Selasa, 23 November 2010

Perkembangan Motorik Anak

Kata Pengantar

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan karangan ilmiah ini. Tema yang saya pilih adalah “Perkembangan Motorik Anak ”.


Adapun tujuan saya menulis karangan ini adalah untuk mengetahui perkembangan berbicara pada anak. Saya harap tulisan ini bermanfaat dan dapat menambah informasi.

Saya ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak – pihak yang telah membantu menyusun makalah  ini, juga kepada teman – teman yang telah memberi semangat pada saya. Walaupun sebenarnya selama dalam pembuatan makalah ini saya mengalami banyak hambatan.


Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk lebih menyempurnakan karya tulis ini. Akhir kata saya ucapkan semoga karangan ini dapat bermanfaat.

Penulis

Yasik

Latar belakang


Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia di atas 1 tahun atau lebih populer dengan pengertian usia anak di bawah lima tahun. Masa balita merupakan usia penting dalam tumbuh kembang anak secara fisik. Pada usia tersebut, petumbuhan seorang anak sangatlah pesat sehingga memerlukan asupan zat gizi yang sesuai dengan kebutuhannya.

Balita dapat dikategorikan dalam tingkat sensorimotor berdasarkan pendekatan teori Piaget. Pada usia dua belas hingga delapan belas bulan balita menunjukkan keingintahuan yang tinggi dan terus-menerus melakukan berbagai percobaan untuk mengetahui hasil yang ditimbulkan pada masing-masing cara yang ia lakukan. Mereka secara aktif mengeksplorasi lingkungan mereka untuk mencari fakta-fakta baru tentang benda-benda disekitar mereka. Balita pada usia ini juga mencoba berbagai aktifitas baru dan menggunakan metode trial and error dalam memcahkan permasalahan yang mereka hadapi.


Pada usia delapan belas bulan hingga dua puluh empat bulan, balita telah mampu mempresentasikan kejadian-kejadian. Mereka tidak lagi tergantung pada metode trial and error untuk menyelesaikan permasalahan. pemikiran yang simbolis memungkinkan balita untuk mulai berpikir tentang cara serta apa yang akan akan terjadi bila mereka melakukan suatu hal. balita telah dapat menggunakan simbol, gesture dan kata-kata.

Pada usia 1 sampai 4 tahun  periode ini merupakan kelanjutan dari masa bayi  yang ditandai  dengan terjadinya perkembangan fisik, motorik dan kognitif (perubahan dalam sikap, nilai, dan perilaku), psikosial serta diikuti oleh perubahan-perubahan yang lain.

Terjadi perubahan yang cukup drastis dari kemampuan psikomotor balita yang mulai terampil dalam pergerakannya (lokomotion). Mulai melatih kemampuan motorik kasar misalnya berlari, memanjat, melompat, berguling, berjinjit, menggenggam, melempar yang berguna untuk mengelola keseimbangan tubuh dan mempertahankan rentang atensi.

Pada akhir periode balita kemampuan motorik halus anak juga mulai terlatih seperti meronce, menulis, mengambar, menggunakan gerakan pincer yaitu memegang benda dengan hanya menggunakan jari telunjuk dan ibu jari seperti memegang alat tulis atau mencubit serta memegang sendok dan menyuapkan makanan kemulutnya, mengikat tali sepatu karena hal tersebut membuat saya tergugah untuk menyelidiki tentang perkembangan motorik anak.


Pembahasan


Perkembangan motorik pada usia 1 sampau 4 tahun  menjadi lebih halus dan lebih terkoordinasi dibandingkan dengan masa bayi. Anak – anak terlihat lebih cepat dalam berlari dan pandai meloncat serta mampu menjaga keseimbangan badannya. Untuk memperhalus ketrampilan motorik, anak-anak terus melakukan berbagai aktivitas fisik yang terkadang bersifat informal dalam bentuk permainan. Disamping itu, anak-anak juga melibatkan diri dalam aktivitas permainan olahraga yang bersifat formal, seperti senam, berenang, dll.


Perkembangan Motorik Kasar dan Perkembangan Motorik Halus

Perkembangan Motorik Kasar
Tugas perkembangan jasmani berupa koordinasi gerakan tubuh, seperti berlari, berjinjit, melompat, bergantung, melempar dan menangkap,serta menjaga keseimbangan. Kegiatan ini diperlukan dalam meningkatkan keterampilan koordinasi gerakan motorik kasar. Pada anak usia 4 tahun, anak sangat menyenangi kegiatan fisik yang mengandung bahaya, seperti melompat dari tempat tinggi atau bergantung dengan kepala menggelantung ke bawah. Pada usia 5 atau 6 tahun keinginan untuk melakukan kegiatan berbahaya bertambah. Anak pada masa ini menyenangi kegiatan lomba, seperti balapan sepeda, balapan lari atau kegiatan lainnya yang mengandung bahaya.

 Perkembangan Gerakan Motorik Halus
Perkembangan motorik halus anak taman kanak-kanak ditekankan pada koordinasi gerakan motorik halus dalam hal ini berkaitan dengan kegiatan meletakkan atau memegang suatu objek dengan menggunakan jari tangan. Pada usia 4 tahun koordinasi gerakan motorik halus anak sangat berkembang bahkan hampir sempurna. Walaupun demikian anak usia ini masih mengalami kesulitan dalam menyusun balok-balok menjadi suatu bangunan. Hal ini disebabkan oleh keinginan anak untuk meletakkan balok secara sempurna sehingga kadang-kadang meruntuhkan bangunan itu sendiri. Pada usia 5 atau 6 tahun koordinasi gerakan motorik halus berkembang pesat. Pada masa ini anak telah mampu mengkoordinasikan gerakan visual motorik, seperti mengkoordinasikan gerakan mata dengan tangan, lengan, dan tubuh secara bersamaan,antara lain dapat dilihat pada waktu anak menulis atau menggambar.


Beberapa perkembangan motorik (kasar  maupun halus) selama periode ini, antara lain :
a). Anak Usia 5 Tahun
-        Mampu melompat dan menari
-        Menggambarkan orang yang terdiri dari kepala, lengan dan badan
-        Dapat menghitung jari – jarinya
-        Mendengar dan mengulang hal – hal penting dan mampu bercerita
-        Mempunyai minat terhadap kata-kata baru beserta artinya
-        Memprotes bila dilarang apa yang menjadi keinginannya
-        Mampu membedakan besar dan kecil

b). Anak Usia 6 Tahun
-        Ketangkasan meningkat
-        Melompat tali
-        Bermain sepeda
-        Mengetahui kanan dan kiri
-        Mungkin bertindak menentang dan tidak sopan
-        Mampu menguraikan objek-objek dengan gambar

c). Anak Usia 7 Tahun
-        Mulai membaca dengan lancar
-        Cemas terhadap kegagalan
-        Peningkatan minat pada bidang spiritual
-        Kadang Malu atau sedih

d). Anak Usia 8 – 9 Tahun
-        Kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik meningkat
-        Mampu menggunakan peralatan rumah tangga
-        Ketrampilan lebih individual
-        Ingin terlibat dalam sesuatu
-        Menyukai kelompok dan mode
-        Mencari teman secara aktif.

e). Anak Usia 10 – 12 Tahun
-        Perubahan sifat berkaitan dengan berubahnya postur tubuh  yang berhubungan dengan pubertas mulai tampak
-        Mampu melakukan aktivitas rumah tangga, seperti mencuci, menjemur pakaian sendiri , dll.
-        Adanya keinginan anak unuk menyenangkan dan membantu orang lain
-        Mulai tertarik dengan lawan jenis.

Kesimpulan

Pada akhir periode balita kemampuan motorik halus anak juga mulai terlatih seperti meronce, menulismenggambar, menggunakan gerakan pincer, Masa balita merupakan usia penting dalam tumbuh kembang anak secara fisik. Pada usia tersebut, petumbuhan seorang anak sangatlah pesat sehingga memerlukan asupan zat gizi yang sesuai dengan kebutuhannya. Anak-anak terlihat lebih cepat dalam berlari dan pandai meloncat serta mampu menjaga keseimbangan badannya. Untuk memperhalus ketrampilan motorik, anak-anak terus melakukan berbagai aktivitas fisik yang terkadang bersifat informal dalam bentuk permainan.

Daftar Pustaka


Papalia E Diane, Olds Wendkos Sally, & Feldman Duskin Ruth. Human Development. New York: Higher Educatoin, 2009



anonim. www.g-excess.com/.../perkembangan-anak-perkembangan-fisik-motorik-kognitif-
             psikososial.html. 23 nopember 2010

0 celoteh:

 
©Suzanne Woolcott sw3740 Tema diseñado por: compartidisimo