Mata tidak dapat berbahong.
Apa itu benar?
Menurut aku si “ya” mata tidak dapat berbahong.
Secara intuisi manusia memiliki cara untuk mengungkapkan sesuatu tampa mengunakan kata-kata.
“mungkin mulut bisa berbohong namun mata tak bisa berbohong”
Pada dasarnya memang persepsi kita berbeda-beda. Ada yang percaya dan tidak. Namun sering kali persepsi pada tatapan mata ini sering terbukti benar. Jelas sekali ingatan atau memori tidak lepas dari panca Indra. Respon yang kita ambil dari stimulus akan kita proses di otak dan secara otomatis akan tersimpan dalam memori ..(ooo.. * kagum bisa bahasa ilmiah juga nee anak)
Aku mau bahas sedikit tentang memori menurut bapak Socrates. Bapak Socrates pernah bilang kalo perumpamaan memori itu seperti gundukan lilin dalam kepala, dimana setiap individu memiliki besar yang berbeda dan komposisi yang berbeda. Dan dapat disimpulkan kalo Memori seseorang itu tergantung pada persepsi atau pengalaman yang meninggalkan jejak dalam otak kita, beberapa pengalaman yang tidak meninggalkan impresi tidak tersimpan sehingga akan muncul kelupaan.
Pada dasarnya ingatan manusia dibagi menjadi tiga sudut pandang utama, diantaranya:
1. 1. Penglihatan (visual)
Daya ingat jenis ini secara khusus mengingat atau merekam hal-hal yang sifatnya mengarah pada daya tarik mata. Seperti warna, keadaan tempat,suasanan dan sebagainya. Contohnya “aku Tanya apa warna baju aku kemarin?”.
2. 2. Pendengaran
Ya seperti namanya secraca khusus merekam hal-hal yang pernah kita dengar. Ada sebagian orang yang lebih handal dalam indra ini. Misalnya saat guru mendikte catatan, maka ada sebagian murid yang langsung mengungat dari ucapan guru tersebut disbanding saat guru mencatat dipapan tulis.
3. 3. Peraba/ perasa
Merkan dari indra praba atau pun perasa. Apa peraba dan perasa lain? “ya”. Mungkin sekilas itu sama saja. Tetapi jelas itu suatu hal yang berbeda. Peraba itu jika kita menyentuh dengan tangan (digrepe gitu). Sedangkan perasa jika kita mencoba suatu makanan.
Kenapa si koc nyambung-nyambung ke memori?
Semua itu saling berhubungan satu sama lainnya. Ingatan dengan kebohongan.Tampa mengingat kita mana bisa berbohong. Berbohong dengan lupa lain hal. Maka itu kita perlu tau sedikit tentang ingatan. Sebenarnya banyak hal tentang ingatan atau memori tapi kalo aku bahas sekarang kaga kelar-kelar.
Imajinansi manusia juga di bagi berdasarkan tiga lah tersebut. Ternyata bukan hanya ingatan atau memori yang menggunakan indra tetapi imajinasi pun bagitu. Misalnya? Gini loo kalo kita berhayal membeli motor berwarna pink, imajinasi tersebut diambil dari sudut visual.
Gile ye bosen abis ngomongin hal ilmiah. Ude aku bahas yang penting aje..
Ne ye..
Gerakan mata secara bawah sadar dibagi juga menjadi tiga sudut pandang ono (visual, pendengar, peraba dan perasa)
Misalnya
Ketika kita sedang mengingat-ngingat sesuatu yang berbau visual, maka 90% maka mata kita akan mengarah kekiri atas.
Kita bisa mengetes orang lain koc.. coba Tanya hal yang mereka lupa, pasti jika mereka berusah mengingat gerakan bola mata selalu kekiri atas.
Kenapa?
Karena di bagian otak kiri atas tempat korteks sudut pandang visual ingatan. (kalo kaga percaya baca buku FaaL dah..). dan di alam bawah sadar kita akan melakukan hal tersebut. Sebanarnya hal ini bisa di jelaskan secara psikologis dan biologis tapi gak mungkinkan aku mindahin jelasi satu buku sekarang(males banget).
Ya seperti yang tadi dibahas, ingatan memiliki tiga sudut pandang dan memiliki korteks yang berbeda pada otak manusia. Dan secara otomatis hal tersebut mempengaruhi arah pandang manusia. Ini lah yang manjadi penyebab mata tidak dapat berbohong (mata tidak melakukan dosa berbohong).
Pokoknya ingatan yang menyangkut visual akan melihat ke arah pandang mata kiri atas, pendengaran arah kiri tengah, peraba atau perasa kanan bawah.
Berbagai contoh!
Tadikan udah di kasi contoh kalo ingatan visual orang akan 90% melihat kekiri atas. Nah sekarang misalkan kita Tanya keteman “woi catetin lirik lagu nina bobo ‘Muse yang Supermassive Black Hole’ dong” paling die akan lirik-lirik kea rah kiri tengah.
Nah selanjutnya Tanya in aje “woi inget rasa wasabi mie yamin kemaren gak?” paling die akan lirik-lirik ke kanan bawah.
Nb: kalo orangnya 'gak tau' itu lain hal
Masalah..
Seseorang akan susuh mengingat jika dia mengarah pada korteks yang salah.
Nah hal diatas juga berpengaruh pada imajinasi.
Coba ingat lagi.. visual(kiri atas), pendengaran(kiti tangah), peraba atau perasa(kanan bawah). [good..good]
Nahh untuk imajinasi beda dikit.. visual itu orang akan melihat ke kanan atas, pendengaran ka arah kanan tengah, praba atau perasa itu ke kiri bawah
Trus trus..
Ngapai kita bahas imajinasi juga?
Bagaimana jika orang berbohong?
Sacara ilmiah jika seseorang berbohong maka iya akan mengunakan imajinasi mereka untuk merekayasa kebohongan mereka. Maka mata akan menuju arah korteks imajinasi. (ooo begitu..)
Contoh kasus..
“apa yang kamu lihat” Tanya polisi pada saksi mata.
jika sang saksi tersebut lirik-lirik tetangga kearah kanan atas berate dia Berbohong.
“apa yang kamu dengar do telepon tadi” Tanya polisi lagi.
Jika sang saksi melirik ke kanan tengah berate dia ber bohong lagi.
“apa rasa ikan asin?”
Kalo sang saksi melihat kebawah kiri berati dia oon.. ikan asin ya rasanya asin lahh.. mana ada yang bilang manis..
Nb: mata jereng aku blom menu ilmunya.. jadi kalo mata jereng bisa berbohong. (atau orangnya keseringan bohong?)
Nah itu berti udah ada bukti kalo mata jujur..
Tapi ada lagi rahasia mata..
Walau mata kita dia tetapi mata itu bisa bicara..
Bukan.. bukan dengan kata-kata..
Kalo mata ngomong kaya mulut aku udah kabur..
Yang aku maksud itu bahasa mata..
Terkadang jika kita punya masalah, sedih, kecewa, senang, semanagt, ngantuk, bosan maka mata kita bisa menunjukannya..
Sekarang ini si aku lagi mengambangkan ilmu berbicara dengan mata..
Tapi efeknya temen-temen jadi pada salting malah ada yang takut..
Hehehe
Kayanya kalo mata kabanyakan bicara(mata cerewet) gawat ya…
Hehehehe..
Oke cukup sekian..
Semoga gak bosen bacanya..
Dan semoga dapat bermanfaat..
0 celoteh:
Posting Komentar