Minggu, 17 April 2011

Nyonya Prym dan Iblis

Selama hampir lima belas tahun, Berta menghabiskan waktunya duduk di depan rumah untuk memantau keadaan kota kecil yang bermana Viscos. Setelah kematian suaminya Berta menginvestasika seluruh peninggalan suaminya si sebuah bank agar ia bisa terus bertahan hidup. Berta sering di angap tidak waras oleh penduduk sekitar karena ia kedapatan suka bebrbicara sendiri. Warga Viscos mengira kalau Berta masih sedih atas meninggalnya suaminya karena suatu tragedi. Pada kenyataannya Berta memang bisa merasakan keberadaan suaminya, dan suaminya tidak pernah meninggalkan Berta sepenuhnya. Suaminya pernah memprediksi bahwa dalam waktu dekat desa Viscos akan kedatangan seorang ibis, kerena itu Berta selalu duduk di depan rumahnya untuk menantika iblis itu datang.
Suatu hari sorang laki-laki muncul dengan iblis di belakangnya. Ia akan tinggal di desa itu sekitar tujuh hari. Laki-laki itu terlihat ramah dan baik sehingga seluruh penduduk Viscos mengenalnya. Pada pagi hari laki-laki itu pergi ke bukit dan menguburkan sepuluh batang emas di tempat yang berbeda. Saat menuruni lembah Ia bertemu dengan Chantal Prym, seorang pelayang bar yang muda dan cantik. Awalnya pertemuan itu seolah tanpa di sengaja, ternyata mrs.Prym telah merencanakan pertemuan itu, Ia tau laki-laki itu akan turun melewari jalan di lembah sehingga mrs.Prym menunggu di sana sambil membaca sebuah buku. Tanpa di sangka-sangka sebelumnya, Prym di bawa ke tempat-tempat di mana laki-laki itu menguburkan emas-emasnya. Dan disana awal mula masalahnya. Prym di berikan tiga pilihan oleh laki-laki itu, yang pertama ia harus mengatakan kepada warga Viscos kalau ada sepuluh batang emas di bukit, dan jika mereka ingin mendapatkannya warga Viscos cukup membunuh satu orang, yang dua jika Prym tidak memberi tahu siapapun makan laki-laki itu akan memberi tahu salah satu warga desa dan sekalian memberi tahu kalau Prym juga mengetahuinya dan kemungkinan yang terjadi orang yang tau itu akan membunuh Prym atau laki-laki itu untuk memberitahu dimana letak emas-emasnya, dan yang ketiga Prym kabur dengan emas-emasnya. Dan semua pilihan yang di beri laki-laki itu menunjukan bahwa manusia pada dasarnya jahat karena melanggar sepuluh perintah Allah yaitu, "jangan membunuh" dan"jangan mencuri". laki-laki itu siap mati karena ia akan mati dengan jawaban kalau manusia adalah jahat. Ada pertempuran sengit dalam wanita muda itu, sebuah pertempuran antara malaikat dan iblis-nya.
Prym masih muda dan cantik, ia merasa terkurung di desa konyol. Impian terbesarnya adalah pergi dari desa itu dengan cara menikiah dengan laki-laki dari luar desa tersebut namun impiannya tak kunjung terkabul. Ia iri dengan teman-teman sebayanya yang telah meninggalkan desa tersebuat untuk bekerja di kota lain yang lebih besar, hanya karena Prym anak yatim piatu ia tetap tinggal di desa itu. Ini merupakan kesempatan besar baginya untuk meninggalkan desa itu dengan membawa emas-emas yang ada di bukit. Namun jika Ia mengambil emas-emas tersebut berati Ia mencuri. lagi pula juka ia membawa emas-emas itu dan menukarkannya dengan uang Ia bisa tertangkap dan di tuduh mencuri, karena hal yang aneh jika wanita muda memiliki emas sebanyak itu.
Berhari-hari Prym di temani iblis dan malaikat sampai akhirnya ia memutuskan untuk memberitahu warga Viscos tentang tawaran laki-laki asing itu. Kini seluruh warga Viscos yang bergulat dengan malaikat dan iblis di hati mereka. diam-diam seluruh warga berkumpul untuk mendiskusikan hal tersebut. Desa itu hampir hancur, yang tinggal di sana hanyalah orang-orang tua. Perekonomian mereka berasal lari pertanian dan pertenakan saja. Bahkan mereka berniat menjual tanah bekas lakan kuburan, agar mereka bisa membangun taman bermain untuk anak-anak, supaya anak cucuk mereka mau kembali ke Viscos. Akhirnya penduduk sepakat untuk membunuh seorang diantara warganya dan menyebutnya sebagai pengorbanan. Dan yang menjadi pikihannya adalah Prym (karena tidak memiliki keluarga), Berta (yang dianggap gila dan akan bersyukur jika bertemu dengan suaminya) dan sang pastor (yang dengan sukarela mengorbankan dirinya).
Berta yang merasa iblis hampir menguasai Viscos, mendapat pesan dari suaminya bahwa warga ingin mengorbankannya dan menyuruhnya kabur. Namun Berta tidak ingin pergi, Ia ingin melindungi desanya walau Ia sudah sangat tua. Walau kecil desa itu sangat terkenal dengan kebaikannya. Dalam sejarahnya desa itu adalah desa tempat para penjahat yang berhasil kabut saat negara tersebut sedang berperang dan dulu di desa itu yang paling menonjol adalah sang pemimpin (penjahat yang paling berbahaya) dan seorang petapa (baik hati). Suatu hari sang petapa datang berkunjung kerumah si pemimpin jahat itu, disana ia berbincang-bincang tanpa rasa takut sedikitpun, padahal si penjahat sudah berniat ingin membunuh si petapa saat tertidur. Malamnya si petapa tidur dengan pulas di samping si penjahat yang sedang mengasah pisau, paginya si penjahat menangis tersedu-sedu karena ia bingung, kenapa petapa itu tidak takut ia bunuh dan akhirnya sang penjahat menjadi baik. Ia membuat tiang gantungan yang sangat besar dan di taruh di pusat jalan di desa itu. Semua orang yang melihatnya bertanya untuk apa tiang gantungan itu, namun sang penjahat tidak mengatakan apa-apa. Sampai akhirnya seluruh penduduk merubah sikap menjadi baik karena takut pada tiang gantyungan itu.Dan akhirnya desa itu menjadi desa yang baik.
Dan sekarang desa itu kembali di uji. Mereka di uji untuk menjadi si baik atau menjadi si jahat.


Banyak sekali pesan moral dalam buku ini. Dalam diri manusia ada iblis dan malaikai. Tidak selamanya manusia itu baik dan tidak selamanya manusia itu jahat. Terkadang mereka silih berganti memasuki jiwa manusia. Hati laki-laki asing itu telah dikuasai iblis sehingga ia mencari kebenaran apakah manusia itu jahat atau baik. pada akhirnya hati laki-laki asing itu menemukan cahaya terang dari malaikatnya yang telah lama tidur dan apakah desa itu juga menemukan cahaya malaikatnya?

Satu karya terbaik Paulo Coelho seorang sastrawan Brasil. Buku yang sangat menginspirasi dan memberi banyak makna tentang kebenaran. Rahasia jiwa namusia yang menjadi medan pertempuran antara iblis dan malaikat. Buku ini membuat kita berfikir kembali untuk apa kita berbuat baik, mengajarkan kita makna kebaikan yang sebenarnya. Kebaikan bukan karena dari rasa takut akan hikuman namun berasal dari hati kita sendiri.







0 celoteh:

 
©Suzanne Woolcott sw3740 Tema diseñado por: compartidisimo