/hihi
Berawal
dari jaman para filsuf-filsuf, Plato dan Aristoteles yang berfikir mengenai “human
knowladge”. Mereka mencoba menjelaskan hakekat dari pengetahuan manusia. Namun
karena keterbatasan usia, waktu dan sumber daya, misteri mengenai pengetahuan (pikiran)
manusia tidak terpecahkan pada jaman itu.
Tahun
1930-an dan 1940-an Warren McCulloch dan Walter Pitts, berusaha untuk memahami
prinsip-prinsip pengorganisasian pikiran. McCulloch dan Pitts
mengembangkan varian pertama dari apa yang sekarang dikenal sebagai jaringan
saraf tiruan, model komputasi yang terinspirasi oleh struktur jaringan syaraf
biologis.
Sampai
pada perkembangan psikologi eksperimental. Wilhelm Wundt dan murid-muridnya
memulai metode laboratorium untuk mempelajari operasi mental yang lebih sistematis.
Sayangnya dalam beberapa dekade, psikologi eksperimental didominasi oleh
behaviorisme. Pandangan behaviorisme yang mencetuskan bahwa prilaku manusia
dapat dikendalikan oleh stimulus-stimulus berlangsung cukup lama, dan
penelitian mengenai “pikiran” dibidang psikologi seperti di abaikan. Terutama
di Amerika Utara, behaviorisme mendominasi penelitian psikologis pada tahun
1950-an. Sekitar tahun 1956, pandangan intelektual mulai berubah secara
dramatis. George Miller mengenbangkan penelitian yang menunjukkan bahwa
kapasitas pemikiran manusia terbatas, dengan memori jangka pendek, misalnya,
terbatas pada sekitar tujuh item. Dia mengusulkan bahwa keterbatasan memori
dapat diatasi dengan pengkodean ulang informasi ke dalam potongan. Contohnya seperti
234-893-383.
Dilain
sisi. Pada saat itu mulailah berkembang kecerdasan buatan atau artificial intelegence. 1940-an dan
1950-an. Alan Turing dan Jhon Von Neumann berperan dalam
perkembangan ini. Komputer modern, atau mesin Von Neumann, memainkan peran sentral dalam ilmu kognitif,
baik sebagai metafora untuk pikiran, dan sebagai alat untuk penyelidikan.
Selain
itu, Noam Chomsky Pada tahun 1959, menolak asumsi behavioris mengenai bahasa sebagai
kebiasaan belajar dan diusulkan bukan untuk menjelaskan pemahaman bahasa dari
segi tata bahasa mental yang terdiri dari aturan.
tahun
1973, Chrisstopher Longuet-Higgins menciptakan istilah “Cognitive Science” sehingga muncul penelitian pada pecerdasan
buatan. Dari timbulnya pertanyaan antar para ahli filsafat, psikologi, komputer,
linguisti, antropologi, dan neurolog mengenai “How Is The NatureOf The Hunman Mind?” atau bagaimana alam berfikir
manusia? Kognitif sain terus dikembangkan. Pada dekade yang sama, terbit jurnal
“Cognitive Science” dan “Cognitive Science Society”. Pada tahun
1982, Vassar College menjadi lembaga pertama di dunia untuk
memberikan gelar sarjana dalam Cognitive
Science. Sampai sekarang dan seterusnya kognitif sain akan terus
berkembang.
/bye Semoga berguna bagi Nusa dan Bangsa
nb: yang copas percis aku jitak satu2...
/bye Semoga berguna bagi Nusa dan Bangsa
nb: yang copas percis aku jitak satu2...
0 celoteh:
Posting Komentar