Hampir 2 tahun aku ninggalin blog ini. Sempet bikin blog baru, niatnya buat jadi freelancer, trus bikin blog yang beneran dikit gitu.
Pertama-tama aku mau jelasin alasan aku buka dan nulis lagi di blog ini.(aslinya sih masih ngegantung, tapi bakal keungkap dipostingan selanjutnya)
Mungkin setelah ini blog ini akan ada banyak perombakan, dari segi tampilan dan postingan.
Jadi ceritanya, ada om-om langgananku yang kepo sama kehidupan pribadiku. Trus dia ngestalkerin hampir semua blog-blog aku (walaupun dia gak ngaku). Perbedaan dia dan orang-orang lain adalah dia baca postingan aku yang udah aku hapus + ngebahas didepan penulisnya.
Sebagian orang-orang yang tahu (bahkan yang katanya keluarga sendiri), berkata "ya sudah lah, sudah lewat". Seperti penggalan sinetron yang tak berarti untuk mereka. Masa lalu yang kelam lupakan saja (teorinya itu). Bahkan ada yang berkata "gak usah lah cerita-cerita sama orang, atau nulis di sosmed-sosmed" weh, masalahya saya tulis di blog~~~ hahahhahaha dan ini menimbulkan pertanyaan, emang apa yang salah?? emangnya aku buat dosa?
Buatku itu semua ungkapan ketidak pedulian mereka aja.
Seperti membungkam seorang korban yang butuh pertolongan.
Sedikit cerita aja tentang om-om ini, ciri khasnya adalah bertopi. Pertama kali ketemu saat dia jadi pembeli di kedaiku "Pippolicious". Seterusnya dia selalu beli dan lomayan hapal. Lama-lama dia jadi sering beli dan nongkrong. Jarang-jarang sih ada yang nongkrong lama sendirian lagi, jadi aku agak kepo aja dan akhirnya jadi temen ngobrol. Belakangan emang ngobrolnya udah kaya temen-temen kuliah. Habis bahasan kita seputar psikologi dan masalah sosial.
Dan sekarang si om-om berekor(anak) 4 ini, udah lebih dari teman diskusi. (kalo digabung "om-om stalker, bertopi dan punya 4 ekor" *digaplok orangnya)Status dia sekarang kaya penasihat, mungkin akan setara kaya kakak buatku. Secara dia udah tua dan banyak omong. hehehhehehe
Sebenernya sih blom bisa 100% percaya, karena dia termasuk orang baru dan langsung mendobrak masuk tanpa pamit. Aku juga agak sungkan sih karena statusnya.
Sempet terasa horor dan serem pas tahu fakta dia baca postingan-postingan suram masalaluku.(bayangin aja saking keponya dia bisa baca juga postingan yang udah aku apus dan blog-blog tersembunyi)
Aku aja udah ga posting dan baca lagi karena pengen ngelupain aja masa-masa itu.
Berusaha memaafkan dan memulai hidup yang lebih berwarna.
Tapi setelah dikorek-korek, ternyata kejadian masa lalu itu lomayan berpengaruh pada diriku dialam bawah sadar (Teori Freud terbukti lagi). Si Om ini selalu memberikan sample-sample dan teori-teori yang masuk akal.
Misalnya aja, kaya fakta aku punya kecenderungan "Father Complex Negative". Yah faktanya aku gak bisa nerima sembarangan pria buat masuk kekehidupan pribadiku (pacar sampe calon suami). Secara sadar dan ga sadar aku selalu menyalahkan pola asuh "Dementor". Hebatnya julukan ini langsung bikin perasaanku suram. Udah lama banget aku gak sebut bahkan ga inget. Seperti sebuah mantra, si om ini bikin aku jadi super melodramatis.
Kaya kata om itu "destiny like that, is not something that we want. But we have to take for granted", "kenapa harus menangisi sesuatu yang diluar kendali kamu untuk mengubahnya"
Yah, logika ga sejalan dengan perasaan. Aku memang ga bisa merubah masa lalu, gak akan pernah. Aku bisa menciptakan masa depan. Tapi, masalahnya, "apa aku bisa?" mungkin aku bisa lupa, tapi perasaanku tidak. Seperti suatu fobia, tanpa aku sadari aku selalu takut. Dan pastinya aku selalu melakukan penolakan. (terutama saat aku dijodohin sama cowo yang sangat gak meyakinkan)
Perasaanku saat ini seperti luka yang sudah kering, kemudiam di gesek-gesek pake kuku. Rasanya ngilu-ngilu (agak perih), tapi ga berdarah lagi. "luka yang udah kering pun akan tetap meninggalakan bekas". (mungin bisa di laser biar ilang lukanya)
Sisi positifnya, sekarang kalo ada yang tanya "yas, tipe cowo lo kaya apa sih?"
cowo yang bisa aku cintai itu, cowo yang bisa diajak diskusi sekaligus berdebat, penyayang dan perhatian seperti seorang ayah. Yang jelas cowo itu bisa jadi tempat aku bersandar yah Father figure. (diluar itu dia kudu orang cina, bule bisa di pertimbangkan)
Yang gak berubah adalah aku tetep ga bisa meramal masa depan (ya lah). Tapi ada secercah harapan, aku menemukan tipe laki-laki yang aku suka 2x dengan "barrier" yang cukup tinggi. Mungkin yang ke 3 adalah jodohku. Bisa langsung aku lamar. <3 font="">3>
Setelah ini, aku harap perasaanku udah kembali membaik.
Aku mau fokus untuk masa depan. (please dehhh, mikirin masa depan aja udah pusing, ini lo sempet-sempetnya nangisin masalalu.)
Bertambah 1 orang yang tahu masa lalu dan peduli. Mungkin kalau aku sudah menemukan orang ke 3 itu, aku akan ceritakan sendiri kelamnya masa-masa itu. (tanpa dia harus tanya)
Ngomongin masa depan, aku mau masa depanku lebih berwarna. Makanya aku mau nulis blog ini lagi, Aku punya suatu rencana gila yang akan aku ceritakan di postinganku selanjutnya.
rencana ini cukup gila, hingga kemungkinan tercapainya sangat sedikit. Tapi aku ingin mencobanya. prinsipnya sih "gak mau, kalah sebelum berperang" setidaknya aku gak akan nyesel karena pernah mencoba.
Nb: mungkin nama blog ini akan berubah.
0 celoteh:
Posting Komentar