Minggu, 25 Maret 2018

Harta karun kehidupanku [The Treasure of My Life]


Aku bikin ini saat SMA
Pagi ini, agak beda dengan biasanya. Setelah kalah 2 kali dalam ranked Epik di Mobile Legend. Aku tiba-tiba pengen bersih-bersih. Beresin beberapa PR kamar yang masih terbengkalai.
Intinya, Aku beresin sebagian Harta-hartaku.
Ternyata 1/4 abad lebih banyak juga barang yang aku punya. Walau hidup sederhana, tapi kok barang ada aja yah. Itu yang aku bingungin.
Masalah utama aku itu, aku sayang membuang barang-barang. Saat ngelihat barang-barang itu, rasanya kenangan itu bergitu berharga untuk dibuang, walau sebagian besar alasanya "siapa tau nanti kepake lagi" atau "suatu hari bakal butuh lagi"

Barang-barang lama itu, kaya Flanel, manik-manik, mantan dompet, hadiah-hadiah pemberian orang, buku-buku diari, atau buku-buku coret-coretan gak jelas. Pokoknya lucu aja pas nemu lagi... Kaya sebuah harta karun.

Gara-gara itu, aku jadi punya ide. Aku mau rapihin semua barang-barangku dan aku jadiin harta karun. Untuk anak-anaku nanti. Ketika mereka ingin tahu siapa aku, bagaimana sejarahku dan bagaimana kehidupan orang tua mereka. Aku membuat mereka mencari dan menemukan harta-hartaku ini.
Barang-barang gak jelas, tapi punya nilai dan arti yang dalam.
Ternyata aku pernah nulis ini

Mungkin harta karunku akan aku sembunyikan di sebuah kamar atau rumah. Entah apa lah itu.
Mungkin bagi orang lain cerita kehidupanku tidak bearti atau tidak bernilai. Tapi aku berharap setidaknya untuk anak atau cucuku nanti ceritaku akan menjadi menarik dan berguna untuk mereka.
Berasa kaya nanem sebuah kapsul waktu, untuk generasi mendatang.

Seperti akan seru.

Mungkin sekarang aku harus mempersiapkan tempatnya dulu. Sejenis kontainer box.
Kalo jaman dulu harta karun terbuat dari kotak kayu, kalau jaman NOW mungkin kudu pake kontainer plastik aja. Yang penting kualitasnya bagus, biar gak gampang rusak atau pecah.
Kelebihannya kalau banjir atau kena air gak merusak dalamnya.

Rencananya aku mau taro semua diari-diariku. Yah dari kecil sih aku cuma bisa curhat sama diari, jadi sekarang udah banyak juga.
Pas baca diari sendiri juga lucu sih. Jadi komentarin diri sendiri kaya komentarin film gitu.
"oh, dulu aku juga udah mendoakan mereka", "ya ampun, ini kan kejadian waktu itu,", "wah. segitu bencinya aku sama dia","dih manusia alay.hahahahha"
Rasanya sejuta kenangan dan cerita ada saat aku buka kembali harta-hartaku.
Mungkin nanti ada 2 atau 3 box. Khusus untuk diari, sisanya untuk barang-barang. Entah berguna atau gak.
Kalaupun suatu hari hilang atau bakal dihancurkan sama orang. Aku harap itu generasi yang ketiga setelahku. Soalnya belum tentu penting buat mereka. Sejarahku suatu hari akan jadi sampah buat seseorang.

Seperti aku yang menemukan Harta karun mamaku di gudang. Sampai sekarang belum aku buang. Tapi aku bingung harus diapakan.
Sebuah koper berisi baju dan foto-foto. Ketika membukanya, aku seperti melihat sebuah kisah. Cerita tetang sebuah kegembiraan yang tersimpan disebuah koper. Kebahagiaan mama saat jalan-jalan keluar negri.
Baju-baju yang dikoper itu pun tidak mungkin aku pakai, seolah terlalu berharga untuk aku kenakan. Selain itu emang bajunya buat musim dingin. Sedangkan disini musimnya gak jelas. [ukurannya juga beda]
Saat melihat koper itu, mama mungkin juga udah gak inget.
Kenang dari sahabat mama
Tapi aku bisa membayangkan, bagaimana perasaan mama saat menyimpan barang-barangnya di koper itu, dan bagaimana perasaannya dulu ketika mengintip kembali koper miliknya.

Dan itu yang ingin aku lakukan.
Suatu saat jika aku akan melakukan perjalan jauh [Pippolicious the Adventure] aku akan meinggalkan semua kenanganku. Meninggalkan harta karunku.
Aku akan pergi membuat petualangan baru. Namun pada satu titik aku akan kembali untuk melihat kenangan-kenanganku.

0 celoteh:

 
©Suzanne Woolcott sw3740 Tema diseñado por: compartidisimo