan pemahaman yang lebih besar dan penerimaan. Orang tua diajarkan bagaimana mengenali tujuan anak yang salah dan menggunakan konsekuensi logis dan alami untuk membimbing anak-anak terhadap perilaku yang lebih produktif. Pendidikan orang tua Adlerian juga mendengarkan stress anak, membantu anak-anak menerima konsekuensi dari perilaku mereka, menerapkan pembinaan emosi, mengadakan pertemuan keluarga, dan menggunakan dorongan.
APLIKASI UNTUK KONSELING PASANGAN. Terapi Adlerian dengan pasangan dirancang untuk menilai keyakinan seorang pasangan dan perilaku sedangkan mendidik mereka dalam cara yang lebih efektif dalam mencapai tujuan hubungan mereka. Clair Hawes telah mengembangkan pendekatan untuk konseling pasangan dalam model terapi Adlerian singkat. Selain mengatasi kesesuaian gaya hidup, Hawes melihat pada kenangan awal pernikahan dan hubungan masing-masing pasangan, hubungan intim, spiritualitas, perawatan diri, dan harga diri (Bitter et al., 1998; Hawes, 1993; Hawes & Blanchard, 1993). Carlson, Watts, dan Maniacci (2006) menjelaskan bagaimana Adlerians mencapai tujuan terapi pasangan singkat: Mereka menumbuhkan minat sosial, membantu pasangan dalam mengurangi perasaan rendah diri dan mengatasi keputusasaan, Membantu pasangan memodifikasi pandangan dan tujuan mereka, membantu pasangan untuk merasakan kualitas dalam hubungan mereka, dan memberikan keterampilan dalam membangun peluang.
Berbagai macam teknik yang berlaku untuk bentuk-bentuk konseling dapat digunakan ketika bekerja dengan pasangan. Pada konseling pasangan, Pasangan diajarkan teknik spesifik yang dapat meningkatkan komunikasi dan kerjasama. Beberapa teknik adalah mendengarkan, parafrase, memberikan umpan balik, pertemuan setelah pernikahan, daftar harapan, melakukan pekerjaan rumah, dan memberlakukan pemecahan masalah. Adlerians menggunakan metode psikoedukasional dan pelatihan keterampilan dalam konseling pasangan.
Adlerians kadang-kadang akan melihat klien sebagai pasangan, kadang-kadang secara individu dan kemudian bergantian sebagai pasangan dan sebagai individu. Daripada mencari siapa yang salah dalam hubungan, terapis memandang dari gaya hidup pasangan dan interaksi dari dua gaya hidup. Penekanan diberikan untuk membantu mereka memutuskan apakah mereka ingin mempertahankan hubungan mereka, dan jika demikian, apa mereka bersedia untuk membuat perubahan.
APLIKASI UNTUK KONSELING KELUARGA. Dengan penekanan pada konstelasi keluarga, holisme, dan kebebasan terapis untuk berimprovisasi, Pendekatan Adler memberikan kontribusi dasar pada perspektif terapi keluarga. Adlerians bekerja dengan fokus keluarga pada suasana kekeluargaan, konstelasi keluarga, dan tujuan interaktif dari setiap anggota (Bitter, Roberts, & Sonstegard, 2002). Suasana keluarga adalah iklim yang mencirikan hubungan antara orang tua dan sikap mereka terhadap kehidupan , peran gender, pengambilan keputusan, persaingan, kerjasama, menghadapi konflik, tanggungjawab, dan sebagainya. Suasana, termasuk menyediakan model peran orang tua, mempengaruhi anak-anak saat mereka tumbuh dewasa. Proses terapi berusaha untuk meningkatkan kesadaran tentang interaksi individu-individu dalam sistem keluarga. Mereka yang mempraktekkan terapi keluarga Adlerian berusaha untuk memahami tujuan, keyakinan, dan, perilaku, setiap anggota keluarga dan keluarga sebagai entitas dalam dirinya sendiri.
Aplikasi Untuk penyuluhan Grup
Adler dan rekan kerjanya menggunakan pendekatan group pada pusat bimbingan anak di Vienna pada awal tahun 1921 (Dreikurs,1969). Dreikurs mempopulerkan hasil pekerjaan Adler dan menggunakan grup psikoterapi pada latihan pribadinya selama 40 tahun. Walaupun Dreikurs memperkenalkan group terapi kepada latihan psikiatriknya sebagai cara untuk menghemat waktu , dia dengan cepat menemukan karakteristik unik pada grup yang membuat cara efektif untuk menolong orang untuk berubah. Perasaan rendah diri bisa ditantang dan menetral efektif dalam kelompok, dan konsep yang disalah artikan dan nilai adalah akar sosial dan gangguan emosi dapat sangat dalam mempengaruhi karena kelompok adalah nilai pembentuk agen (sonstegard & Bitter,2004).
Alasan untuk konseling Grup Adlerian didasarkan pada premis bahwa masalah kita yang utama adalah yang bersifat sosial. Grup menyediakan konteks sosial in yang anggota dapat mengembangkan rasa memiliki, keterkaitan sosial, dan komunitas. sonstegard & Bitter (2004) menulis bahwa grup partisipan datang untuk melihat bahwa banyak dari masalah mereka secara interpersonal, bahwa perilaku mereka memiliki makna sosial, dan bahwa tujuan mereka terbaik dapat dipahami dalam kerangka tujuan sosial.Dari sudut pandang saya, penggunaan awal ingatan adalah sebuah fitur yang unik dari konseling grup Adlerian. Seperti yang telah disebutkan . dari berbagai macam ingatan awal, individu dapat mendapatkan rasa yang jelas tentang gagasan mereka keliru, sikap saat ini, ketertarikan sosial, dan kemungkinan kebiasaan yang akan datang. Melalui saling berbagi ingatan awal, anggota mengembangkan rasa koneksi satu sama lain, dan kohesi kelompok meningkat. Kelompok ini menjadi agen perubahan karena hubungan interpersonal yang baik antara anggota dan darurat harapan.
Kekuatan dari keanekaragaman Perspektif
Teori Adlerian membahas masalah kesetaraan sosial dan sosial manusia jauh sebelum multikulturalisme dianggap pentingnya sentral dalam profesi (Watts & Pietrzak,2000). Adler mengenalkan gagasan dengan implikasi terhadap multikulturalisme yang memiliki relevansi sebanyak atau lebih hari ini seperti yang mereka lakukan selama waktu Adler (Pedersen, seperti dikutip dalam Nystul, 1999b). beberapa dari gagasan ini termasuk (1) kepentingan dari kontes budaya, (2) penekanan pada kesehatan sebagai lawan patologi (3) perspektif holistik pada kehidupan, (4) nilai pengertian individual dalam hal tujuan inti mereka dan tujuan,(5), kemampuan untuk latihan kebebasan dalam konteks kendala masyarakat, dan (6) focus pada pencegahan dan perkembangan pada pendekatan proaktif saat berhadapan dengan masalah.

Kekurangan dari perspektif keragaman
seperti halnya model barat paling, pendekatan Adlerian cenderung berfokus pada diri sebagai lokus perubahan dan tanggung jawab. karena budaya lain memiliki konsepsi yang berbeda, ini penekanan utama pada mengubah diri otonom mungkin menjadi masalah bagi banyak klien. asumsi tentang keluarga inti barat yang dibangun ke dalam konsep Adlerian urutan kelahiran dan konstelasi keluarga. untuk orang-orang dibesarkan dalam konteks keluarga besar, beberapa gagasan ini mungkin kurang relevan atau setidaknya mungkin perlu dikonfigurasi ulang. teori Adlerian memiliki beberapa kelemahan potensial untuk klien dari budaya-budaya yang tidak tertarik dalam mengeksplorasi pengalaman masa kecil masa lalu, kenangan awal, pengalaman keluarga, dan impian. pendekatan ini juga memiliki efektivitas yang terbatas dengan klien yang tidak mengerti tujuan eksplorasi rincian analisis gaya hidup ketika berhadapan dengan masalah Lifes saat ini (ariciniega & newion, 2003). di samping itu, budaya beberapa klien dapat menyebabkan mereka melihat konselor sebagai "ahli" dan mengharapkan bahwa konselor akan memberikan mereka dengan solusi untuk masalah mereka. untuk klien-klien ini, peran terapis Adlerian dapat menimbulkan masalah karena terapis Adlerian tidak ahli dalam memecahkan masalah rakyat mereka. sebaliknya, mereka melihatnya sebagai fungsi mereka untuk mengajar orang metode alternatif untuk mengatasi masalah kehidupan. banyak klien yang menekan masalah cenderung ragu-ragu untuk mendiskusikan bidang kehidupan mereka bahwa mereka tidak mungkin melihat sebagai terhubung ke perjuangan yang membawa mereka ke terapi. individu mungkin percaya bahwa tidak patut untuk mengungkapkan informasi keluarga. dalam hal ini carlson carlson dan (2000) menunjukkan bahwa kepekaan terapis dan pemahaman klien yang kultural keyakinan tentang mengungkapkan informasi keluarga sangat penting. jika terapis yang mampu menunjukkan pemahaman dari klien nilai budaya, ada kemungkinan bahwa klien ini akan lebih terbuka untuk menjadi penilaian dan proses perlakuan. masih, jim pahit (komunikasi pribadi, Februari 17,2007) memiliki catatan bahwa ketika ia bekerja untuk pertama kalinya dalam budaya baru dan berbeda, dia membuat rata-rata sekitar lima kesalahan sehari. menurut pendapat saya, apa yang lebih penting daripada membuat kesalahan adalah bagaimana kita memulihkan dari mereka.
Ringkasan dan evaluasi
Adler jauh dari waktu ke depan, dan terapi yang paling kontemporer telah memasukkan setidaknya beberapa ide-idenya. psikologi individual mengasumsikan bahwa orang termotivasi oleh faktor-faktor sosial; bertanggung jawab atas pikiran mereka sendiri, perasaan, dan tindakan; adalah pencipta kehidupan theur, sebagai lawan menjadi korban tak berdaya, dan terdorong oleh maksud dan tujuan, terlihat lebih masa depan daripada kembali ke masa lalu. tujuan dasar dari pendekatan Adlerian adalah untuk membantu klien mengidentifikasi dan mengubah keyakinan mereka yang keliru tentang diri, orang lain, dan kehidupan dan dengan demikian berpartisipasi lebih lengkap dalam suatu dunia sosial. klien tidak dipandang sebagai sakit secara psikologis tetapi sebagai berkecil hati. proses terapi membantu individu menjadi sadar akan pola mereka dan membuat beberapa perubahan mendasar dalam gaya hidup mereka, yang menyebabkan perubahan dalam cara mereka merasa dan berperilaku. peran keluarga dalam perkembangan individu ditekankan. terapi adalah perusahaan koperasi yang menantang klien untuk menerjemahkan wawasan mereka ke dalam tindakan di dunia nyata. kontemporer teori Adlerian adalah sebuah pendekatan integratif, menggabungkan kognitif, konstruktivis, eksistensial, psikodinamik, dan perspektif sistem. beberapa karakteristik umum termasuk penekanan pada membangun hubungan klien-terapis hormat, penekanan pada kekuatan klien dan sumber daya, dan orientasi optimis dan masa depan. pendekatan Adlerian memberikan praktisi banyak kebebasan dalam bekerja dengan klien. utama Adlerian kontribusi telah dibuat dalam bidang berikut: pendidikan dasar, kelompok konsultasi dengan guru, kelompok pendidikan orang tua, pasangan dan terapi keluarga, dan konseling kelompok.
Kontribusi dari pendekatan Adlerian
kekuatan dari pendekatan Adlerian adalah fleksibilitas dan sifat integratif nya. terapis Adlerian dapat baik secara teoritis integratif dan teknis eklektik (watt & Shulman, 2003). ini pendekatan terapi memungkinkan untuk kita menggunakan berbagai terapi kognitif, perilaku, dan teknik pengalaman. terapis Adlerian adalah akal dan fleksibel dalam menggambar banyak metode yang dapat diterapkan untuk beragam klien dalam pengaturan dan format. terutama prihatin tentang melakukan apa yang ada di kepentingan terbaik klien, klien masuk ke dalam satu kerangka teoritis

Konsep yang disusun Adler selama ia berkarya yaitu :
(1) pentingnya mencari untuk tujuan hidup seseorang, termasuk menilai bagaimana tujuan-tujuan mempengaruhi suatu
(2) individu fokus pada interpretasi individu dari pengalaman awal dalam keluarga, dengan khusus penekanan pada dampak mereka saat ini
(3) penggunaan klinis dari ingatan awal di kedua penilaian dan pengobatan,
(4) penggunaan mimpi sebagai latihan untuk tindakan di masa depan
(5) kebutuhan untuk memahami dan menghadapi kesalahan dasar
(6) penekanan kognitif, yang menyatakan bahwa emosi dan perilaku tersebut sangat dipengaruhi oleh keyakinan seseorang dan proses berpikir
(7) ide bekerja di luar sebuah tindakan merencanakan dirancang untuk membantu klien membuat perubahan
(8) hubungan kolaboratif, dimana klien dan terapis bekerja yang disepakati bersama-sama dan
 (9) penekanan diberikan kepada dorongan selama proses konseling keseluruhan. konsep Adlerian beberapa memiliki implikasi untuk pengembangan orang. satu gagasan yang kuat telah membantu saya untuk memahami hidup saya adalah asumsi bahwa perasaan rendah diri yang terkait dengan sriving untuk superority
Keterbatasan dan kritik dari pendekatan Adlerian
Adler harus memilih antara meresmikan teorinya dan mengajarkan konsep dasar psikologi individu. ia ditempatkan berlatih dan mengajar sebelum mengatur dan menyajikan sebuah teori yang jelas dan sistematis. Hasilnya, presentasi tertulisnya sering sulit untuk diikuti, dan banyak dari mereka adalah dari akan memberikan awalnya, banyak orang menganggap cita-citanya agak longgar dan terlalu sederhana. Penelitan mendukung effectivieness teori Adlerian terbatas tetapi telah meningkat selama 25 tahun terakhir (watt & Shulman, 2003). Namun, sebagian besar dari teori ini masih memerlukan pengujian empiris dan analisis komparatif. ini benar terutama di bidang konseptual yang adlerians menerima sebagai aksioma: misalnya, perkembangan gaya hidup: kesatuan kepribadian dari pandangan tunggal diri, penolakan keunggulan keturunan dalam perilaku, terutama patologis perilaku, dan manfaat jika berbagai intervensi digunakan oleh berbagai adlerians.

0 celoteh:

 
©Suzanne Woolcott sw3740 Tema diseñado por: compartidisimo