Minggu, 07 Oktober 2012

Sejarah Kognitif Sain


/hihi
Berawal dari jaman para filsuf-filsuf, Plato dan Aristoteles yang berfikir mengenai  “human knowladge”. Mereka mencoba menjelaskan hakekat dari pengetahuan manusia. Namun karena keterbatasan usia, waktu dan sumber daya, misteri mengenai pengetahuan (pikiran) manusia tidak terpecahkan pada jaman itu.
Tahun 1930-an dan 1940-an Warren McCulloch dan Walter Pitts, berusaha untuk memahami prinsip-prinsip pengorganisasian pikiran. McCulloch dan Pitts mengembangkan varian pertama dari apa yang sekarang dikenal sebagai jaringan saraf tiruan, model komputasi yang terinspirasi oleh struktur jaringan syaraf biologis.
Sampai pada perkembangan psikologi eksperimental. Wilhelm Wundt dan murid-muridnya memulai metode laboratorium untuk mempelajari operasi mental yang lebih sistematis. Sayangnya dalam beberapa dekade, psikologi eksperimental didominasi oleh behaviorisme. Pandangan behaviorisme yang mencetuskan bahwa prilaku manusia dapat dikendalikan oleh stimulus-stimulus berlangsung cukup lama, dan penelitian mengenai “pikiran” dibidang psikologi seperti di abaikan. Terutama di Amerika Utara, behaviorisme mendominasi penelitian psikologis pada tahun 1950-an. Sekitar tahun 1956, pandangan intelektual mulai berubah secara dramatis. George Miller mengenbangkan penelitian yang menunjukkan bahwa kapasitas pemikiran manusia terbatas, dengan memori jangka pendek, misalnya, terbatas pada sekitar tujuh item. Dia mengusulkan bahwa keterbatasan memori dapat diatasi dengan pengkodean ulang informasi ke dalam potongan. Contohnya seperti 234-893-383.
Dilain sisi. Pada saat itu mulailah berkembang kecerdasan buatan atau artificial intelegence. 1940-an dan 1950-an. Alan Turing dan  Jhon Von Neumann berperan dalam perkembangan ini. Komputer modern, atau mesin Von Neumann,  memainkan peran sentral dalam ilmu kognitif, baik sebagai metafora untuk pikiran, dan sebagai alat untuk penyelidikan.
Selain itu, Noam Chomsky Pada tahun 1959, menolak asumsi behavioris mengenai bahasa sebagai kebiasaan belajar dan diusulkan bukan untuk menjelaskan pemahaman bahasa dari segi tata bahasa mental yang terdiri dari aturan. 
tahun 1973, Chrisstopher Longuet-Higgins menciptakan istilah “Cognitive Science” sehingga muncul penelitian pada pecerdasan buatan. Dari timbulnya pertanyaan antar para ahli filsafat, psikologi, komputer, linguisti, antropologi, dan neurolog mengenai “How Is The NatureOf The Hunman Mind?” atau bagaimana alam berfikir manusia? Kognitif sain terus dikembangkan. Pada dekade yang sama, terbit jurnal “Cognitive Science” dan “Cognitive Science Society”. Pada tahun 1982, Vassar College  menjadi lembaga pertama di dunia untuk memberikan gelar sarjana dalam Cognitive Science. Sampai sekarang dan seterusnya kognitif sain akan terus berkembang.

/bye Semoga berguna bagi Nusa dan Bangsa


nb: yang copas percis aku jitak satu2...

0 celoteh:

 
©Suzanne Woolcott sw3740 Tema diseñado por: compartidisimo